Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bayu200687Avatar border
TS
bayu200687
[IRONI] Cantik Religius dengan Jilbab
Sumber: Cantik Religius dengan Jilbab

For some muslim women, life is never that simple. Ya, semua terasa (atau sengaja dibikin) complicated. Rumit! Saya ingat duluuuuu... jaman jahiliyah versi pribadi sebelum mengenakan jilbab, dibujuk oleh teman-teman dengan banyak alasan. Salah satunya dari sisi praktis, rambut tidak perlu didandani habis ketika hendak keluar rumah, ke pesta khususnya. Tidak seperti kebanyakan wanita yang tidak mengenakan jilbab, kalau ke pesta semprotan hair spray bisa sampai ke mana-mana, belum jepitan di sana-sini, bahkan terkadang harus duduk bersabar didandani penata rambut di salon selama beberapa jam. Dengan jilbab, kita tidak butuh semua itu.

[IRONI] Cantik Religius dengan Jilbab

Itu ke pesta. Untuk kebutuhan harian, termasuk bersekolah atau bekerja, rambut pun ditata dengan hati-hati. Kan katanya rambut adalah mahkota wanita.

Itu dulu... Sekarang...?

Bahkan memakai jilbab pun hampir sama rumitnya dengan menyanggul rambut. Butuh tutorial! Butuh sekian peniti dan jarum pentul beserta berbagai variasi aksesoris menarik! Kalau dulu sebagian besar wanita mendandani rambutnya dan mengenakan aksesoris untuk acara khusus, sekarang kepala wanita didandani dengan jilbal trendi berbagai model untuk berbagai kesempatan. Walhasil, sebelum dan sesudah berjilbab tabarruj alias berhias jalan terus. Jilbab yang semestinya sangat praktis pun menjadi rumit dengan berbagai jepitan. Memang benar, bagi sebagian kaum perempuan, hidup tidak pernah sesederhana itu.

Saya teringat pernah berdiskusi dengan seorang kawan yang lama tidak pulang ke tanah air. Dia bilang, “Tetanggaku orang Pakistan bilang, ‘Indonesian is too advance muslim’.” Katanya, muslim Indonesia itu sangat (atau tepatnya terlalu) maju. Dari yang tidak ada diada-adakan. Sepanjang sesuatu itu diberi label ‘Islami’, maka sesuatu itu dianggap benar menurut ajaran Islam normatif. Ya... patut diakui sebagian muslim Indonesia memang sangat kreatif dan inovatif, hingga sesuatu yang sudah baku, dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang sama sekali baru, atau berbeda jauh dari aslinya. Seperti jilbab yang kini masuk ke dalam industri mode. Hingga kata-kata dijalin, dililit, diputar, disematkan atau yang semisalnya, bisa anda dapatkan di antara tutotial hijab yang bertebaran di internet.

Setan memang selalu punya cara. Ketika dia tidak mampu membendung semangat wanita muslimah untuk mengenakan jilbab, dihembuskannya ide ‘tampil cantik dengan berjilbab’. ‘Pakai jilbab juga harus tetap terlihat modis dan menarik...’, atau ‘ Apa salahnya? Toh Rambut tetap tertutup...’, dan sekian bisikan lainnya. Akibatnya jilbab/hijab kehilangan esensinya. Alih-alih dari perintah berhijab agar wanita tidak menampakkan perhiasannya, jilbab malah menjadi perhiasan bagi wanita zaman sekarang, untuk memberi kesan ‘cantik religious’.

Tidak ada yang salah dengan semangat wanita muslimah mengenakan jilbab sekarang ini. Keasadaran akan kewajiban menutup aurat merupakan sesuatu yang harus disyukuri. Yang perlu diluruskan ada kekeliruan pehaman akan jilbab itu sendiri. Jilbab adalah pakaian takwa, tidak dapat dinilai dengan timbangan mode dan trend. Jilbab bukan sekedar kain yang ditutupkan di kepala dan membalut seluruh tubuh. Jilbab tidak dimaksudkan untuk menimbulkan kesan ‘cantik yang religius’. Maaf, bukan seperti itu. Mengenakan jilbab syar’i tidak membutuhkan tutorial rumit dengan kata-kata dililit, dijalin, disematkan dan seterusnya. Yang kita butuhkan adalah pengetahuan mengenai syarat-syarat jilbab syar’i, yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

0
2.8K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.