- Beranda
- Stories from the Heart
20.06.09
...
TS
matdota
20.06.09
selamat malam sahabat super
ane newbie mau bagi pengalaman nih,kisah pengalaman cinta ane yg mungkin bisa dibilang rumit
nama ane sebut aja der,orang biasa2 aja tapi kata org ane ini tampan
maaf kalo kata-kata di bawah ini sedikit tidak nyambung, ane nyerita seinget ane aje bung.
dan mohon bimbingan nya gan supaya kedepan nya updatan ane ga seberantak ini
selamat menikmati
Seiring berjalannya waktu, akupun mengenalkanya pada teman-temanku.
Respon mereka begitu positive. Mereka pun mendoakanku agar bisa langgeng denganya. Tetapi tragedi pun datang menghampiri hubungan kita.
Malam itu aku sedang berdua denganya di rumahku. Temanku pun ingin ikut bergabung.
Dia datang bersama kekasihnya. Mereka bernama Prama dan Regina.
Sebetulnya mereka pasangan yang cukup serasi. Tetapi ketika mereka mendatangi rumahku dan merekapun berkenalan dengan kekasihku, aku melihat Prama dan Fitri saling mencuri-curi pandang. Hatiku pun semakin tak menentu saat itu. Aku mengakui, Prama lebih terlihat gagah dan tampan dari pada aku. Tapi aku masih bisa berfikir jernih, mana mungkin mereka berdua bisa saling suka karena baik Prama dan Fitri sudah mempunyai pasangan.
Esoknya pun aku memutuskan untuk mencari tahu, tentang perasaan prama terhadap kekasihku. Tetapi aku tak mendapatkan jawaban apa-apa.
Hatiku pun semakin gelisah setelah aku mengetahui bahwa Fitri dan Prama sering berkomunikasi.
Ternyata dugaan buruku tentang mereka berdua terungkap. Salah satu sahabatku berbicara kepadaku bahwa mereka berdua saling menyukai. Dan Prama pernah menyatakan cinta pada kekasihku.
Mendengar hal itu hatiku hancur, sehancur-hancurnya. Aku tak bisa berfikir jernih kembali karna akupun tak tahu bahwa aku akan berfikir dan melakukan apa lagi.
Temanku pun berpendapat bahwa aku harus melupakanya, harus meninggalkanya.
Aku pun berbicara dengan kekasihku tentang hal ini. Dia pun mengakui bahwa Prama pernah menyatakan perasaannya tetapi lewat sms.
Dan yang tak kusangka, ternyata Fitri pun menyukainya, dia meng-iya-kan keinginan Prama untuk menjadi pacarnya. Tetapi kekasihku bilang, bahwa bukan dia yang meng-iya-kan keinginan Prama. Karena saat itu handphone nya berada di tangan temannya.
Aku pun semakin bingung dengan hal ini karena dia menjelaskan sambil menangis.
Aku tak pernah tega melihat orang yang paling aku sayang mengeluarkan air mata. Akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Tetapi dia menolak.
Dia tak mau berpisah denganku.
ane newbie mau bagi pengalaman nih,kisah pengalaman cinta ane yg mungkin bisa dibilang rumit
nama ane sebut aja der,orang biasa2 aja tapi kata org ane ini tampan
maaf kalo kata-kata di bawah ini sedikit tidak nyambung, ane nyerita seinget ane aje bung.
dan mohon bimbingan nya gan supaya kedepan nya updatan ane ga seberantak ini
selamat menikmati
Spoiler for "cerita 1":
Kisah ini berawal pada jam 7 malam bulan Juni tahun 2009 tepatnya pada tanggal 13. Saat itu aku sedang berada di rumahku bersama kakaku, sampai pada akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke rumah teman kami.
Jajat, dialah teman kami yang selalu bertingkah layaknya anak kecil. Tetapi saat itu sikapnya berbeda, dia seakan bingung bukan main. Saat kami tanya, ternyata dia akan membawa teman wanita yang baru dia kenal saat itu.
Gadis itu begitu cantik. Gadis itu bernama Ica. Tetapi perhatianku teralihkan oleh teman yang menemani Ica. Gadis itu begitu mengalihkan perhatianku, gadis itu begitu manis, gadis itu sungguh menawan. Aku pun memberanikan diri untuk sekedar berkenalan denganya. Fitri, dialah gadis yang menawan itu. Anak bungsu yang berasal dari keluarga sederhana. Dia masih bersekolah di SMP. Seorang gadis yang baik polos.
Setelah beberapa hari berselang, kita pun saling bertukar nomor tlp. Kita pun semakin dekat karena sering sekali berkomunikasi, saling perhatian, dsb.
Tak butuh waktu yang lama, akhirnya pada malam hari tepatnya tanggal 20 di bulan juni, aku menyatakan perasaan cintaku kepadanya. Dan ternyata dia pun menyukaiku. Kita pun resmi berpacaran. Itu adalah saat-saat paling bahagia di hidupku.
Beberapa hari berselang, kita memutuskan untuk bertemu di rumah Fitri. Dia mengatakan padaku bahwa akulah laki-laki pertama yang di bawanya ke rumah.
aku sempat tidak percaya, tetapi setelah melihat respon keluarganya ketika mereka pertama kali melihatku bersama Fitri, akupun percaya bahwa akulah laki-laki pertama yang di bawanya ke rumah
Dia terlihat begitu bahagia telah memilikiku. Aku pun merasakan hal yang sama.
Apalagi setelah melihat dan merasakan respon keluarganya yang positive kepadaku, aku semakin menyayanginya. Hampir setiap hari kita saling bertemu, karna jarak antara rumah kita yang tak begitu jauh. Sebut saja kita itu tetanggaan hehe .
Dalam komunikasipun kita tak pernah luput. Hampir setiap menit kita melakukan komunikasi.
Masih teringat di fikiranku, kita berdua menyukai lagu yang sama, lagu indah yang di ciptakan oleh band asal Indonesia yaitu D’masive. Lagu itu berjudul rindu setengah mati. Di saat itu, kita sering sekali mendengarkan radio. Dan ketika lagu itu di putar di stasiun radio, kita saling memberitahu bahwa lagu itu sedang di putar.
Ketika kita sedang dilanda kerinduan, kita sering mendengarkan lagu itu.
Seakan-akan lagu itu menjadi obat pertolongan pertama kita akan kerinduan.
Jajat, dialah teman kami yang selalu bertingkah layaknya anak kecil. Tetapi saat itu sikapnya berbeda, dia seakan bingung bukan main. Saat kami tanya, ternyata dia akan membawa teman wanita yang baru dia kenal saat itu.
Gadis itu begitu cantik. Gadis itu bernama Ica. Tetapi perhatianku teralihkan oleh teman yang menemani Ica. Gadis itu begitu mengalihkan perhatianku, gadis itu begitu manis, gadis itu sungguh menawan. Aku pun memberanikan diri untuk sekedar berkenalan denganya. Fitri, dialah gadis yang menawan itu. Anak bungsu yang berasal dari keluarga sederhana. Dia masih bersekolah di SMP. Seorang gadis yang baik polos.
Setelah beberapa hari berselang, kita pun saling bertukar nomor tlp. Kita pun semakin dekat karena sering sekali berkomunikasi, saling perhatian, dsb.
Tak butuh waktu yang lama, akhirnya pada malam hari tepatnya tanggal 20 di bulan juni, aku menyatakan perasaan cintaku kepadanya. Dan ternyata dia pun menyukaiku. Kita pun resmi berpacaran. Itu adalah saat-saat paling bahagia di hidupku.
Beberapa hari berselang, kita memutuskan untuk bertemu di rumah Fitri. Dia mengatakan padaku bahwa akulah laki-laki pertama yang di bawanya ke rumah.
aku sempat tidak percaya, tetapi setelah melihat respon keluarganya ketika mereka pertama kali melihatku bersama Fitri, akupun percaya bahwa akulah laki-laki pertama yang di bawanya ke rumah
Dia terlihat begitu bahagia telah memilikiku. Aku pun merasakan hal yang sama.
Apalagi setelah melihat dan merasakan respon keluarganya yang positive kepadaku, aku semakin menyayanginya. Hampir setiap hari kita saling bertemu, karna jarak antara rumah kita yang tak begitu jauh. Sebut saja kita itu tetanggaan hehe .
Dalam komunikasipun kita tak pernah luput. Hampir setiap menit kita melakukan komunikasi.
Masih teringat di fikiranku, kita berdua menyukai lagu yang sama, lagu indah yang di ciptakan oleh band asal Indonesia yaitu D’masive. Lagu itu berjudul rindu setengah mati. Di saat itu, kita sering sekali mendengarkan radio. Dan ketika lagu itu di putar di stasiun radio, kita saling memberitahu bahwa lagu itu sedang di putar.
Ketika kita sedang dilanda kerinduan, kita sering mendengarkan lagu itu.
Seakan-akan lagu itu menjadi obat pertolongan pertama kita akan kerinduan.
Spoiler for "cerita 2":
Di saat kita bertemu, dia bercerita tentang semua kekurangannya. Tentang perpecahan yang terjadi di keluarganya, tentang fisiknya. Tetapi sejak pertama aku bertemu denganya, aku sudah menyayanginya apa adanya. Aku tidak perduli dengan kekuranganya. Aku tidak pernah menanggapi omongan negative orang lain tentang dirinya.
Meskipun dia bersikap seperti anak kecil, aku selalu membimbingnya, aku selalu menasehatinya. Seakan-akan, akulah kakaknya.
Waktupun berlalu, malam itu kita pergi keluar untuk sekedar bermain bersama teman-teman. Di sebuah gang kecil jauh dari pandangan orang-orang, aku memeluk dia untuk yang pertama kali. Aku memeluknya dengan erat seakan-akan aku tak akan pernah melepaskan dia dari pelukanku.
Hampir setiap malam kita pergi keluar rumah. Tetapi pada suatu siang, ada salah satu teman dari fitri berbicara kepadaku, sebut saja novi. Dia menyarankan agar kita untuk pergi berdua ke mall.
Aku pun hanya tersenyum mendengar ocehanya. Karna aku masih bersekolah di SMA, tentu saja uang jajanku tak akan cukup untuk membawa Fitri pergi ke sebuah mall.
Untungnya Fitri begitu pengertian. Akupun berusaha untuk mengumpulkan uang jajan ku agar bisa membawa Fitri ke mall tersebut. Itu adalah usaha yang sangat sulit, karena aku termasuk orang yang boros.
tetapi akhirnya akupun mempunyai uang yang cukup untuk membawa Fitri pergi ke sebuah mall. BIP adalah mall pertama yang kita kunjungi.
Kita begitu senang. Begitu bahagia menghabiskan waktu berdua. Akupun tak malu untuk memluk dia di depan khalayak ramai. Seakan-akan hanya ada kita berdua di mall itu.
Meskipun dia bersikap seperti anak kecil, aku selalu membimbingnya, aku selalu menasehatinya. Seakan-akan, akulah kakaknya.
Waktupun berlalu, malam itu kita pergi keluar untuk sekedar bermain bersama teman-teman. Di sebuah gang kecil jauh dari pandangan orang-orang, aku memeluk dia untuk yang pertama kali. Aku memeluknya dengan erat seakan-akan aku tak akan pernah melepaskan dia dari pelukanku.
Hampir setiap malam kita pergi keluar rumah. Tetapi pada suatu siang, ada salah satu teman dari fitri berbicara kepadaku, sebut saja novi. Dia menyarankan agar kita untuk pergi berdua ke mall.
Aku pun hanya tersenyum mendengar ocehanya. Karna aku masih bersekolah di SMA, tentu saja uang jajanku tak akan cukup untuk membawa Fitri pergi ke sebuah mall.
Untungnya Fitri begitu pengertian. Akupun berusaha untuk mengumpulkan uang jajan ku agar bisa membawa Fitri ke mall tersebut. Itu adalah usaha yang sangat sulit, karena aku termasuk orang yang boros.
tetapi akhirnya akupun mempunyai uang yang cukup untuk membawa Fitri pergi ke sebuah mall. BIP adalah mall pertama yang kita kunjungi.
Kita begitu senang. Begitu bahagia menghabiskan waktu berdua. Akupun tak malu untuk memluk dia di depan khalayak ramai. Seakan-akan hanya ada kita berdua di mall itu.
Spoiler for "Cerita 3":
Seiring berjalannya waktu, akupun mengenalkanya pada teman-temanku.
Respon mereka begitu positive. Mereka pun mendoakanku agar bisa langgeng denganya. Tetapi tragedi pun datang menghampiri hubungan kita.
Malam itu aku sedang berdua denganya di rumahku. Temanku pun ingin ikut bergabung.
Dia datang bersama kekasihnya. Mereka bernama Prama dan Regina.
Sebetulnya mereka pasangan yang cukup serasi. Tetapi ketika mereka mendatangi rumahku dan merekapun berkenalan dengan kekasihku, aku melihat Prama dan Fitri saling mencuri-curi pandang. Hatiku pun semakin tak menentu saat itu. Aku mengakui, Prama lebih terlihat gagah dan tampan dari pada aku. Tapi aku masih bisa berfikir jernih, mana mungkin mereka berdua bisa saling suka karena baik Prama dan Fitri sudah mempunyai pasangan.
Esoknya pun aku memutuskan untuk mencari tahu, tentang perasaan prama terhadap kekasihku. Tetapi aku tak mendapatkan jawaban apa-apa.
Hatiku pun semakin gelisah setelah aku mengetahui bahwa Fitri dan Prama sering berkomunikasi.
Ternyata dugaan buruku tentang mereka berdua terungkap. Salah satu sahabatku berbicara kepadaku bahwa mereka berdua saling menyukai. Dan Prama pernah menyatakan cinta pada kekasihku.
Mendengar hal itu hatiku hancur, sehancur-hancurnya. Aku tak bisa berfikir jernih kembali karna akupun tak tahu bahwa aku akan berfikir dan melakukan apa lagi.
Temanku pun berpendapat bahwa aku harus melupakanya, harus meninggalkanya.
Aku pun berbicara dengan kekasihku tentang hal ini. Dia pun mengakui bahwa Prama pernah menyatakan perasaannya tetapi lewat sms.
Dan yang tak kusangka, ternyata Fitri pun menyukainya, dia meng-iya-kan keinginan Prama untuk menjadi pacarnya. Tetapi kekasihku bilang, bahwa bukan dia yang meng-iya-kan keinginan Prama. Karena saat itu handphone nya berada di tangan temannya.
Aku pun semakin bingung dengan hal ini karena dia menjelaskan sambil menangis.
Aku tak pernah tega melihat orang yang paling aku sayang mengeluarkan air mata. Akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Tetapi dia menolak.
Dia tak mau berpisah denganku.
anasabila memberi reputasi
1
835
Kutip
2
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.2KThread•46.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya