Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berkomitmen untuk terus membesarkan peternakan kelinci binaan BUMN. Saat ini peternakan kelinci sudah mulai dijalankan oleh salah satu pesantren di Pasuruan binaan Kyai Yusuf dengan santrinya. Menurut Dahlan, berternak kelinci cukup menggiurkan dengan untung yang tinggi.

Dahlan mengatakan saat ini sudah ada 3 orang peternak kelinci dari Malang dan guru besar dari Universitas Brawijaya untuk melakukan kajian ke Tiongkok dan sekaligus mencari bibit. Yang cukup mencengangkan dari ternak kelinci adalah kencingnya yang lebih mahal dari coca cola.

"Air kencing kelinci itu bisa untuk untuk pupuk, lebih mahal dari coca cola, yaitu Rp 20.000 per liter sekarang sudah ada di Pasuruan itu," jelas Dahlan ketika ditemui di Gedung Pertamina Learning Centre di Jakarta, Rabu (12/6).

Dari 150 ekor kelinci tersebut menghasilkan sekitar 30 liter kencing kelinci yang menjadi pupuk dengan harga jual sekitar Rp 20.000 per liter.

Tingginya harga kencing kelinci bisa menutupi biaya perawatan dan pembesaran kelinci. Sehingga para peternak bisa mendapat hasil maksimal jika juga ingin menjual dagingnya.

Saat ini proyek kelinci di Pasuruan memang masih menjadi pilot project atau percontohan. Namun Dahlan sudah menyebut akan mengimpor bibit kelinci unggul dari Tiongkok.

"Kelinci tidak memerlukan tempat yang besar, sapi memang harus di pedesaan. Namun ternak kelinci pinggiran kota saja bisa," ucap Dahlan.

Kelinci dari Tiongkok menurut Dahlan juga cukup bagus dengan bobot badan saat dewasa mencapai 6 kilogram (kg). Pembelian bibit kelinci juga banyak pilihan dan tidak seperti sapi di mana yang bagus hanya dari Australia.

"Nanti kita beli, kan banyak pilihan beli dari mana. Kalau sapi di Australia saja. Lebih mudah mendapatkan bibit kelinci unggul," tutup Dahlan.