ancaiAvatar border
TS
ancai
FR: AKOMODASI DAN LAPORAN KHUSUS DI CAMBODIA, VIETNAM DAN FILIPINA
FR: AKOMODASI DAN LAPORAN KHUSUS DI CAMBODIA, VIETNAM DAN FILIPINA

Seperti biasa, tugas yang paling berat bagi saya setelah traveling adalah membuat FR. Ini karena kesibukan di kantor yang menumpuk luar biasa sepeninggal traveling. Banyak pekerjaan yang tidak bisa dilimpahkan ke staf karena berkaitan dengan kewenangan. Tapi happy sajalah, enjoy your life........
Karena yang mengulas soal perjalanan sudah banyak, maka saya hanya akan melaporkan kepada agan/aganwati utamanya tentang akomodasi/penginapan saja dan sedikit tambahan tentang beberapa hal yang mungkin belum banyak diulas di forum tercinta ini.

Ini adalah penilaian singkat tentang akomodasi di 5 kota di 4 negara; Malaysia, Cambodia, Vietnam dan Filipina. Bukingnya terserah mau lewat situs apa, kalau saya sih biasanya pake hostelworld.com atau hostelbookers.com, atau agoda.com dan booking.com untuk yang kelas non backpacker (istilahnya flashpacker atau solo traveller kalo sendirian seperti saya) walau agoda dan booking juga kadang2 menawarkan akomodasi yang sama yang ditawarkan hostelworld dan hostelbookers.
Kita mulai saja.

Malaysia (Kuala Lumpur)
Hotel : MyHotel@KL Central (alamat: Thambypillai KLC)

Spoiler for link:


Kesimpulan:
penginapan sih bejibun di KL, tinggal pilih. Saya memilih di sini karena males jalan jauh2, soalnya besoknya masih ngejar pesawat ke Siem Reap. Hotel ini katanya baru, ada 2 hotel yang berdekatan dengan nama yang sama di Thambypillai.
Poto : no poto, ga ada yang menarik soalnya, serba standar...............

Cambodia
Siem Reap:
Hotel : Siem Reap Rooms, Road No.26 Wat Bo, Salakamreuk, Siem Reap
Spoiler for link:


+ : kamarnya besar dan luas, lingkungannya tenang. Manajemennya responsif (Philip Hogg) karena awalnya saya salah tanggal booking dan minta ganti arrival date. Oleh Philip dengan cepat disesuaikan tanpa dikenakan biaya sama sekali. Free pick up di airport (pake tuk tuk). Tapi harap diingat bahwa free pick up adalah pelayanan standar penginapan di Siem Reap. Driver tuk tuk yaitu Mr.Piri cukup fasih Englishnya.
Hotel ini dimiliki orang asing , stafnya orang2 lokal dan beberapa pelayanan seperti tuk tuk dan tour guide sifatnya adalah pemberdayaan yaitu kerjasama dengan orang lokal dan bukan menjadi staf hotel.
Saya milih disini karena rekomendasi dari Tripadvisor

Spoiler for link:


Mereka pemenang Traveller’s Choice 2013. soal harga relatiflah........

- : jauh dari “downtown” atau pusat kota istilah mereka, yaitu kawasan Pub Street dan sekitarnya yang dipenuhi tempat belanja, makan dan dugem.

Kesimpulan : tempat ini saya rekomendasikan buat yang bawa keluarga khususnya yang punya anak kecil karena lingkungannya tenang sangat cocok buat istirahat setelah lelah seharian berjalan. Kalau suka dugem kayanya enggak cocok karena harus jalan kaki sekitar 15 menit ke pusat kota, bikin keringatan juga apalagi cuaca di Siem Reap sedang kering dan panas-panasnya.
Kota Siem Reap sekarang sedang bergeliat menjadi kota tujuan wisata baru bagi backpacker sedunia, tour guide saya (Mr.Lim Thak Long) mengatakan Siem Reap menjadi lebih populer salah satunya karena jasa Angelina Jolie lewat film “Tomb Raider” selain ditetapkannya Angkor Wat menjadi situs warisan budaya dunia oleh Unesco.

Tips :
1. Di Siem Reap malah tidak dianjurkan menukar uang dengan mata uang lokal yaitu Riel karena penduduknya lebih menginginkan USD. Tapi tentu saja Riel tetap digunakan tetapi nilainya hampir tidak ada sama sekali di luar Cambodia. Jadi bawalah USD dalam pecahan kecil. Riel akan otomatis diberikan menggantikan sen USD. Standar yang umum dipakai adalah 1 USD = 4000 Riel.
2. Tour ke kompleks Angkor Wat saya pastikan tidak cocok bagi anak-anak atau orang tua karena sangat menguras tenaga, hanya bagi yang sehat saja, jadi pastikan anda tidak mengalami masalah kalau berjalan jauh.
3. Sewalah seorang guide. Anda bisa mencarinya melalui hotel tempat anda menginap atau di kawasan candi setibanya di sana. Pasarannya 15-20 USD, harga yang tidak mahal menurut saya dan sebanding dengan informasi yang anda dapatkan ketimbang cuma melihat tumpukan batu yang tidak ada artinya karena kita tidak mengetahui sejarahnya. Opsi lain adalah membekali diri dengan buku panduan yang sudah harus disiapkan sebeum ke sana.
4. Menurut guide saya, kecuali anda sudah sejak subuh di Angkor Wat untuk melihat sunshine, setelah agak siangan (di atas jam 8 pagi) maka rute yang cocok untuk menjelajahi Angkor wat adalah dari pintu belakang. Ini karena matahari terbitnya agak menyamping ke kanan bila dilihat dari gerbang utama/depan, sehingga bila anda mulai dari pintu utama maka akan menantang matahari. Kalau anda memilih memulai dari belakang (yang artinya membelakangi matahari) katakan saja pada supir tuk tuk supaya berhenti di belakang dan selanjutnya dia akan menunggu di depan/gerbang utama.
5. Bawalah air atau makanan secukupnya karena kompleks Angkor Wat luar biasa besarnya dan terdiri dari beberapa candi. Angkor Wat adalah candi Hindu terbesar di dunia, sedangkan candi Budha terbesar di dunia tentu saja di tanah air kita yaitu Borobudur. Jadi ini agak unik karena mayoritas penduduk Cambodia tentu saja beragama Budha bukan Hindu.
6. Di kompleks Angkor wat atau di tempat lain di Phnom Penh, Jangan terima apabila ada yang menawarkan dupa atau rangkaian melati dari seseorang kecuali anda sudah siap dengan duit kecil. 1 USD sudah cukup sebagai donasi.

Poto : silahkan diliat.................

Spoiler for kamar n SR Rooms:


Saya mengalami kejadian unik di Siem Reap yaitu sempat kehabisan pulsa. Saya sendiri menggunakan kartu Simpati dan kena roaming 5000/SMS dari Cambodia. Karena teledor tidak mengecek pulsa maka tidak bisa mengisi ulang pulsa pake SMS Banking. Sempat panik karena tidak bisa membalas SMS isteri tercinta, takut dianya kuatir suaminya hilang di negeri entah berantah. Dalam kepanikan saya mengirim email ke beberapa orang yang saya yakin secara reguler membuka emailnya. Tapi karena tidak yakin juga maka terpaksa pergi ke pusat kota membeli kartu SIM Card Internasional, lupa saya nama kartunya, harganya 4 USD dan isinya 1.5 USD. Untunglah akhirnya semua bisa teratasi, dan saya malah mendapat banyak kiriman pulsa he...he....he.....

Lesson learnt : jangan panik dalam keadaan apapun. Inilah resiko seorang solo traveller karena harus berpikir dan memutuskan sendiri. Oleh karenanya memang tidak dianjurkan jadi solo traveller terutama yang baru menjadi backpacker, sebaiknya pergi dengan teman.

Phnom Penh;
Hotel : 88 backpackers (alamat #98 Street 88 Phnom Penh)
Spoiler for link:


+ : kamarnya luas, free pick up kalo datang pake bus atau speed boat, lokasi cukup strategis, wifi cukup baik/kencang, staf cukup friendly dan helpful walau Englishnya ga begitu jelas
- : kalo baca iklannya fasilitas sih banyak tapi kok TV aja ga ada (setidaknya di kamar saya)
Poto : silahkan ..............
Spoiler for 88 backpackers:




Kesimpulan : ga begitu rekomended, cari yang lain aja. Setelah saya pikir-pikir PP kayanya bisa dilewatkan saja dalam perjalanan ke Cambodia dan Vietnam atau sebaliknya, walaupun ada juga tempat yang menarik kaya Royal Palace, National Museum dan Central Market.

HCMC:
Hotel : Ngoc Thao Guest House, (241/4 Pham Ngu Lao.St, District 1, Ho Chi Minh City)
Spoiler for link:


+ : di Pham Ngu Lao Street yang jadi tempat stop bus dari PP (hampir semua bus dari PP akan berhenti di sini) jadi cukup dekat, pelayanan cukup baik, kamar juga cukup tenang dan luas, wifi cukup kencang dan stabil (saya bisa mengunduh film klasik 30 buah secara paralel dan kecepatan tetap di kisaran 80 Kbps, tapi tergantung servernya kali ya), di district 1 yang ramai dan dekat kemana-mana. Tempat ini kayanya sangat populer, mungkin karena harga dan lokasinya. Sangat rekomended.
- : masuk ke dalam gang kecil. Agak sempit dan kecil. Sebenarnya ini rumah tinggal yang menerima tamu, jadi sudah pas namanya “guest house” alias rumah yang banyak tamunya, dari seluruh dunia lagi................

Spoiler for kamar Ngoc Thao:



Saya kembali mengalami dua kejadian unik di HCMC. Yang pertama kartu ATM saya ketelan di salah satu ATM di Pham Ngu Lao Street. Awalnya panik juga takut saldonya dibobol orang. Terpaksa ngebel ke call centre-nya dan disuruh ke kantornya besok pagi (senin) karena hari kejadiannya Minggu. Lama saya baru ingat dan kuat dugaan saya kartu tersebut ditelan karena memang sudah expired. Beberapa waktu kemudian saya mengecek saldo menggunakan SMS Banking dan alhamdulillah saldo tidak berubah, artinya aman, tinggal lapor kartu hilang sekembalinya ke Indonesia. Saya terpaksa menggunakan kartu ATM bank lain untuk mengambil uang dan lancar2 saja.

Yang kedua, sungguh tak disangka supir Taxi Vinasun yang saya pakai ke bandara Tan Son Nhat adalah seorang perempuan. Awalnya saya acak saja ngambil taxi yang banyak parkir di depan taman jalan Pham Ngu Lao. Sayang sekali si cewek yang bernama Thai Hien dan ngakunya masih single Englishnya sangat terbatas sehingga agak susah komunikasinya. Ini ada kartu namanya dan nomor teleponnya kalau-kalau agan/wati mau menggunakan jasanya. Sampai di bandara tak lupa saya memberi tip dan berpesan agar belajar English. Tampak di wajahnya penyesalan karena tak bisa melayani saya berbincang-bincang.
Kalau melihat perkembangan Vietnam jangan-jangan 10 tahun lagi kita udah tertinggal. Secara pribadi saya merasa Jakarta harus belajar banyak dari HCMC terutama penyediaan RTH/ruang terbuka hijau sehingga lebih layak ditinggali.
Di HCMC memang tamannya dilengkapi dengan fasilitas publik yang cukup memadai seperti tempat bermain anak, peralatan gym sederhana dan gazebo yang banyak digunakan untuk belajar dansa).

Lesson learnt: jangan gunakan kartu yang sudah expired di ATM luar negeri. Kalau kartu tertelan hubungi Nomor Call centre masing2 yang selalu tertera di mesin ATM. Dari kejadian ini saya belajar bahwa sebenarnya lebih murah menggunakan nomor lokal di tiap2 negara untuk menghubungi call centre ketimbang langsung pake nomor Indonesia.

Manila :
Hotel : City Garden Suites, Mabini Street, Ermita
Ini gak usah dibahaslah, hotel bintang 3, hotel yang disediakan panitia konperensi dari Universitas Santo Tomas (UST) dengan peserta dari 24 negara termasuk saya. Setelah menjadi backpacker selama 10 hari bagaimanapun juga tugas sampingan sebagai pejabat pemerintahan harus tetap dijalankan, kan tugas utama sebagai backpacker sudah selesai ha...ha....ha.......
buat yang alumni UST salut ya, pelayanan dan fasilitas di kampus anda memang luar biasa, tidak kalah dengan kampus saya di Aussie dulu (maklumlah kampus ini sudah ada sejak jaman Mataram, didirikan tahun 1611). Dan mereka tidak tanggung-tanggung dalam menjamu peserta dengan menugaskan 4 orang associate professor dari College of Tourism sebagai guide leader bagi hampir 200 peserta konperensi. Toh yang dipandu juga para professor dan doktor dari seluruh dunia kecuali saya satu2nya yang bukan berstatus lecturer/researcher tapi sebagai kaskuser ha...ha...ha.... lucu juga kadang2 melihat mimik mereka begitu saya menjelaskan status saya.
Spoiler for link:


0
2.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Mancanegara
MancanegaraKASKUS Official
5.9KThread2.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.