Dalam ruang,
Tertata rapi tembok batu.
Tertata rapi,
rapi, dengan belutan semen putih.

Dalam sudut ruang,
tertata pelindung kepala yang berderet rapi,
Rapi, dalam rak kayu.
Kayu yang tua yang berdampingan dengan rotan sampah.

Terlihat dari luar,
Dalam kaca yang transparan,
Berjejer,
Bersandar,
Termenung,
Duduk,
Dan bernyanyi.

Bernyanyi menikmati kabut,
Hujan,
Angin,
Dan suasana dalam alam.

Di pinggir basecamp kabut,
Mereka berteriak,
Mereka bersenda gurau,
Tertawa,
Menari dan menyanyi bersama.
Nyanyian dalam hujan,
dan nyanyian, dalam basecamp kabut.

Termenung dalam kursi besi yang sudah usang.
Melihat luar,
Memandang ke padang hijau.
Semerbak warna kontras sangat mencolok.

indahnya lukisan alam,
merebak dalam retina.
Dinginnya udara alam,
Menyusup dalam dalam.

Rembesan air dalam udara terasa sangat menusuk kulit.
Tiupan angin kabut,
menyertai suara anak yang masuk kedalam rumah untuk beristirahat.
Seketika lukisan alam yang semerbak berubah warnanya.
tertumpah tinta putih pekat yang transparan dalam udara.
Mengembus pelan dan pasti.
Seketika suasana alam raya menjadi bisu.
Bisu membeku dalam kabut itu.

Tertampung dalam hembusan kapas putih,
Terdapat elemen air yang siap mengguyur indahnya suasana itu.
Menurun dingin, air dalam kabut itu.
Serentak, air dalam kabut menjadi hujan.
Hujan yang dingin dan bening.
Hujan, dalam kabut.
Kabut hujan, kabut yang membawa air hujan.

Dalam gelapnya malam
Dinginnya hari
Hembusan angin
Rintikan air hujan
Semerbak bau kayu yang terbakar.

Dalam ruang beratapkan kayu,
Yang bertembokkan bambu,
Berlantaikan tanah,
Sekejap menjadi penuh dan sesak.
Penuh akan orang yang termenung di dalamnya.
Bercanda, bercerita dan tertawa.

Tak tau apa yang dilihatnya.
Tak tau apa yang dilakukannya
Dan tak tau apa yang dirasa.

Tiba-tiba dalam ruangan mengepul asap putih.
Asap yang khas,
Khas bau kayu yang terbakar.
Dalam tungku yang usang dan penuh arang.

Tergores disana dan disini warna hitam dan putih,
Menyatu padu.

Pletak...pletak...pletak...
Apa itu..!?
Terdengar suara percikan api.
Api kecil,
Merah,
Dan menyala

Sebuah bongkahan kayu kering yang jadi sumbernya.
Kian lama warna kayu kering itu berubah.
Berubah terbakar,
Dan merah.

Berpendarlah arang merah itu.
Menyinari udara sekitarnya.
Udara,
Terasa dingin berubah hangat menjadi.
Terasa, hangat berubah panas menjadi.

Arang merah itulah km.
Arang merah, kau telah menyelimuti udara waktu itu.
Arang merah, kau telah merubah hangat rumah pak bari.

Arang merah basecamp bari.
Ya, itulah kau.

Dalam gelapnya mata melihat,
Perlahan terbuka laksana bulan sabit yang beriringan.
Cahaya…,
Perlahan serentak menyilakan bulu mataku.

Dalam batas mimpi,
Dan batas dunia,
Terasa dingin menyengat rasanya.

Dinginnya udara sebeku es waktu itu.
Membuat mata ini,
Tangan ini,
kaki ini,
dan tubuh ini, tak berhenti bergetar merasanya.

Tak kusangka suara yang tak asing,
Tak asing di telingaku,
Berteriak begitu kencangnya.
Suara ayam jago,
Dan suara alaram berdentang keras.
Keras, dalam waktu yang berasamaan.

Ternyata pagi datang sudah menyambutku.
Ya, pagi sudah memanggilku.

Pagi basecamp...!
Pagi basecamp bari...!
Pagi basecamp kabut...!
Dan pagi semua anak basecamp...!



Serentak suasana hening,
hening dalam basecamp berubah menjadi kalut.
Ribut dan runtut.

Semua bersiap tuk menyambut sunrise pagi.
Sunrise pagi dari merbabu.
Ya, dari merbabu.

Dalam udara sepuluh derajad,
pagi itu kita tekad kan mata,
tajamkan hati,
tuk pergi melangkah mencari citra alam.
Ya, the golden time.

Tak kuasa indahnya alam siap menyongsong.
Menyongsong puluhan mata yang mengejarnya.
Berjalan,
berlari,
dan terhuyung.
Selamat pagi matahari...!
Selamat pagi...!

Dari angkasa merbabu,
Aku terlihat sangat jauh.
Dari langit merbabu,
Kau terlihat samar oleh kabut.

Tebalnya kabut yang menghalang,
Tebalnya halangan yang menghadang,
Tak menggulung semangat para pejuang.

Citramu membahana alam raya.
Cahayamu menkjubkan berpuluh mata yang memandangmu.
Dan kemilaumu mengelokkan sang pencipta-MU
Sekali lagi,
Selamat pagi merbabu...!
Selamat pagi kawan...!
Selamat pagi basecamp...!
Dan selamat pagi.