Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizqyalfarisiAvatar border
TS
rizqyalfarisi
Zwiebler suka atmosfer istora senayan
Marc Zwibler akhirnya harus mengakui ketangguhan peringkat satu dunia, Lee Chong Wei (1) meskipun sudah mencoba tampil dengan performa terbaiknya. Lee kembali sukses mengamankan gelar sektor tunggal putra yang merupakan mahkota ke-5 nya di turnamen Djarum Indonesia Open Super Premier 2013 ini. Menghadapi peringkat 22 dunia asal Jerman tersebut, Lee mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pemain papan atas dunia dengan kelincahan gerakan, kekuatan dan pertahanannya.

Meskipun terpaut ranking yang cukup jauh, Marc Zwiebler sebenarnya sempat mengimbangi permainan cepat yang diperagakan Lee Chong Wei (1) di paruh awal gim pertama. Namun lepas dari kedudukan 7-8, tunggal Jerman yang berusaha untuk mempercepat tempo permainan dan tampil menekan tersebut ternyata tak menemukan solusi terbaik ketika Lee mampu meladeni permainan cepat tersebut bahkan berhasil merusak ritme Marc dengan sesekali memperlambat tempo dan penempatan bola tak terjangkau.

Zwibler memang mampu merepotkan Lee namun kelincahan gerakan peraih dua kali perak Olimpiade tersebut masih tak mampu terimbangi. Pertahanan Lee yang sangat baik juga menjadi bumerang tersendiri bagi Marc yang akhirnya sulit menegmbalikan bola Lee dengan sempurna. Lee menutup game pertama, 21-15.

Pada game kedua, Zwiebler membuat sejarah sebagai tunggal putra Jerman yang untuk kali pertama lolos ke final Indonesia Open 2013, menghadirkan tekanan lebih awal, bahkan sempat memimpin hingga 5-2. Namun Lee berhasil mengejar di angka 6 untuk kemudian berbalik memimpin 11-7. Selepas itu, pebulu tangkis negeri jiran ini meluncur dalam perolehan poin dan tak terkejar. Zwiebler memang bisa memberi perlawanan, tapi tak mampu untuk meredam serangan Lee yang akhirnya menutup pertandingan ini dengan kemenangan game kedua 21-14.

“Saya sendiri 110 persen ingin menang. Namun, dia memang sangat sulit dihadapi. Permainannya sangat lengkap dan tak ada ampun,” kata Zwiebler.

Meskipun sempat mengubah pola permainan di game kedua, lawan tetap dengan mudah mampu mengatasinya. “Saya memang terbawa permainan dia,” lanjutnya.

Namun Zwiebler tetap mengakui bahwa menjadi runner up merupakan hasil luar biasa. “Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, saya sampai ke final ini sudah luar biasa. Walaupun saya kalah hari ini karena memang Lee Chong Wei memang adalah pemain yang bagus. Hasil Ini lebih dari perkiraan saya. Secara keseluruhan saya cukup puas dan senang dengan penampilan saya disini, bisa sampai final di kejuaraan berlevel Superseries Premier,” urainya panjang lebar.

Sama seperti para pemain asing lainnya, Zwiebler juga mengakui atmosfer Istora yang berbeda dan tidak pernah ditemui pada tempat lainnya. “Saya sangat suka atmosfer istora dan penontonnya yang tak pernah saya temui di Eropa,” tutur Zwibler.

“Menjadi sebuah kebanggaan bagi saya bisa bertanding di depan penonton seperti ini, saya ingin kembali tiap tahunnya. Di eropa bulutangkis tidak memiliki begitu banyak fans seperti disini, maka saya pasti akan kembali, selama saya masih bisa bertanding,” lanjutnya.

Dia pun mengungkapkan bahwa penonton di Istora sebagai penonton terbaik, dibanding di manapun di dunia. “Saya sering bertanding di berbagai negara, tapi memang tidak ada yang seperti disini,” pungkasnya.

Sedangkan Lee Chong Wei berharap gelar ke-5 nya kali ini dapat berlanjut tahun depan. “Saya tidak menyangka bisa menang setelah tahun lalu saya absen tampil. Terima kasih untuk fans, karena mereka saya jadi lebih semangat untuk bisa menang,” sahut Chong Wei.

Marc Zwibler akhirnya harus mengakui ketangguhan peringkat satu dunia, Lee Chong Wei (1) meskipun sudah mencoba tampil dengan performa terbaiknya. Lee kembali sukses mengamankan gelar sektor tunggal putra yang merupakan mahkota ke-5 nya di turnamen Djarum Indonesia Open Super Premier 2013 ini. Menghadapi peringkat 22 dunia asal Jerman tersebut, Lee mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pemain papan atas dunia dengan kelincahan gerakan, kekuatan dan pertahanannya.

“Saya kira menyenangkan main di sini. Penontonnya serupa dengan Malaysia, selalu memberi semangat. Saya harap tahun depan dapat kembali bermain di sini,” lanjut Chong Wei. Jika tahun depan mampu kembali dan menjadi juara, Chong Wei berarti akan menyamai rekor 6 kali juara yang pernah dibukukan oleh Taufik Hidayat.
Lee ternyata juga memiliki penilaian sendiri terhadap dua pebulutangkis Indonesia. “Hayom dan Tommy bermain baik. Saya harap mereka bisa lebih semangat untuk menghadapi Kejuaraan Dunia dan lainnya. Mereka harus lebih meningkatkan kemampuan mereka bersama pelatih baru. Saya kira Hayom atau Tommy dapat berkembang dalam satu tahun ini,” kata pebulutangkis ayah dari Kingston Lee tersebut.
sumber: bulutangkis.com
Diubah oleh rizqyalfarisi 18-06-2013 13:07
0
1K
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Badminton
BadmintonKASKUS Official
1.8KThread2KAnggota
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.