Kejaidnnya untung bukan di Indonesia gan...

Seorang pria Sri Lanka tewas terkena serangan jantung setelah melihat tagihan listriknya. Pria yang diidentifikasi sebagai SP Samaradasa, 61 tahun, memprotes Dewan Listrik Ceylon, Jumat pekan lalu karena tagihan listriknya tiba-tiba melonjak, ungkap surat kabar Ceylon Today.

Ketika diberitahu tagihan tersebut lantaran kenaikan bulan lalu, dia langsung terjatuh dari kursi yang didudukinya di kantor dewan listrik.

Tidak disebutkan jumlah tagihan korban, tapi menurut surat kabar itu, sejalan dengan kenaikan tariff listrik 50 persen yang baru saja berlaku di Sri Lanka. Surat kabar itu menjadikannya sebagai berita utama di halaman depan dengan judul “Korban Pertama Kenaikan Tarif Listrik.”

“Penyebab kematian diidentifikasi sebagai serangan jantung,” tambah koran itu. Dia tewas saat dilarikan ke rumah sakit.

Sri Lanka adalah salah satu negara di Asia yang tariff listriknya paling mahal. Satu kilowatt harganya 47 rupee atau sekitar Rp 3.500. Sebagai perbandingan tarif listrik di Indonesia sekitar Rp 850-an per kilowatt-nya. Dua per tiga listrik Sri Lanka mengguakan pembangkit tenaga batu bara atau minyak bumi. Pembangkit listrik tenaga air tidak dapat digunakan selama kekeringan.

Harga listrik di Sri Lanka dinaikkan untuk menghindari kerugian negara. Badan listrik negara mengatakan merugi US$ 750 juta tahun 2013, tapi dengan kenaikan tariff mulai bulan Mei lalu kerugian ditekan menjadi US$ 225 juta.