Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AiHikoeAvatar border
TS
AiHikoe
Indonesia yang katanya "Negara Agraris"


Dulu waktu masih SD seringkali guru ngasi pertanyaan macem gini "Anak-anak, Indonesia itu dijuluki negara apa aja??". "Negara maritim dan negara agraris bu guru!!!". Yap, Indonesia memang negara maritim yang wilayahnya sebagian besar merupakan perairan/lautan. Negara agraris? Negara yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Masihkah pernyataan yang satu ini valid? Oke, coba kita lihat data dari web badan pusat statistik -> jumlah penduduk Indonesia tahun 1990 adalah 179,378,946 jiwa dan di tahun 2000 adalah 237,641,326 jiwa. Berarti jumlah penduduk mengalami kenaikan sebesar 75%. Bagaimana dengan produksi pertanian? Jika mengacu pada data di website badan pusat statistik, pada tahun 1993 produksi panen padi se-Indonesia adalah 48129321.00 ton, sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi 69045141.00 ton. Bila dijadikan persentase berarti mengalami kenaikan sebesar 69%.

Gak jelek-jelek banget ya kalau dilihat angkanya.. hehe... Tapi angka itu juga berarti pertumbuhan pangan masih lebih lambat ketimbang laju pertumbuhan penduduk. Kalau dibiarkan gini terus ya krisis beras tinggal menunggu waktu saja. Gak mau kena krisis beras? Ya terpaksa ngimpor dulu deh ke negeri seberang.

Oke, jadi kenapa pertumbuhan pangan kita gak sebanding dengan pertumbuhan penduduk? Mestinya kan makin banyak manusia yang ada, petaninya juga makin banyak. Itu sih teori bersih dan idealnya aja, lagian lahan pertaniannya juga gak nambah-nambah. Berkurang sih iya. hahahahaha.

Coba deh, siapa yg mw sukarela beli sawah terus niat ngembangin itu sawah supaya bisa menghasilkan? Biasanya sih jawabannya cewek bakal gini "Ngapaen juga maen lumpur, cangkul, ama kebo? Udah kotor, bau pula. Mending ngelamar jadi sekretaris di kota sebelah aja!". Nah, itu dia, entah kenapa profesi yg melibatkan sawah itu diikuti dengan bayangan "kotor, bau, lumpur, panes, pegel". Yang nyuruh kamu nyangkul + bawa kebo emangnya siapa? Gak mesti gitu juga kali mbak.

Tapi memang kenyataannya petani di Indonesia mayoritas masih memakai sistem tradisional dalam mengolah lahan mereka. Entah itu nyangkul manual, nanem bibit, panen, atau jemur gabah di pinggir jalan. Memang dari segi biaya sekilas tampak murah karena hanya makan tenaga dan waktu. Tapi berapa sih batas daya tahan tubuh manusia? Kebanyakan sih anak petani yang pergi dari sawah itu gara-gara gak mau meres keringat seperti orang tua mereka. Mending capek-capek tapi hasilnya gede. Lah untungnya dikit, itupun juga kalau gak kena serbuan hama atau gagal panen gara-gara cuaca yang menggila.


Kalau dipikir-pikir pasar Indonesia gak bakalan kekurangan permintaan terhadap komoditi beras(padi). Lalu kenapa petani yang jadi produsen utama malah cenderung "kekurangan"? Padahal harga beras bisa dibilang gak murah. Sudah jadi rahasia umum sih kalau harga yang didapatkan petani itu jauh berbeda dengan harga beras di pasaran. Hal ini dikarenakan petani tidak menjual langsung hasil panennya ke pasar melainkan menjualnya melalui perantara yang rajin datang ke tempat-tempat petani menyimpan hasil panennya dan harga yang diberikan juga rada "kurang manusiawi". Tapi entah karena kurangnya akses informasi atau apalah itu, para petani seolah nurut saja dengan harga yang diberikan para "distributor" ini.

Belum lagi kalau sudah bicara biaya operasional semacam bibit, pupuk, dan pestisida. Wah, makin parah lagi dah.. Saat diperlukan benda-benda tersebut bisa seolah-olah punya kekuatan gaib untuk menghilang dari peredaran. Kalaupun nampak, harganya juga udah gak normal lagi. Gimana bisa betah coba jadi petani kalo ketemu masalah-masalah seperti itu.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut, wajar saja kalau minat generasi penerus untuk menjadi petani merosot drastis dan lahan pertanian perlahan beralih fungsi menjadi ruko. Kalau sudah demikian, apa Indonesia kira-kira masih bisa mempertahankan predikatnya sebagai negara agraris di masa depan?

SUMBER

0
880
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.