Berhubung Ujian Nasional sedang berlangsung, ane iseng nih gan mau ngebahas dikit tentang Ujian Nasional.

Baru terlaksananya Ujian Nasional (UN), berita menyangkut Ujian Nasional bermunculan. Kebanyakan berita-berita yang mengumbar tentang buruknya pelaksanaan UN. Seperti yang dikutip harian Kompas berikut ini.

“Pelaksanaan Ujian Nasional sungguh kacau. Selain 11 provinsi belum menerima paket soal, sejumlah daerah kekurangan lembar soal dan lembar jawaban, paket mata pelajaran tertukar, hingga kualitas kertas buruk yang mudah sobek. Sebutlah kota Padang dan Batam, beberapa sekolah di sana terpaksa memfotokopi soal karena kekurangan.”

Itulah kutipan dari harian Kompas yang menggambarkan betapa carut-marutnya program pendidikan di Indonesia. Suatu kegiatan yang dapat menentukan masa depan kita apakah akan berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi dan bahkan dengan suatu nilai dapat mengirimkan kita ke sekolah/universitas favorit justru malah kacau. Apakah ini yang disebut sebagai “sang penentu masa depan” gan?

Banyak masyarakat Indonesia, pejabat, menteri, dll yang menentang sistem pendidikan yang rumit ini, buatlah suatu program pendidikan yang simple dan benar-benar bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. Jujur aja nih gan, dari lingkungan sekitar ane (di wilayah Jakarta) dan beberapa sumber (internet, berita, dan media lainnya) berkaitan dengan UN, justru kecuranganlah yang mendominasi. Sesungguhnya banyak di sekitar kita yang bermain curang dalam meraih nilai bagus dalam UN, belom kalo anak pejabat, ane yakin nilai seorang anak pejabat pasti bakalan 90 keatas per mata pelajaran (soalnya di sekolah ane ada) kalo nggak ya mungkin dia lebih memilih jalur murni. kalo misalkan ada Komisi Pemberantasan UN, ane yakin dari sekolah yang dapat cap sebagai sekolah terbaik atau yang gak dikenal curang ataupun lainnya, bakalan kedapetan/ketauan bermain dengan UN. Ane dan temen-temen sekitar ane pun udah sering ditawarin kunci-kunci ketika menjelang UN. Cuma karena ane liat berita dan mainset ane udah “takut terjerumus” sama kunci-kunci beracun itu gak pernah ane percaya dengan hal itu.




Apakah semasa Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan Indonesia, terdapat banyak sumber daya manusia yang berkualitas karena adanya pendidikan rumit dan Ujian se Nasional? Banyak Berikut kutipan-kutipan tweet dan informasi yang ane dapatkan dari berbagai media terutama Kompas. Bagaimana pendapat agan? Mau dikemanakan pendidikan kita yang carut marut ini?

#fakta lain kalo ditiadakan UN dapat menghemat anggaran sekitar 600Miliar.

Ngelakuin Ujian Nasional sama aja kayak PDKT 3 tahun tapi jadian cuma 4 hari. nyesek

cuma sekedar info&argumen gan