Biak, Mahkota Pulau Cendrawasi
Quote:
Nama dan Latar Belakang Sejarah "BIAK NUMFOR"
Pada waktu pemerintah Belanda berkuasa di daerah Papua hingga awal tahun 1960-an nama yang dipakai untuk menamakan Kepulauan Biak-Numfor adalah Schouten Eilanden, menurut nama orang Eropa pertama berkebangsaan Belanda, yang mengunjungi daerah ini pada awal abad ke 17. Nama-nama lain yang sering dijumpai dalam laporan-laporan tua untuk penduduk dan daerah kepuluan ini adalah Numfor atau Wiak. Fonem w pada kata wiak sebenarnya berasal dari fonem v yang kemudian berubah menjadi b sehingga muncullah kata biak seperti yang digunakan sekarang. Dua nama terakhir itulah kemudian digabungkan menjadi satu nama yaitu Biak-Numfor, dengan tanda garis mendatar di antara dua kata itu sebagai tanda penghubung antara dua kata tersebut, yang dipakai secara resmi untuk menamakan daerah dan penduduk yang mendiami pulau-pulau yang terletak di sebelah utara Teluk Cenderawasih itu. Dalam percakapan sehari-hari orang hanya menggunakan nama Biak saja yang mengandung pengertian yang sama juga dengan yang disebutkan di atas.
Quote:
Biak Numfor terletak di Teluk Cendrawasih, sebelah utara Papua. Terdiri dari tiga pulau-pulau besar yaitu Pulau Biak, Pulau Supiori dan Pulau Numfor dan 62 pulau-pulau kecil, dapat disebut sebagai kabupaten kepaulauan karena letaknya yang terpisah dari pulau utama Irian Jaya.Daerah sebelah utara dan timur berbatasan dengan Samudera Pasifik, sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Yapen dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Wonial.Sebagian besar wilayah Kabupaten Biak Numfor adalah daerah Karst, wajar jika kondisi sekitar tidak terlalu subur untuk ditanami, kering, dan banyak terdapat gua alam dari proses hidrologi karst dalam tanah. Cuaca di kota Biak dan di daerah-daerah sekitarnya relatif cukup panas, wajar jika masyarakat Biak Numfor memberikan julukan pulau ini dengan sebutan “Karang Panas”, pulau kecil yang panas.Masyarakat Internasional mengenal pulau ini karena terdapat banyak menarik dan penting yang dimiliki oleh Biak, disamping keindahan dan pesona kekayaan baharinya, juga sejarah perang dunia ke II yang terjadi pada tahun 1943-1945 saat Jepang menduduki Indonesia. Menjadi sangat dikenal karena pada era tersebut tempat ini menjadi daerah basis pertahanan pasukan sekutu dan Jepang.
Quote:
Anda dapat menggunakan bus, taksi, atau menyewa motor untuk mengelilingi pulau dan motor boat untuk ke pulau-pulau yang lain. Telah tersedia beberapa hotel dan kebanyakan berada di sepanjang Jalan Diponegoro. Hotel-hotel itu adalah Busana Inn, Hotel Arumbai, Hotel Dahlia, Hotel Maju, Hotel Nirmala, Hotel Sinar Kayu, and Hotel Intsia Beach. Yang lain adalah Hotel Mapia di Ahmad Yani Street dan Hotel Padaido di Jalan Monginsidi. Area dimana hotel-hotel ini berada jauhnya sekitar 2,5 km dari bandara Frans Kaiseipo.
Quote:
Ada juga gua yang karena dulu dipakai sebagai bunker bagi pasukan Jepang akhirnya disebut Gua Jepang, yaitu Gua Binsari, Gua 3 ruang di Paray dan Gua Lima ruang di desa Riim. Sebuah monumen yang didirikan oleh pasukan Jepang juga masih dapat dilihat di Paray, Kecamatan Biak Kota. Sisa-sisa yang lain adalah Onodera Sambashi di Tanjung dan Yasen Byoin, sebuah pusat pengobatan di dekat Bosnik. Anda hanya akan menghabiskan 1 hari untuk mengunjungi semua objek wisata ini.
Quote:
anda bisa mendapatkan daya tarik yang lain dari Biak. Terletak sekitar 4 km di sebelah timur Mokmer anda dapat mngunjungi Taman Burung dan Anggrek. Taman yang dibangun tahun 1989-1990 ini memiliki koleksi 72 spesies anggrek dan 50 spesies burung,
Taman ini dibangun karena Kepulauan Biak merupakan rumah bagi beberapa spesies burung asli Papua, antara lain Biak Megapode, Biak Coucal, Biak Paradise-Kingfisher, Biak Scops Owl, Biak Gerygone, Biak Monarch, Biak Flycatcher, Biak White-eye dan banyak lainnya. Jika anda masih mencari wisata alam lain, ada sebuah hutan bernama Cagar Alam Biak Utara. Hutan ini melindungi sebuah air terjun bernama Warfasak yang bermuara di sebuah danau kecil di dekat Warsa.
Quote:
Sebagai puncaknya, jangan melewatkan banyak pantai cantik yang tersebar hampir disetiap pesisir pulau ini. Anda bisa menemukan pantai-pantai tenang dengan pasir putih yang dinaungi teduhnya pohon-pohon kelapa. Diantara semua pantai yang ada di pulau Biak, Pantai-pantai yang sering dikunjungi adalah Pantai Paray, Pantai Water Basis, Pantai Bosnik dan Pantai Korem. Kecuali pantai Korem, semu pantai diatas terletak di sisi selatan pulau Biak dimana ombaknya tidak seganas ombak samudera Pasifik.
Quote:
Biak “Bila Ingat Akan Kembali”. Ungkapan tersebut sering diucapkan oleh wisatawan. Untuk mendukung potensi pariwisata di Biak Numfor, pemerintah daerah telah menyiapkan sarana dan prasarana yang sangat memadai untuk itu. Bandara yang bertaraf Internasional “Frans Kaisiepo” merupakan bandara terbesar di propinsi paling timur ini, meskipun ibukota Papua bukan di Biak Numfor. Bandara Frans Kaisiepo sangat mendukung nilai stategis Biak Numfor, karena letaknya sebagai pintu gerbang internasional. Selain Bandara, pelabuhan lautnya bisa akses langsung ke kawasan Asia Pasifik, Australia dan Amerika.
Quote:
Quote:
Ane Minta Bantu aja gan, tapi ane bersyukur kalo di kasih , tapi ane tidak berkenan di lempar dari agan-agan sekalian.
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Thread Saya