- Beranda
- The Lounge
[HOT + 18+++] cuma ada di china
...
TS
nokiyem168
[HOT + 18+++] cuma ada di china
[img]us.media.viva.co.id/thumbs2/2013/05/14/204920_peralatan-pompa-asi_209_157.jpg[/img]
Klo berkenan boleh bagi ane
Jangan sampe agan" sista"
Yang paling penting jangan di lempar
Spoiler for china:
VIVAnews - Sebuah tren baru -dengan
alasan demi meningkatkan kesehatan-
merebak di kalangan sejumlah orang kaya
di negeri China. Mereka rela menghabiskan
belasan juta rupiah untuk bisa
mengkonsumsi air susu ibu (ASI). Tren
baru ini ramai dibahas di media massa
China dan menjadi perdebatan sengit,
antara kesehatan dan moral publik. Banyak
yang menolak.
Laman Shanghai Daily, Rabu 3 Juli 2013,
melansir bahwa dengan mengkonsumsi
ASI, para orang kaya sangat meyakini
kesehatan anak mereka akan tetap terjaga.
Jika itu hanya dilakukan bayi, mungkin
tidak menimbulkan kontroversi dan
memang begitu juga yang terjadi di
belahan bumi lain.
Soalnya adalah di negeri tirai bambu ini,
tren minum ASI ini merebak di kalangan
orang dewasa berduit. Dan yang
menganggu moral publik adalah
perusahaan juga menyediakan pilihan
yang menimum langsung dari wanita
sebagaimana yang dilakukan bayi. Meski
begitu, yang ramai diberitakan baru yang
minum dari kemasan.
Dan tren ini sudah menjadi bisnis, menjadi
industri dengan peminat yang banyak. Di
China sudah ada beberapa perusahaan
yang menyediakan layanan ASI bagi para
orang dewasa dan berasal dari kalangan
menengah ke atas. Salah satunya adalah
Xinxinyu Household Service Company
milik Lin Jun yang beroperasi di Provinsi
Guangdong.
Lin mengatakan bahwa layanan penyedia
jasa ASI mulai populer di China,
khususnya setelah skandal susu formula
bayi terungkap. Selain itu ASI kini
dipercaya menjadi salah satu nutrisi
tambahan bagi orang dewasa yang dapat
meningkatkan kesehatan. "ASI adalah
nutrisi terbaik khususnya bagi mereka yang
baru saja menjalani operasi besar," ujar
Lin.
Untuk dapat memperoleh layanan mewah
dari para suster penyedia ASI, para
pelanggannya dipatok dengan harga 8000
Yuan atau Rp13 juta per bulan. Harga itu
bisa semakin mahal, apabila suster yang
disediakan berusia muda dan cantik.
Para suster ini nantinya akan berkunjung
ke rumah pelanggan untuk memberikan
ASI. "Namun apabila mereka malu, kami
dapat menjual ASI yang sudah dipompa
dan disimpan di dalam sebuah botol," kata
Lin.
Salah satu pelanggan yang menggunakan
jasa tersebut adalah seorang sales
excutive di kota Shenzen dengan nama
tengah Wang. Wang mencoba jasa ini
setelah diinformasikan oleh temannya yang
bermukim di Hong Kong.
Dia memilih mengkonsumsi ASI setelah
merasakan keletihan yang berat akibat
pekerjaan di kantor. Setelah mendapat
restu dari sang istri, jadilah Wang
membayar jasa suster ASI senilai 15 ribu
Yuan atau Rp24,3 juta.
Wang biasa mengkonsumsi ASI sebanyak
tiga sampai lima kali. Namun dia mengaku
tidak pernah minum langsung dari suster
yang menjual ASI itu. Hanya minum dari
kemasan.
Kendati dipercaya dapat meningkatkan
kesehatan, Wang tidak merasakan
perubahan yang signifikan kecuali dia
mengurangi kesibukannya di kantor dan
berolah raga.
Sementara Lin mengatakan proses
perekrutan menjadi seorang suster ASI
tidak mudah. Dia harus memastikan ASI
yang disediakan oleh si suster sehat.
Kebanyakan dari para suster yang dia
rekrut berasal dari desa dan keluarga
miskin yang membutuhkan biaya untuk
membesarkan anaknya.
Lin akan mewawancarai calon suster dan
memastikan bahwa mereka sehat secara
fisik. Hal serupa juga dilakukan oleh
banyak kandidat pelanggan yang akan
menggunakan jasa suster ASI.
Menurut Lin, sebelum memilih suster,
pelanggan akan menilai dua hal yaitu
status kesehatannya dan karakter mereka.
Setelah terpilih, para suster ini akan
menandatangani kontrak dengan periode
enam hingga delapan bulan.
Namun di dalam kontrak, status pekerjaan
mereka tertulis sebagai pengasuh bayi,
pembersih ruangan atau koki. Bagi para
suster, kontrak kerja yang ditawarkan
sangat menggiurkan karena dalam waktu
delapan bulan, mereka bisa membawa
pulang 120 ribu Yuan atau Rp194 juta.
Dikecam Banyak Orang
Industri baru yang tidak biasa ini dikecam
banyak orang. Para pengecam itu menilai
bahwa layanan tersebut dapat dijadikan
modus baru prostitusi. Artinya, tren ini bisa
menjadi praktek terselubung dari prostitusi,
hal yang ditentang karena tidak sesuai
dengan moral yang dipegang teguh
masyarakat.
Meski ada kecemasan seperti itu, juru
bicara biro keamanan publik Shenzen,
menjelaskan bahwa akan sangat sulit
membuktikan dan menginvestigasi apakah
dugaan penyelewengan itu benar atau
tidak.
alasan demi meningkatkan kesehatan-
merebak di kalangan sejumlah orang kaya
di negeri China. Mereka rela menghabiskan
belasan juta rupiah untuk bisa
mengkonsumsi air susu ibu (ASI). Tren
baru ini ramai dibahas di media massa
China dan menjadi perdebatan sengit,
antara kesehatan dan moral publik. Banyak
yang menolak.
Laman Shanghai Daily, Rabu 3 Juli 2013,
melansir bahwa dengan mengkonsumsi
ASI, para orang kaya sangat meyakini
kesehatan anak mereka akan tetap terjaga.
Jika itu hanya dilakukan bayi, mungkin
tidak menimbulkan kontroversi dan
memang begitu juga yang terjadi di
belahan bumi lain.
Soalnya adalah di negeri tirai bambu ini,
tren minum ASI ini merebak di kalangan
orang dewasa berduit. Dan yang
menganggu moral publik adalah
perusahaan juga menyediakan pilihan
yang menimum langsung dari wanita
sebagaimana yang dilakukan bayi. Meski
begitu, yang ramai diberitakan baru yang
minum dari kemasan.
Dan tren ini sudah menjadi bisnis, menjadi
industri dengan peminat yang banyak. Di
China sudah ada beberapa perusahaan
yang menyediakan layanan ASI bagi para
orang dewasa dan berasal dari kalangan
menengah ke atas. Salah satunya adalah
Xinxinyu Household Service Company
milik Lin Jun yang beroperasi di Provinsi
Guangdong.
Lin mengatakan bahwa layanan penyedia
jasa ASI mulai populer di China,
khususnya setelah skandal susu formula
bayi terungkap. Selain itu ASI kini
dipercaya menjadi salah satu nutrisi
tambahan bagi orang dewasa yang dapat
meningkatkan kesehatan. "ASI adalah
nutrisi terbaik khususnya bagi mereka yang
baru saja menjalani operasi besar," ujar
Lin.
Untuk dapat memperoleh layanan mewah
dari para suster penyedia ASI, para
pelanggannya dipatok dengan harga 8000
Yuan atau Rp13 juta per bulan. Harga itu
bisa semakin mahal, apabila suster yang
disediakan berusia muda dan cantik.
Para suster ini nantinya akan berkunjung
ke rumah pelanggan untuk memberikan
ASI. "Namun apabila mereka malu, kami
dapat menjual ASI yang sudah dipompa
dan disimpan di dalam sebuah botol," kata
Lin.
Salah satu pelanggan yang menggunakan
jasa tersebut adalah seorang sales
excutive di kota Shenzen dengan nama
tengah Wang. Wang mencoba jasa ini
setelah diinformasikan oleh temannya yang
bermukim di Hong Kong.
Dia memilih mengkonsumsi ASI setelah
merasakan keletihan yang berat akibat
pekerjaan di kantor. Setelah mendapat
restu dari sang istri, jadilah Wang
membayar jasa suster ASI senilai 15 ribu
Yuan atau Rp24,3 juta.
Wang biasa mengkonsumsi ASI sebanyak
tiga sampai lima kali. Namun dia mengaku
tidak pernah minum langsung dari suster
yang menjual ASI itu. Hanya minum dari
kemasan.
Kendati dipercaya dapat meningkatkan
kesehatan, Wang tidak merasakan
perubahan yang signifikan kecuali dia
mengurangi kesibukannya di kantor dan
berolah raga.
Sementara Lin mengatakan proses
perekrutan menjadi seorang suster ASI
tidak mudah. Dia harus memastikan ASI
yang disediakan oleh si suster sehat.
Kebanyakan dari para suster yang dia
rekrut berasal dari desa dan keluarga
miskin yang membutuhkan biaya untuk
membesarkan anaknya.
Lin akan mewawancarai calon suster dan
memastikan bahwa mereka sehat secara
fisik. Hal serupa juga dilakukan oleh
banyak kandidat pelanggan yang akan
menggunakan jasa suster ASI.
Menurut Lin, sebelum memilih suster,
pelanggan akan menilai dua hal yaitu
status kesehatannya dan karakter mereka.
Setelah terpilih, para suster ini akan
menandatangani kontrak dengan periode
enam hingga delapan bulan.
Namun di dalam kontrak, status pekerjaan
mereka tertulis sebagai pengasuh bayi,
pembersih ruangan atau koki. Bagi para
suster, kontrak kerja yang ditawarkan
sangat menggiurkan karena dalam waktu
delapan bulan, mereka bisa membawa
pulang 120 ribu Yuan atau Rp194 juta.
Dikecam Banyak Orang
Industri baru yang tidak biasa ini dikecam
banyak orang. Para pengecam itu menilai
bahwa layanan tersebut dapat dijadikan
modus baru prostitusi. Artinya, tren ini bisa
menjadi praktek terselubung dari prostitusi,
hal yang ditentang karena tidak sesuai
dengan moral yang dipegang teguh
masyarakat.
Meski ada kecemasan seperti itu, juru
bicara biro keamanan publik Shenzen,
menjelaskan bahwa akan sangat sulit
membuktikan dan menginvestigasi apakah
dugaan penyelewengan itu benar atau
tidak.
Spoiler for sumber:
us.m.news.viva.co.id/news/read/425923-gaya-baru-orang-kaya-china--minum-susu-asi-wanita-desa
Klo berkenan boleh bagi ane
Jangan sampe agan" sista"
Yang paling penting jangan di lempar
Diubah oleh nokiyem168 12-07-2013 14:29
0
1.8K
Kutip
1
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru