sokarnoAvatar border
TS
sokarno
Mitos SEWINDU terkuak
Apa makna ilmiah dari tradisi SEWINDU?

Sebelum membicarakan temuan ilmiahnya, kita penyegaran dulu tentang arti sewindu. Jangan-jangan ada yang belum tau ya, maaf.

Sewindu (satu windu) sama dengan 8 (delapan) tahun Gan.
Ada kalanya angka ini dipandang sebagai mitos, terutama di kalangan orang Jawa. Orang Jawa bahkan mempunyai hitungan nama-nama tahun (bukan angka tahun) yang berulang setiap 8 tahun, yakni:

1. Tahun pertama : Alip
2. Tahun ke-2 : Ehe
3. Tahun ke-3 : Jimawal
4. Tahun ke-4 : Je
5. Tahun ke-5 : Dal
6. Tahun ke-6 : Be
7. Tahun ke-7 : Wawu
8. Tahun ke-8 : Jimakir

Kemudian nama tahun berikutnya berulang lagi dari Alip.

Kata "sewindu" kadang bisa digunakan untuk melukiskan betapa lamanya kita menunggu sesuatu atau seseorang, "Setahun kita berpisah, sewindu terasa sudah..." begitulah petikan syair dari sebuah lagu jadul bertajuk "Gubahanku".

Di dalam tradisi Jawa, ulang tahun yang dirayakan atau dianggap lebih penting daripada tahun-tahun lainnya yakni tahun ke-8, ke 16, ke-24, dan seterusnya. Kemudian kalau seseorang bisa mencapai 64 tahun (8 x 8), maka ulang tahun pada tahun tersebut disebut dengan istilah TUMBUK AGENG. Tumbuk artinya "bertemu" atau collision, dan Ageng artinya "besar" atau "agung" atau grand. Jadi "delapan windu" merupakan berkah agung bagi seseorang yang dapat melewati waktu hidup sekian lama.

Contoh acara tumbuk ageng klik di SINI Gan.

Temuan ilmiah modern:
Dr. Dan Buettner, salah seorang pakar yang meneliti tentang faktor-faktor yang menjadikan orang awet sehat panjang umur menyatakan bahwa tubuh manusia memiliki 35 triliun sel. Sel-sel itu berubah setiap delapan tahun sekali. Dan setiap kali sel-sel itu berubah ada kerusakan. Dan kerusakan itu tertumpuk. Kerusakan itu tertumpuk secara eksponensial. Ini sama seperti saat di mana ktia memiliki album Beatles atau Eagles, dan kita membuat salinannya dengan pita kaset, lalu teman kita menyalin kembali kaset itu, dan segera, dalam penyalinan berikutnya suaranya menjadi buruk. Hal yang sama terjadi dengan sel kita. Itulah sebabnya seseorang berusia 65 tahun (artinya setelah melampaui masa TUMBUK AGENG) akan menua dengan laju sekitar 125 kali lebih cepat daripada seseorang berusia 12 tahun.

Spoiler for Upacara Tumbuk Ageng Sultan HB X:

Jadi, Gan, jika seorang anak bisa mencapai usia 8 tahun, harusnya disyukuri karena dia kembali menjadi "manusia baru secara biologis" di mana seluruh sel-sel tubuhnya sudah berganti, dalam arti tak ada lagi sel pada saat ia lahir yang masih ada di tubuhnya. Dalam konteks ini mungkin istilah balita (bawah lima tahun) perlu disempurnakan menjadi balata (bawah delapan tahun) ya... hehe...

Spoiler for HBD Sewindu di masa kecil:

Sekarang orang Jawa sudah jarang Gan yang faham hal ini. Mereka ikut-ikutan budaya "sweet seventeen" Barat...

Kalau sudah terjadi 2 periode (2 windu) berarti dia sudah remaja Gan, sehingga dia dapat digolongkan menjadi angkatan kerja (kebanyakan negara menetapkan mulai usia 15 tahun).

Berikutnya (menurut pendapat saya):

Setelah masa remaja 16 tahun (2 windu) hingga 24 tahun (3 windu), memasuki usia 24 tahun (3 windu) adalah usia dewasa awal. Kalau dalam tradisi Jawa, gadis berusia 24 tahun ini sudah saatnya dinikahkan. Kalau sampai lewat usia ini sering dibilang "perawan kasep" Gan (maaf).

Mulai usia 32 tahun (4 windu) disebut usia dewasa penuh, di mana seseorang mulai bisa diserahi tanggung jawab untuk mewakili pimpinannya dalam mengambil keputusan atau memimpin. Beberapa negara mensyaratkan usia 32 tahun untuk menjabat kepala daerah atau deputi di instansi.

Usia 40 tahun (5 windu) usia dewasa matang (orang bilang "life begin at forty, hidup dimulai di usia 40 tahun), ketika orang dianggap seharusnya sudah mencapai karir yang mapan, keluarga yang mapan dan memiliki semua kebutuhan dasar kehidupan. Dalam tradisi Jawa disebut "karya, garwa, putra, wisma, kukila, turangga" (pekerjaan, pasangan hidup, anak, rumah, piaraan, dan kendaraan). Beberapa negara mensyaratkan usia setidaknya 40 tahun untuk menjadi kepala negara

Usia 48 tahun (6 windu) disebut masa tua awal. Di masa inilah seseorang harus benar-benar serius memikirkan periode selanjutnya yakni mempersiapkan purna bakti atau purna tugas profesionalnya. Kalau dia menikah di usia 24, maka anak tertuanya kira-kira sudah memasuki masa dewasa awal atau dia sudah menikahkan anaknya, atau setidaknya sudah mulai memetik hasil pendidikan dengan menyaksikan anaknya diwisuda sarjana, hehe...

Usia 56 tahun (7 windu) masa tua penuh. Beberapa profesi (terutama yang berkenaan dengan fisik) pensiun di usia ini, seperti tentara, polisi, satpam, dan seharusnya orang berusia ini jangan lagi bekerja kasar semisal kuli angkut, penjual keliling, dsb. karena fisiknya sudah tidak begitu kuat.

Usia 64 tahun (8 windu) adalah Tumbuk Ageng, tercapainya masa menjadi manusia lanjut usia (manula).

Makanya yang disebut usia produktif adalah antara 15 s.d 65 tahun. Kalau dalam pengertian windu ini (seharusnya) 16 tahun s.d 64 tahun (2 windu sampai 8 windu).

Berikut ini beberapa usia pensiun profesi tertentu, Gan:
- PNS umumnya 56 tahun
- Sekarang semua pangkat tentara dan polisi 55 tahun (dulu pernah 52 tahun, kecuali perwira 55 tahun)

Lihat daftar lengkapnya di sini gan:
DAFTAR PENSIUN PNS

Lantas maknanya SEWINDU apa nih Gan?

Menurut pendapat saya, kalau seseorang bisa "sukses" mencapai usia TUMBUK AGENG (64 tahun) maka ada tiga hal yang telah dilakukannya dengan paripurna:

1. Dia sudah dapat mempertahankan kesehatan jasmani (dan semoga rohaninya juga) selama itu terhadap berbagai tantangan hidup seperti lapar, haus, penyakit, kecacatan, kemiskinan, hutang, penindasan, penyiksaan, tekanan jiwa, dll.
2. Dia sudah menyelesaikan karir profesionalnya dengan baik. Pensiun atau diberhentikan dari jabatannya dengan terhormat;
3. Dia (diharapkan) pasti sudah berketurunan dua generasi, yakni, anaknya sudah beranak. Seseorang akan merasa bahagia kalau anaknya sudah dewasa, semua anaknya sudah menikah, dan bahkan sudah memberikan cucu baginya. Dia merasa sudah saatnya untuk mundur dari percatran dunia ini digantikan oleh generasi penerusnya.

Mungkin agan punya orang tua atau eyang berusia 64 tahun atau lebih, hormatilah mereka karena mereka telah menempuh perjalanan hidup yang begitu lama dan banyak makan asam-garam kehidupan. "Sungkem"-lah kepada mereka:

Spoiler for Soekarno sayang bunda :


Bagi Agan-agan yang karyawan, hormatilah para pensiunan dari instansi Agan tempat di mana beliau dulu berkarir dan membesarkan lembaga kita. sesekali kunjungilah mereka di hari tuanya. Itu akan sangat menghiburnya.

Spoiler for Kunjungi pensiunan instansi:


Bagi Agan-agan yang suka reunian sesama teman sekolah, sesekali isilah reunian itu dengan mengunjungi guru-guru kita yang sudah pensiun. Itu akan sangat membahagiakan mereka, sekalipun mereka masih ingat akan kenakalan kita sewaktu kita menjadi anak didik mereka.

Spoiler for Kunjungi guru kita (boleh jadi kita mantan murid, tapi kagak ada 'mantan' guru, Gan):


CMIIW Gan.
Diubah oleh sokarno 19-06-2013 20:42
0
37.4K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.