Shanghai
Seorang filsafat cinta terkenal pada akhirnya harus menderita karena cinta. Hal ini terjadi karena dia ingin menyalahi takdir. Takdir yang dimaksudkan adalah jodoh. Pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki jodoh. Namun seorang filsafat cinta yang berasal dari Cina ini ingin mendapatkan wanita yang bukan merupakan jodohnya. Segala cara yang diluar dari logikapun sudah dia lakukan. Namun pada akhirnya karena cara yang tidak wajar itulah dia harus menderita seumur hidupnya.

Wanita yang sangat dia cintaipun sama sekali tidak menyukainya padahal wanita yang dicintainya tidak tahu seberapa besar apa yang dia telah perjuangkan untuknya. Akhibat dari perbuatannya itu dia harus mengalami 1000 siksaan yang tidak dapat dijelaskan dengan logika. Drajatnya yang dulunya seorang yang sangat dihormati kini sangat direndahkan. Bahkan mukanya yang dulu tampan kini menjadi buruk rupa.

Akhirnya seorang filsafat cinta itu harus diusir dari Cina dan dia hanya terus berjalan menuju ke arah matahari tenggelam. Berjalan jauh meninggalakan Cina. Sepanjang perjalanan setapak demi setapak dia selalu menderita karena dia selalu memikirkan wanita yang dicintainya. Namun dia tetap tidak melupakan jati dirinya yaitu sebagai filsafat cinta. Teorinyapun kini masih ada dalam benak beberapa pengagumnya.