Foto : Ruvr

BEIJING - Seorang pengusaha perempuan di China dijatuhi hukuman mati atas tuduhan menipu para penanam modal. Perempuan itupun dikabarkan berhasil meraup dana ratusan juta dolar Amerika Serikat.

Lin Haiyan didakwa atas tuduhan "penggalangan dana" ilegal dengan cara menjanjikan investasi palsu bagi para penanam modal di China. Lin meyakinkan mereka bahwa sektor investasi yang ditawarkannya bisa mendatangkan keuntungan besar dengan resiko yang sangat kecil. Menurut laporan, Lin berhasil mendapatkan uang sebesar USD100 juta atau sekira Rp974 miliar (Rp9.750 per uSD). Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Senin (20/5/2013).

Perempuan itu mulai menggalang dana dari teman-temannya, saudaranya, dan beberapa orang rekan kerjanya sejak tahun 2007. Lin mengatakan pada para investor bahwa dana yang mereka berikan akan dimasukkan ke dalam pasar modal dan deposito.

Meski Lin gagal mendatangkan keuntungan ke para investor yang memberikan dana padanya, Lin tetap beroperasi. Pengadilan pun akhirnya menetapkan hukuman mati pada Lin.

"Tindakan Lin Haiyan berbentuk penipuan finansial, dan hal itu menyebabkan kerugian yang cukup serius, yang bisa merugikan negara dan warga," demikian pernyataan pengadilan.

Pemerintah China memang mulai memperketat pengawasan terhadap para pengusaha swasta di negaranya tepat pada saat munculnya krisis finansial global. Mereka pun sempat menghukum mati pengusaha perempuan lain dari Wenzhou tahun lalu karena tuduhan yang sama. Namun hukuman itu dicabut karena adanya kecaman yang besar di internet dan jejaring sosial.

Bank Sentral China dan sektor swasta mengestimasikan, investasi ilegal yang terjadi di negara tersebut sanggup menghasilkan keuntungan hingga ratusan miliar dolar AS. Aparat keamanan China sudah menahan sekira 1.449 orang dalam lima tahun belakangan ini atas tuduhan kejahatan investasi itu. (AUL)

Oke Zone