Quote:
Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Soetarto Ali Moesa mengatakan impor daging beku asal Australia dan Selandia Baru akan masuk ke Indonesia pada minggu ketiga bulan Juli 2013.
“Dalam minggu-minggu depan mulai masuk,” ujarnya dalam jumpa pers usai rakor persiapan dalam rangka hari besar keagamaan nasional di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/7).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan untuk menstabilkan harga daging pada bulan puasa dan menjelang hari raya lebaran, natal dan tahun baru, Bulog akan mengimpor 3.000 ton daging beku. Dimana, masuknya ke Indonesia akan secara bertahap.
“ Untuk yang 3000 ton daging beku, itu melalui Bandara Soekarno-Hatta sekitar 200 ton angkanya, nanti juga bertahap melalui laut,” ujarnya.
Kemudian, sambung dia, akan ada tambahan 109.000 ekor dari feedloter (penggemukan sapi potong), sehingga diharapkan harga bisa cepat stabil.
Ia juga mengatakan begitu impor daging beku masuk ke tanah air maka Bulog akan langsung menggunakan untuk operasi pasar.
Dalam melaksanakan impor daging beku ini, sambung dia, kendala-kendala yang dihadapi masih dalam posisi wajar. Seperti ketersediaan daging beku disana terkait halal tidaknya, bertepatan dengan musim dingin.
Cabai Impor
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Rabu (10/7) mengatakan pada semester II-2013 pemerintah membuka kran impor cabai rawit sebanyak 9.000 ton lebih dan impor bawang merah sebanyak 16.000 ton lebih. Hal ini dilakukan untuk meredam gejolak harga dipasaran.
“Untuk bawang merah dan cabe sesuai rekomendasi yang diterima dan izin yang dikeluarkan maka untuk semester II-2013 (Juli-Desember) dialokasikan untuk mengimpor cabe rawit 9.715 ton kemudian bawang merah 16.781 ton,” katanya.
Menurutnya, sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, pihaknya akan memastikan kran impor akan ditutup saat musim panen tiba. “Jadi ini hanya untuk menambah pasokan yang kurang saja,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan saat ini pasokan cabai rawit dan bawang merah dari dalam negeri tidak maksimal karena belum memasuki panen raya. Seperti halnya bawang merah mengalami pemunduran panen pada bulan Agustus.
“Ini menyebabkan pasokan berkurang oleh sebab itu responnya maka dibuka kran untuk menutup kekurangan itu sampai masa panen,” ungkapnya.
Sementar untuk cabe rawit, sambungnya, mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari Juni ke Juli mengalami peningkatan 63,03 persen. “Harganya pada bulan Juni masih Rp 27.721 saat ini sudah Rp 45.000, bawang merah juga mengalami kenaikan sekitar 49,08 persen dibandingkan dengan Juni kemarin kalau pada bulan Juni masih Rp 32.341 sekarang pada minggu kedua Juli Rp48.213,” paparnya.
Selain cabe rawit dan bawang merah, kenaikan juga terjadi pada daging ayam ras meningkat 19.50 persen, dimana pada Juni harganya Rp28.863 pada Juli di minggu ke-2 menjadi Rp34.493 dan telur ayam ras mengalami peningkatan 9,32 persen, dimana pada Juni harganya sekitar Rp 18.211 dan meningkat menjadi Rp19.908. (
Sumber
Semoga lancar supaya harga-harga agak turun mengingat konsumsi masy meningkat pesat saat puasa.
Panen raya diundur ke agustus karena cuaca ekstrim tahun ini, jadi impor tidak merugikan petani.