Jakarta - Betapa terkejutnya Dan Barker. Sabtu (27/04/13) pagi, ia menemukan tanah di kilang anggur miliknya basah karena cairan merah pekat. Pemilik winery Moana Park di Hawke's Bay, Selandia Baru ini kemudian mengetahui bahwa cairan tersebut adalah red wine yang tumpah akibat vandalisme.

Sebanyak 6.000 liter red wine merlot premium terbuang sia-sia karena ada orang yang membuka katup tangki dan membiarkannya terkuras. Tak main-main, nilai kerugiannya mencapai $165.000 (Rp 1,6 miliar)!

"Inilah vintage terbaik yang pernah kami lihat di Hawke's Bay selama saya membuat wine di sini. Dampaknya terhadap bisnis jangka panjang sangat signifikan," keluh Barker seperti dilansir The New Zealand Herald (30/04/13).

Wine tersebut tadinya akan dikirimkan ke jaringan supermarket di Jepang. Ironisnya, si pembeli sedang berada di Moana Park ketika vandalisme ini terungkap.

"Tiga perempat dari kontainer wine tak jadi dikirimkan ke Jepang. Dampak jangka panjang terhadap usaha ini jadi semakin besar karena mereka harus mencari pengganti," ujarnya. Ia melanjutkan, karena tak memiliki wine lagi, winerynya bisa kehilangan kontrak.

Menurut Barker, katupnya memiliki mekanisme kunci. Artinya, tak mungkin katup tersebut terbuka tanpa sengaja. Ia yakin seseorang yang berusaha mencuri beberapa liter wine tak memperkirakan besar tekanan dalam tangki.

Barker menjelaskan bahwa katupnya sebesar dua inci, sehingga Anda bisa terdorong jatuh karena semburannya. "Bukan seperti selang di taman," tambahnya. Insiden inipun telah dilaporkan ke polisi, dan polisi sudah mencari sidik jari di winery tersebut.

"Masalahnya kami tak tahu apakah ada jejak ban kendaraan karena tumpahan wine telah menyapu apapun yang tertinggal," katanya. Ia berharap akan ada orang yang memberi informasi tentang si pelaku, yang diduga pulang dengan seluruh tubuh bersimbah red wine.

sumber : [url]http://m.detik..com/food/read/2013/05/03/091717/2237006/297/6000-liter-red-wine-tumpah-karena-vandalisme[/url]