AdaTerus.com- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) prihatin adanya dugaan penangkapan makelar jabatan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terkait penangkapan dua perwira Polri, yakni AKBP ES bersama seorang kompol.

"Kompolnas prihatin dengan kasus tersebut dan harus Polri jadikan sebagai bahan instropeksi diri untuk melihat bagaimana pembinaan karir (binkar) di Polri selama ini," kata Komisioner Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan di Jakarta, Selasa (25/6).

Kalau ini betul, tentunya ini membuktikan bahwa binkar Polri ini masih belum mereformasi diri dan tidak ada yang berubah sejak dulu. Kompolnas seringkali minta kepada Polri agar binkar harus dibenahi kalau ingin polisi berubah, katanya.

"Karena kalau ini terus dibiarkan, sangat banyak anggota Polri yang frustrasi karena kecewa sistem binkar yang ada dalam Polri sendiri. Kami menilai bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polri itu selama ini nyaris tidak ada pengawasan," kata Edi. Bisa dibayangkan akibat kurang transparannya SDM satu orang polisi bisa menjabat tiga sampai empat kali menjadi kapolres dan kapolda. Jabatan yang strategis seperti lalu lintas dan reserse jadi rebutan, katanya.

"Sedang bagian Intelkam, Brimob, Diklat dan Sabhara tidak ada peminat. Jangan sampai hanya mereka yang memiliki sponsorship dan materi yang karirnya terus meningkat, sedang mereka yang integritas bagus karirnya tidak jalan sama sekali," kata Edi. (ant)