Beberapa waktu yang lalu saya beli printer A3 HP Deskjet 7000, yang harganya diatas 3 juta. Sebetulnya banyak merek lain yang harganya lebih miring dari HP ini, namun atas pertimbangan yang "katanya" kwalitas terbaik, walaupun mahal, ahirnya saya beli juga.

Dalam kesehariannya, printer ini sangat menguras kantong. Satu set kartrid asli harganya 700 ribu, dan tidak bisa diganti kartrid isi ulang. Kalau dicoba diisi tinta isi ulang, printer ini mogok engga mau kerja. Walhasil sangat sangat menguras kantong.

Ketika printer ini rusak, tidak ada satupun yang sanggup memperbaikinya, termasuk Bhi***ka dimana printer ini saya beli. Karena kabarnya replacement partsnya tidak tersedia.

Jadi strategi HP dalam menjual printer, adalah sebagai berikut:
-- Dengan berbekal nama besar, harga produknya dijual mahal.
-- Kartridpun dijual mahal, dan diberi sensor supaya menolak tinta isi ulang
-- Printer hanya bisa digunakan sekali pake saja, setelah itu dibuang.

Oleh sebab itu, hati hati dengan merek ini, dengan segala tipu dayanya merayu masyarakat dengan "kartrid murah mencetak lebih banyak".