Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna ikut angkat bicara terkait rencana pembangunan parkir bawah tanah di kawasan tugu Monas oleh Pemprov DKI Jakarta. Pembangunan parkir bawah tanah merupakan konsep yang sedang dikaji oleh pemprov terkait kelanjutan rencana Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang akan dipindah ke Monas.

Menurut Yayat, pembangunan parkir bawah tanah tidak akan membahayakan tugu Monas yang berdiri tegak. Tugu Monas tidak akan ambruk atau miring ke Istana jika lahan parkir bawah tanah betul-betul dibangun.

"Gak lah, gak akan ambruk. Karena parkir bawah tanah itu tempatnya hanya tertentu saja, tidak semua lahan," ujar Yayat saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (11/6).

Namun demikian, Yayat mengaku jika dirinya kurang setuju dengan rencana Pemprov DKI yang akan memindahkan PRJ dari Kemayoran. Pasalnya, kawasan Monas hanya memiliki lahan yang amat terbatas.

Selain itu, menurut Yayat, rencana PRJ dipindah ke Monas dan pembangunan parkir bawah tanah justru akan menimbulkan masalah baru. Yakni semakin parahnya titik kemacetan yang terjadi di kawasan Monas.

"Saya kurang setuju dan akan menambah kemacetan saja. Masalahnya area Monas terbatas, kemungkinan banyak pengaturan dalam hal Monas itu, cagar budayanya harus tetap dipertahankan. Ini masalah terkait budaya, kebersihan dan hal lainnya," jelasnya.

Seperti diketahui, hubungan antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT JIExpo sebagai pengelola Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) memanas. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) mulai mengkaji dan bakal memindahkan perayaan PRJ dari Kemayoran ke kawasan Tugu Monumen Nasional (Monas), mulai tahun depan.

Untuk itu, Pemprov DKI tengah berpikir meningkatkan sarana dan prasarana salah satunya lahan parkir. Yakni ingin membangun parkir bawah tanah.

"Parkir bawah tanahnya disiapkan. Diharapkan tahun depan kita mulai bangun," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/6).

Pria yang akrab disapa Ahok itu menambahkan, secara fasilitas seperti gedung mungkin tak semegah JIExpo. Meski begitu, suasana Monas pastinya terasa lebih merakyat.. ane tambahin gan,,Lebih merakyat gitulohh..

"Kalau bikin expo kayak gitu, gak siap kan. Gedungnya mana ada yang begitu besar. Kalau di Monas sepanjang tahun bisa. Bisa dengan kulinernya. Makanya kita mau di Monas" jelasnya..

nah.. skrg balik'n k rakyat² ajha kalee ea,,nyaman apa kga'...