- Beranda
- The Lounge
Gedung Bertingkat di Bangladesh Ambruk
...
TS
fencer.foil
Gedung Bertingkat di Bangladesh Ambruk
SEBELUMNYA ANE KALAU THREAD YG ANE BUAT
Quote:
Spoiler for CEK GAN:
Quote:
Spoiler for GEDUNG:
Spoiler for GEDUNG:
BERITA
Quote:
Spoiler for BERITA:
Pabrik-Pabrik di Dalam Gedung Runtuh di Bangladesh
Pabrik-pabrik di dalam gedung yang rubuh di Bangladesh memasok peritel di AS, Kanada, Eropa dan Asia.
SAVAR/DHAKA — Rubuhnya sebuah bagunan delapan lantai yang berisikan pabrik-pabrik garmen di dekat ibukota Bangladesh memunculkan kembali kekhawatiran mengenai kondisi industri tekstil di negara tersebut. Industri ini bernilai US$20 miliar dan memasok peritel-peritel pakaian di seluruh dunia.
Berikut adalah pabrik-pabrik di dalam bangunan Rana Plaza dan para klien mereka.
Pabrik-Pabrik
— Ether Tex berlokasi di lantai lima. Laman mereka menyebutkan ada 530 pekerja yang membuat 960.000 potong pakaian per tahun. Pabrik ini mengklaim telah lolos standar keamanan dan standar bisnis lainnya dari SOCAM, sebuah kelompok yang mengaudit pabrik-pabrik garmen mewakili perusahaan mode Eropa C&A. Perusahaan ini mengatakan para pelanggan termasuk peritel raksasa Wal-Mart.
— New Wave merupakan kelompok tiga perusahaan yang mengatakan membuat kemeja, celana panjang dan pakaian lainnya untuk peritel AS, Kanada dan Eropa. New Wave Bottoms ada di lantai kedua dan New Wave Style berada di lantai enam dan tujuh. Laman New Wave menuliskan 27 peritel sebagai klien utama mereka, termasuk Mango dari Spanyol, Dress Barn dari AS, The Children's Place dari Kanada, dan cabang Benetton di Hong Kong.
— Phantom Apparels mengoperasikan sebuah pabrik bernama Phantom-TAC yang berhubungan dengan perusahaan Spanyol Textile Audit Company di lantai empat. Laman Phantom-TAC menyatakan pabrik ini "berkomitmen mencapai standar tinggi kondisi pekerjaan.” Ia mengklaim memiliki sistem audit komprehensif yang memungkinkannya “mengawasi dan menganalisa kondisi pabrik setiap hari.” Pabrik seluas hampir 2.000 meter persegi itu dapat membuat tiga juta potong pakaian setahun.
— Tidak satu pun pemilik pabrik tersebut dapat dikontak.
Peritel
— Wal-Mart, peritel terbesar di dunia, mengatakan mereka tidak memiliki produksi yang terotorisasi di pabrik-pabrik tersebut. Jika ada produksi yang tidak terotorisasi sebagai akibat sub-kontrak, maka perusahaan ini mengatakan akan mengambil langkah berdasarkan kebijakan toleransi nol untuk masalah ini.
— Primark, peritel Inggris dengan lebih dari 250 toko di seluruh Eropa, mengaku dipasok oleh produsen garmen di lantai dua.
— The Children's Place menggunakan salah satu dari pabrik garmen di gedung tersebut namun sedang tidak menerima pasokan pada saat gedung rubuh.
— Dress Barn mengatakan tidak menggunakan pabrik garmen di gedung tersebut sejak 2010.
— Benetton mengatakan tidak satupun dari pabrik-pabrik tersebut merupakan pemasok mereka.
— Mango mengatakan tidak membeli pakaian dari pabrik-pabrik di Rana Plaza namun mengatakan telah berdiskusi dengan salah satu pabrik untuk memproduksi sampel pakaian.
Pada saat gedung rubuh, wartawan kantor berita Associated Press menemukan label-label pakaian di reruntuhan bangunan dengan merek sebagai berikut: Saddlebred, Easycare Oxford, Next, Tweeti.com, LcWaikiki.
Charles Kernaghan, direktur eksekutif lembaga buruh Institute for Global Labour and Human Rights, yang memiliki kantor di Dhaka, mengatakan stafnya sedang menyelidiki kasus ini.
“Anda tidak dapat mempercayai banyak bangunan di Bangladesh,” ujar Kernaghan. "Korupsi sangat mengakar sehingga Anda bisa membeli siapa pun dan tidak akan ada pembalasan untuk itu.”
DATA KORBAN TEWAS
Quote:
Spoiler for BERITA:
Korban Tewas Gedung Ambruk Bangladesh 352 Orang
Metrotvnews.com, Dhakka: Lebih dari 84 jam setelah tragedi mengerikan, petugas pertolongan Bangladesh mengeluarkan 29 orang lagi dalam keadaan hidup dari bawah reruntuhan gedung yang ambruk. Sejauh ini tragedi itu telah menewaskan 352 orang.
Petugas pertolongan, yang selama lebih dari tiga hari setelah bencana itu dengan susah-payah berhasil mencapai lantai dasar bangunan delapan lantai tersebut yang runtuh seperti tumpukan kartu pada Rabu (24/4), menduga banyak orang masih hidup di bawah reruntuhan lantai tiga.
Dalam salah satu tragedi paling buruk sepanjang sejarah Bangladesh sejak 1971, para pejabat mengatakan petugas pertolongan sejauh ini telah mengeluarkan lebih dari 2.500 orang dalam keadaan hidup, termasuk beberapa penyintas yang beruntung pada Sabtu malam waktu setempat.
Semua itu terus menghidupkan harapan bahwa lebih banyak nyawa dapat diselamatkan sementara operasi pertolongan terus berlangsung.
"Sebanyak 352 mayat sejauh ini telah dikeluarkan dari gedung yang ambruk," kata Badrul Alam Khan, pejabat polisi, Sabtu malam.
Di antara semua mayat itu, 341 telah diserahkan kepada keluarga mereka.
Petugas pertolongan yang bekerjasama dengan ribuan relawan dan warga lokal yang berada di bawah penyeliaan Divisi Infantri Ke-9 Bangladesh telah bekerja tanpa istirahat sejak Rabu pagi, ketika gedung itu ambruk.
Menurut mereka, banyak tiang dan atap telah ambruk sedemikian rupa sehingga setiap tindakan yang keliru dapat mengakibatkan tragedi baru. Jadi mereka tidak tergesa-gesa sebab mereka percaya banyak orang lagi masih bisa dikeluarkan dalam keadaan hidup dari bangunan yang ambruk tersebut.
"Kami akan bergerak perlahan dan tetap sebab kami ingin ini tetap menjadi penyelamatan dan bukan penemuan kembali," kata seorang relawan.
Mayor Jenderal Chowdhury Hasan Suhrawardi dari Divisi Infantri Ke-9 Angkatan Darat Bangladesh mengatakan pada Sabtu malam operasi pertolongan takkan dihentikan dalam waktu dekat.
Sebabnya ialah petugas pertolongan yang terlibat dalam operasi itu tidak kehilangan harapan akan menemukan penyintas lagi dari bawah reruntuhan bangunan Rana Plaza di Savar, pinggiran Ibu Kota Bangladesh, Dhaka.
Menurut beberapa sumber, hampir semua korban tewas adalah pekerja lima pabrik, yakni Phantom Apparels, Phantom Tac, Ether Tex, New Wave Style dan New Wave Bottoms.
Gedung tersebut milik seorang pemimpin partai Liga Awami Bangladeh, pimpinan Perdana Menteri Sheikh Hasine Wajeed. Tokoh itu dilaporkan membangun gedung tersebut tanpa izin dari pemerintah terkait.
Enam lantai bangunan yang menjadi tempat lima pabrik pakaian itu mempekerjakan hampir 3.500 pekerja, kebanyakan perempuan. Selain itu, juga ada satu cabang bank dan ratusan toko di dalam bangunan tersebut.
PEMILIK GEDUNG MENCOBA KABUR
Quote:
Spoiler for GAMBAR PEMILIK:
Quote:
Spoiler for BERITA:
Pemilik Gedung Runtuh di Bangladesh Coba Kabur
SAVAR - Pemilik gedung yang runtuh di Bangladesh, mencoba melarikan diri ke India sebelum akhirnya tertangkap. Pemilik gedung itu dianggap sebagai orang paling bersalah karena membangun gedung secara ilegal dan pada akhirnya gedung itu runtuh serta menewaskan 377 jiwa.
"Mohammed Sohel Rana ditangkap di wilayah perbatasan Benapole dengan tujuan ke India. Rana dibawa kembali dengan menggunakan helikopter ke Ibu Kota Dhaka dimana dirinya akan dihadapkan pada dakwaan kelalaian," ujar pejabat wilayah Dhaka Jahangir Kabir Nanak, seperti dikutip Associated Press, Senin (29/4/2013).
Penangkapan Rana diumumkan lewat pengeras suara di lokasi runtuhnya gedung. Pengumuman itu mengundang tepuk tangan dari warga yang tengah menunggu tim penyelamat melakukan pencarian terhadap korban.
Sebagian besar korban tewas adalah mereka yang bekerja di pabrik pakaian yang berada di dalam lingkungan gedung yang disebut Rana Plaza. Runtuhnya gedung juga menjadi pukulan telak terhadap industri garmen di Bangladesh.
Rana yang tampak lelah, dibawa ke markas tim komando keamanan di Dhaka. Tampak berkeringat, Rana dijaga oleh dua pihak keamanan. Selama penangkapan, Rana tampak tidak berbicara sama sekali.
Pria yang juga menjadi fungsionaris Partai Awami League itu melarikan diri sejak gedung itu runtuh pada Rabu 24 April lalu. Dirinya tampak di muka publik di depan gedung tersebut, setelah retakan besar terlihat di sekitar gedung pada Selasa 23 April.
Menurut saksi, Rana meyakinkan pihak penyewa di gedung dengan memastikan bahwa gedung itu aman. Rana pun memberikan jaminan serupa kepada lima pemilik pabrik garmen yang beroperasi di sana. Menurut pihak berwenang setempat, izin pembangunan dari gedung itu sebenarnya untuk gedung lima lantai, bukan pembangunan gedung delapan lantai.
Minggu 28 April kemarin, proses penyelamatan terhadap korban sempat terhenti akibat api yang terjadi di wilayah bencana. Api yang merebak menimbulkan asap tebal di sekitar gedung yang runtuh hingga mempersulit proses penyelamatan.
Hingga saat ini dipastikan jumlah korban tewas mencapai 377 jiwa. Dikhawatirkan, jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat masih banyak warga yang dinyatakan hilang.
TAMBAHAN
Quote:
DARI DATA KORBAN DI ATAS MASIH BELUM VALID, KARENA MASIH BANYAK KORBAN YANG BELUM DI TEMUKAN DI DALAM RERUNTUHAN GEDUNG TERSEBUT.
KASKUSER YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN JEJAK
ENTAH KASIH ATAU LEMAPARIN
http://www.voaindonesia.com/content/...h/1649277.html
http://www.metrotvnews.com/metronews...desh-352-Orang
http://international.okezone.com/rea...esh-coba-kabur
THANKS
Quote:
Spoiler for SUMBER:
http://www.voaindonesia.com/content/...h/1649277.html
http://www.metrotvnews.com/metronews...desh-352-Orang
http://international.okezone.com/rea...esh-coba-kabur
THANKS
Diubah oleh fencer.foil 29-04-2013 07:39
0
1.2K
Kutip
3
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru