YTH. Bapak Basuki (Ko Ahok) ‘Insyaflah’

Dengan Hormat

Kami sebetulnya sangat mengapresiasi keberadaan Bapak Basuki sebagai Waki Gubernur Jakarta saat ini.

Walau Bapak keturunan Tionghoa dan beragama nasrani tapi memiliki kesempatan duduk di pemerintahan. Tentu Bapak boleh berbangga karena kesempatan ini jarang, jarang sekali dimiliki keturunan Tionghoa lain.

Kami percaya Bapak Basuki atau Ko Ahok memiliki yang namanya integritas. Itulah sebabnya publik dapat melihat dan mendukung sedari masih jadi calon sampai saat ini resmi diangkat menjadi wakil gubernur mendampingi Pak Jokowi.

Masyarakat dapat melihat Bapak Basuki berbeda jauh dengan pejabat lainnya. Mau bekerja benar-benar untuk rakyat. Sakit hati bila melihat uang rakyat dipergunakan tidak semestinya.

Baru beberapa saat menjabat saja Bapak sudah melakukan gebrakan yang membuat keder pra PNS di DKI Jakarta. Sikap tegas Bapak telah mendobrak budaya malas-malasan di jajaran pemerintahan.

Tentu ini hal yang bagus agar para pegawai dapat benar-benar bekerja dan melayani masyarakat lebih bersungguh.

Boleh dibilang saat ini Ko Ahok ngetop di seantero negeri. Setiap hari menjadi berita dan pembicaraan. Luar biasa.

Tetapi yang namanya manusia memang ada sisi positif dan negatifnya. Bapak Basuki berani melawan arus tidak takut. Kami salut. Tegas bersikap pada jajaran. Kami beri aplaus. Benar-benar mau bekerja demi rakyat. Kamu hargai dengan tulus.

Namun ada satu yang kami anggap sebagai kekurangan. Yakni adakalanya suka berlebihan dalam bicara dan sedikit keluar etika. Kami yakin Bapak Basuki sudah mendengar bisik-bisik soal ini.

Bapak Basuki adalah pejabat publik. Sejatinya bisa menjaga gaya ‘preman’ dalam bertindak. Sebenarnya sikap ini memang diperlukan untuk menghadapi keadaan. Tetapi jangan sampai terus-terusan. Keras perlu. Lembut pun butuh.

Kami ingin dan sangat berharap, Bapak Basuki dapat menjadi contoh sebagai pejabat yang ideal bagi kami.

Tunjukkan bahwa seorang keturunan Tionghoa layak menjadi pemimpin di negeri yang sebelumnya masih alergi pada pemimpin model Ko Ahok.

Kami sangat mendukung dan turut menjadi bangga. Pada akhirnya masyarakat kita tidak melihat suku atau agama pemimpinnya. Tapi hasil kerja nyatanya.

Kami sungguh tidak menginginkan bial pejabat yang masih memiliki integritas seperti Ko Ahok akan dijatuhkan atau dilawan hanya karena emosi yang berlebihan menghadapi keadaan.

Kami tidak rela bila gara-gara sifat Bapak yang dianggap suka marah-marah itu diidentikan dengan adanya gangguan kejiwaan alias sakit jiwa. Padahal apa yang Bapak lakukan adalah demi kebaikan dan dilakukan penuh pertimbangan.

Semoga ke depannya ketegasan Bapak Basuki dapat terus dipertahankan. Tetapi amarahnya lebih dapat dikendalikan. Karena kami ingin melihat Ko Ahok bisa mendaki lebih tinggi lagi.

Salam Hormat