Lebih dari 200 orangutan, spesies yang terancam punah, ditemukan di pedalaman hutan Kalimantan, demikian dilaporkan organisasi Wildlife Conservation Society (WCS).

Para ilmuwan memperkirakan jumlah orangutan (Pongo pygmaeus pygmaeus) tinggal tersisa 3000 hingga 4500. Dari jumlah itu, sekitar 2000 orangutan hidup di negara bagian Sarawak di Malaysia. Mereka tersebar di Taman Nasional Batang Ai dan Kawasan Perlindungan Lanjak-Entimau, kata peneliti.

Sebanyak 200 orangutan yang baru-baru ini ditemukan itu terdapat di dekat Batang Air, di area seluas 140 kilometer persegi. Penduduk sekitar rupanya telah mengetahui keberadaan populasi orangutan itu. Proyek riset pertama kali dilakukan pada Februari, ketika ahli konservasi WCS dan beberapa grup lainnya melakukan survei ke lokasi. Mereka menemukan 995 sarang orangutan, termasuk sarang yang masih baru.

Sebelumnya, para periset telah mempelajari sarang baru yang ditinggalkan oleh orangutan liar di Indonesia. Periset bilang, sarang itu amat kompleks — terletak di pertemuan antara batang dan cabang besar. Orangutan menekuk dan menjalin cabang hidup selebar 3 cm untuk membentuk sarangnya.

“Hanya ditekuk. Cabang dan ranting ini tetap bisa hidup, dan nantinya kita bisa lihat sarang-saran ini seperti artifak arkeologis,” kata Roland Ennos dari University of Manchester, yang studinya tahun lalu diterbitkan di jurnal “Proceedings of the National Academy of Sciences”.

“Mirip seperti proses menjalin keranjang, orangutan harus mematahkan cabang dan ranting, lalu menjalinnya dan membentuk sarang yang kokoh.”

Pemerintah negara bagian Sarawak kini sedang menyiapkan perlindungan baru (termasuk taman nasional baru) untuk area tempat populasi orangutan baru itu ditemukan.

Lihat tempat rehabilitas orangutan di Ketapang, Kalimantan Barat



Uploaded with ImageShack.us