Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

PemujaTuhanAvatar border
TS
PemujaTuhan
Woww..Bakalan Bebas Polio 2018?
JUST SHARING GAN..Mudahn2an gak repost..


SUMBER= Hyperlink

Photo= Anak Polio

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus anak yang terkena polio seakan atau bahkan tidak lagi diketemukan di media. Virus yang dapat melumpuhkan penderita yang rata-rata adalah anak-anak ini dapat teratasi dengan program imunisasi di sejumlah negara. Lalu apakah virus ini akan benar-benar hilang? Dan dunia bebas dari virus ganas ini?.

Polio, racun atau virus poliomyelitis menjalar melalui darah ke sistem sayaf dan berakibat melumpuhkan penderitanya. Virus ini rentan menyerang anak kecil. Dunia melalui WHO atau organisasi kesehatan dunia akhirnya gencar melakukan tindakan preventif agar tidak banyak anak-anak di belahan dunia yang terjangkit virus melalui suntik polio, atau program imunisasi.

Program imunisasi terbilang sukses, di Indonesia misalnya, kasus anak terserang polio jarang bahkan tidak lagi ada pemberitaan sejak 6 tahun terakhir. Meski demikian, WHO menyebutkan bahwa polio merupakan hal yang sangat sulit untuk dibasmi terutama untuk tindakan eradikasi, pasalnya penyakit ini sangat cepat menular.

WHO masih butuh kerja keras untuk me-eliminasi bahaya polio dari anak-anak. Salah satu usaha WHO dalam menghilangkan polio dari berbagai negara di dunia adalah WHO tengah menyiapkan dana lebih kurang 5,5 dollar Amerika atau setara dengan Rp55 trilliun untuk eliminasi virus polio.WHO menargetkan bahwa usaha tersebut akan terealisasi hingga 2018. Itu artinya, jika usaha WHO dapat terealisasikan, bahaya virus polio akan hilang. WHO sendiri menyebutkan bahwa di negara-negara maju penyakit semacam ini sudah tidak ada. Virus ini justru masih dapat ditemukan di negara berkembang, apalagi negara miskin.

Tinggal Indonesia, masuk dalam negara maju yang tak ada lagi polio, atau berkembang yang kadang masih ada polio, atau negara miskin yang selalu terancam polio?. Selama masih ada satu anak yang belum juga diimunisasi, maka akan sangat berisiko polio mengancam.

Kementerian Kesehatan RI sendiri sebenarnya sudah menargetkan pada tahun 2014 seluruh desa/ kelurahan mencapai 100% UCI (Universal Child Immunization) atau 90% dari seluruh bayi di desa/ kelurahan tersebut memperoleh imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG, Hepatitis B, DPT-HB, Polio dan campak.

Inilah 5 vaksinasi polio yang wajib diberikan pada anak:
  • Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin)

Diberikan 1 kali saat anak di bawah usia 2 bulan, di tangan kanan bagian atas, yang berfungsi untuk ketahanan terhadap penyakit TB (Tuberkulosis)

  • munisasi Hepatitis B

Diberikan 3 kali, dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga. Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia antara 3-6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB, selain imunisasi yang dilakukan kurang dari 12 jam setelah lahir, juga diberikan imunisasi tambahan dengan imunoglobulin antihepatitis B dalam waktu sebelum berusia 24 jam.
Imunisasi ini berfungsi mencegah anak terjangkit hepatitis, yang menyebabkan kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa

  • Imunisasi Polio

Diberikan saat bayi baru lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi dengan vaksin DTP. Bisa lewat suntikan (Inactivated Poliomyelitis Vaccine/IPV), atau lewat mulut (Oral Poliomyelitis Vaccine/OPV). Di tanah air, yang digunakan adalah OPV.
Imunisasi ini berfungsi sebagai vaksinasi pencegah virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak

  • Imunisasi DTP

Diberikan 5 kali; 3 kali di usia bayi (2, 4, 6 bulan), 1 kali di usia 18 bulan, dan 1 kali di usia 5 tahun. Selanjutnya di usia 12 tahun, diberikan imunisasi TT.
Imunisasi ini diberikan untuk memberikan kekebalan tubuh anak dan diharapkan dapat mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis

  • Imunisasi Campak

Diberikan 2 kali; 1 kali di usia 9 bulan, 1 kali di usia 6 tahun. Dianjurkan, pemberian campak ke-1 sesuai jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai 12 bulan belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus diimunisasi MMR (Measles Mumps Rubella).
Imunisasi ini akan memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah terjadinya virus yang menyembabkan campak pada anak, yang ditularkan lewat udara atau butiran halus air ludah (droplet) penderita yang terhirup melalui hidung atau mulut.

______________________________________________


Komen ane sih: beneran aja dah semua targetnya terlaksana. Masalahnya ngenes liat anak yang kena virus polio, gedenya cacat, n ga bisa ngapa2in..
Di Indonesia aja tahun 2006 masih ada 302 anak yang terkena polio:

Spoiler for 302 anak polio di Indonesia:


Ya mudah2an aja terlaksana, apalagi 2014 besok Kemenkes baru menargetkan 90% tercapai untuk vaksinasi polio..blm 100% kan..

Thx yang udah mau baca...mangap2 aje kalu ada yg anggap salah kamar...emoticon-Sorry
Mudah2an ini bukan repost..just sharing..
emoticon-Toast

emoticon-Toastemoticon-Toast
0
1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.