Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

widiasssssAvatar border
TS
widiasssss
Mengenang Soekarno di Rumah Sang Junjungan Surabaya

Rumah sederhana berpagar pintu warna hijau itu bukan rumah biasa. Di sanalah tempat tinggal seorang pahlawan yang dulu ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Di rumah itu pula sejumlah tokoh penting mewarnai perjalanan Republik ini.

Rumah tua yang dibangun sejak tahun1870 ini adalah rumah Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto. Rumah yang terletak di Jalan Peneleh 7 ini tepatnya berada di sebuah gang yang berseberangan dengan Jembatan Peneleh yang menghubungkan Makam Belanda.

Rumah ini selain ditinggali HOS Cokroaminoto bersama istrinya, RA Suharsikin juga disinggahi oleh beberapa toko penting seperti Alimin, Semaun, Muso, terdapat beberapa tokoh penting pernah singgah di tempat ini seperti Alimin, Semaun, Muso, Kartosuwiryo dan Tan Malaka.

Begitu memasuki lantai pertama di rumah pendiri Sarekat Islam (1905) ini, Anda akan terkesan dengan keadaan di dalam ruangan. Kesederhanaan tampak dari lantai yang masih diplester semen, dinding rumah dari batu bata berplester dan dicat putih. Tak hanya itu, plafon rumah beranyam bambu ini memiliki ruang tamu dengan meja dan kursi yang sudah tampak tua. Terdapat pula lemari peninggalan HOS Cokroaminoto, serta dinding yang dipasang lambang Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) diapit foto HOS Cokroaminoto di sebelah kiri dan foto Soekarno di sebelah kanan.

Di dalam rumah ini memiliki tiga kamar tidur, dengan dua kamar berada di sebelah ruang tamu dan satu lagi berada di belakang ruang tamu. Dua kamar itulah yang ditempati oleh HOS Cokroaminoto dan Soekarno, sedangkan dapur dan kamar mandi berada di bagian belakang. Di lantai dua terdapat ruangan yang sering digunakan HOS Cokroaminito untuk rapat, mengajar ilmu agama serta berbagi pandangan politik kepada para muridnya.

Di rumah ini Anda dapat mengetahui bagaimana kisah Soekarno. Jauh sebelum menjadi presiden, Soekarno pernah tinggal bersama HOS Cokroaminoto atas saran ayahnya yaitu Soekemi. Saat itu sang ayah yang tak lain sahabat dari Cokroaminoto hendak pindah tugas ke Mojokerto. Keputusan ini diambil karena Soekarno harus melanjutkan sekolah di HBS yang berada di Kebon rejo, yang kini menjadi Kantor Pos Besar Surabaya. Sebelum tinggal bersama keluarga Cokroaminoto, tempat kos Soekarno awalnya berada di Pandean No. 6 dan hanya berjarak 500 meter saja dari tempat yang ditinggali kemudian. Soekarno tinggal di rumah tersebut sekitar dua tahun, yaitu dari tahun 1917 hingga 1919 dengan biaya 12,5 gulden.

Di rumah ini pula, Soekarno kerap berdiskusi dengan teman-teman kos, bergulat dengan buku bacaann politik. Di rumah ini pula Soekarno kerap berlatih orasi dan pidato menghadap cermin untuk melihat bagaimana ekspresinya saat berbicara.

Hingga pada tahun 1921, sepeninggalnya sang istri, HOS Cokroaminoto menikahkan Soekarno dengan putrinya, Siti Oetari. Setelah pernikahan, Cokroaminoto pindah dari rumah tersebut ke rumah di Plampitan. Sedangkan Soekarno bersama istrinya menempati rumah ini. Namun pernikahannya dengan Siti Oetari tak berlangsung lama, hingga pada tahun 1923 pernikahan keduanya berakhir.

Sebagai tanda hormatnya kepada jasa guru sekaligus ayah mertuanya, Soekarno menjuluki HOS Cokroaminoto sebagai Sang Junjungan. http://panduanwisata.com/2013/04/02/...ang-junjungan/
0
1.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
DomestikKASKUS Official
10.2KThread3.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.