Pagi itu, tepatnya pukul 05.55 WIB gempa mengguncang DIY. Kekuatannya tak main-main yakni 5,9 skala richter. Yogyakarta yang biasanya tenang, saat itu sontak hiruk pikuk. Di tengah kepanikan itulah banyak yang tak menyadari bahwa peninggalan sejarah era Dinasti Sanjaya yang di bangun pada abad IX juga ikut porak poranda. Ya, Candi Prambanan yang terletak di jalan Raya Yogya – Solo inipun ternyata pasrah pada kuasa Tuhan.

Sejak saat itulah, proses rekonstruksi dilakukan. Sebagai candi yang tercatat kedalam daftar warisan dunia UNESCO sejak tahun 1991, Prambanan pun direhabilitasi sejak seminggu setelah gempa. Kini, candi yang menjulang hingga 47 meter tersebut gagah lagi seperti semula. Sebuah monumen gempa pun dibangun untuk mengingatkan kepada kita semua tentang kekuasaan Tuhan sang pencipta alam semesta. Pengelola setempat juga memasang banyak papan keterangan yang menceritakan proses rehabilitasi candi pasca gempa. Disinilah terlihat betapa para ahli dari dalam dan luar negeri tersebut berusaha sekuat tenaga agar peninggalan sejarah ini tetap bisa dinikmati oleh generasi masa sekarang. Pengunjung dapat kembali menyusuri setiap lekuk ornamen yang menceritakan legenda Hindu tentang Ramayana dan Kresnayana. Disinilah cerita legenda berabad silam seolah muncul kembali. Melengkapi suasana Indonesia yang kental, kini setiap pengunjung harus menggunakan sarung batik yang harus dilingkarkan di pinggang selama berada di dalam kompleks candi.

Candi Prambanan merupakan warisan agama Hindu dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Terdiri dari 3 candi utama yakni Siwa, Wisnu dan Brahma plus 3 candi wahana dan dikelilingi 224 candi perwara. Candi Siwa adalah yang terbesar dengan tinggi 47 meter dan lebar 43 meter. Dinamakan Siwa karena didalamnya terdapat arca Siwa Mahadewa yang menjadi arca terbesar di kompleks Candi Prambanan. Selain arca Siwa Mahadewa, terdapat arca Siwa Maha Guru, Ganesha dan Durga. Sekeliling Candi Siwa terdapat relief yang menceritakan kisah Ramayana. Saat terjadi gempa, Candi Siwa termasuk yang mengalami kerusakan. Itu mengapa jika saat ini berkunjung ke Prambanan dan memasuki Candi Siwa, Anda diharuskan untuk memakai helm pengaman yang telah disediakan oleh pengelola setempat. Tidak itu saja, durasi kunjungan juga dibatasi hanya 15 menit agar bisa bergantian dengan para pengunjung yang lain.

Sementara itu, Candi Wisnu dan Brahma tinggi dan luasnya lebih kecil dari Candi Siwa. Masing-masing luasnya 20 meter dengan tinggi 37 meter. Di dalam Candi Wisnu berdirilah sebuah arca Wisnu bertangan empat yang memegang gada, cakra dan tiram. Sedangkan di dalam Candi Brahma terdapat arca Brahmana berkepala 4 dan bertangan 4.

Dari kejauhan susunan masing-masing candi di kompleks candi Prambanan ini sangat elok. Terdapat satu candi yang tinggi tegak dan candi-candi kecil disekelilingnya. Anda dan keluarga bisa memanfaatkan wisata candi Prambanan untuk memperkenalkan sejarah yang agung ini kepada anak-anak Anda. Dengan tiket masuk seharga Rp. 30 ribu per orang, kita tidak hanya melihat mahakarya sejarah namun juga berbagai hiburan menarik.

Begitu keluar dari kompleks candi, Anda akan langsung melihat arena bermain anak-anak. Ada kereta listrik dengan tiket seharga Rp. 3000, ayunan, perosotan, jungkat jungkit dan masih banyak lagi. Jika malas berjalan-jalan, Anda bisa mengelilingi beberapa candi lainnya seperti Candi Lumbung, Candi Bubrah dan Candi Sewu dengan menggunakan kereta taman. Ingin lebih seru, pengelola setempat sudah menyediakan sepeda – baik sepeda single, tandem atau lipat – untuk disewakan. Anda bisa menyusuri halaman belakang Candi Prambanan yang luas dengan sepeda ini. Khusus untuk sepeda tandem dan lipat harga sewanya 20 ribu sedangkan sepeda single hanya Rp. 10 ribu.

Belum puas? Masih ada satu titik lagi yang wajib Anda kunjungi yakni Museum Candi Prambanan yang menyimpan berbagai temuan benda sejarah purbakala. Museum dengan bangunan rumah Jawa berbentuk joglo ini bisa menambah pengetahuan sejarah Anda. Misalnya tentang gerabah asal Klaten yang dibuat sejak abad X dan beberapa gambar yang menunjukkan bagaimana cara pembuatan relief. Miniatur kompleks Candi Boroburudur juga tersedia disini. Oya, jangan lupa untuk melihat pertunjukkan audiovisual mengenai Candi Prambanan.

Nah karena Prambanan adalah salah satu destinasi wisata keluarga, Anda tidak perlu risau akan haus dan lapar. Di pintu keluar sudah berjajar keda-kedai makan yang berhadapan langsung dengan stan oleh-oleh. Kedai-kedai yang tertata rapi ini membuat kompleks Candi Prambanan tak lagi diramaikan oleh para pedagang asongan. Selepas mengisi perut, Anda bisa langsung berbelanja oleh-oleh yang menyediakan pakaian dan batik khas Yogyakarta. Beberapa souvenir seperti replika sepeda antik, keris, kerajinan tangan, tas, dan pernak-pernik etnik lainnya.

Berada di sekitar 17 km dari pusat kota Yogyakarta, Prambanan adalah penanda sejarah. Prambanan adalah saksi bisu betapa budaya Indonesia sudah terentang sejak jaman kerajaan. Prambanan selalu mengingatkan bagaimana identitas ke-Indonesiaan kita yang seringkali usang dimakan modernitas.