- Beranda
- The Lounge
YG PNH TINGGAL ATAO KULIAH DI JOGJA "Gerakan SatuMiliarDukunganUntuk11Kopasus"
...
TS
anakjaalanan
YG PNH TINGGAL ATAO KULIAH DI JOGJA "Gerakan SatuMiliarDukunganUntuk11Kopasus"
Quote:
welcome to my thread
*****************************************************
Quote:
Budayakan komeng dan bantu ya gan
Quote:
Terimakasih Kopassus Telah Membantai Mereka
*********************************************************************************************************************************************Quote:
Ayo gan .....!!!
kita dukung gerakan ini sbg bentuk dukungan moril thd kopasus, meskipun mereka scr hukum bersalah ,tapi dibalik itu smw adl penumpasan premanisme di Jogja yg selama ini tidak bisa tersentuh o aparat kepolisian ,bahkan terkesan mjd pembiaran o aparat sendiri
kita dukung gerakan ini sbg bentuk dukungan moril thd kopasus, meskipun mereka scr hukum bersalah ,tapi dibalik itu smw adl penumpasan premanisme di Jogja yg selama ini tidak bisa tersentuh o aparat kepolisian ,bahkan terkesan mjd pembiaran o aparat sendiri
Quote:
Quote:
Ane di sini bukanya mw promo fp ini tp sbg bentuk solidaritas kita thd gerakan moral ini
Spoiler for Fp:
silahkan like
Langsung cekTKP
Quote:
Quote:
Trimakasih]Judul di atas bukan sindiran atau kalimat bermajas. Tapi benar-benar isi hati saya. Ketika membaca berita tentang penembakan 4 tahanan di dalam LP Sleman. Ada rasa lega ketika mengetahui bahwa 4 orang yang dibantai itu adalah preman dari timur. Selama ini saya begitu geram membaca berita tentang aksi-aksi mereka. Tidak segan-segan mengancam, menganiaya, dan membunuh. Pekerjaan merekapun identik dengan narkoba, debt collector, pemeras, penguasa lahan parkir, sampai bisnis esek-esek. Singkatnya saya sangat gregetan melihat tingkah laku mereka. Apalagi melihat tampang-tampang mereka yang sangar.
Seandainya ada gerakan mengumpulkan koin. Untuk disumbangkan ke Kopassus untuk membasmi preman (terlepas dari benar tidaknya anggota Kopassus yang menyerang LP Sleman). Dengan senang hati saya ikut berpartisipasi. Bukan saja sebagai penyumbang tapi lebih dari itu. Sebagai sukarelawan pengumpul koin. Kalau jumlah koin yang terkumpul tidak banyak, berhutangpun saya rela.
Saya akan berteriak kegirangan tatkala Kopassus membasmi preman-preman Jakarta. John Kei dan anak buahnya ditembak kepalanya menggunakan AK 47 sampai hancur berkeping-keping. Hercules dan anak buahnya dimasukkan dalam satu ruangan kemudian digranat sampai menjadi abon. Mantap.
Pemikiran di atas terlintas ketika saya sedang terbawa emosi. Berfikir sempit dan dangkal. Ketika emosi terkendali dan fikiran mulai jernih argumenpun berubah.
Memang iya orang-orang dari timur yang ke kota identik dengan kriminal. Tapi mereka ke kota karena daerah asal mereka tidak bisa menjanjikan apa-apa. Kemajuan wilayah barat khususnya Jawa khususnya lagi Jakarta sangat mencolok. Secara manusiawi wajar jika orang-orang wilayah timur tertarik untuk mengadu nasib ke Jakarta. Siapasih yang tidak menginginkan kehidupan yang lebih baik?
Namun di balik keindahan Jakarta ternyata menyimpan kehidupan yang keras dan kejam. Terpaksa mereka yang sudah terlanjur ke Ibu Kota bertahan hidup bagaimanapun caranya. Termasuk dengan cara-cara kriminal. Terutama bagi mereka yang berasal dari daerah-daerah yang memang berkarakter agak keras.
Hidup di Jakarta tidaklah sesederhana hidup di daerah. Kalau mengingat ini. Rasa muak kepada pemerintahan Orba membuncak. Pemerintahan sentralistik, yang hanya memikirkan kemajuan pusat. Tidak perduli dengan ketimpangan pembangunan di daerah. Ingin mencaci maki Suharto, atau menembak kepalanya dengan AK 47.
Memang iya banyak orang-orang dari timur menjadi preman ketika sudah berada di kota. Tapi semua itu terjadi karena kebobrokan aparat keamanan. Masyarakat tidak percaya dengan kinerja mereka. Termasuk para pengusaha. Dipakailah preman sebagai alternatif. Hukum ekonomipun berlaku. Ada permintaan ada penawaran. Maka profesi preman semakin menggiurkan. Atau aparat sendiri yang memanfaatkan keberadaan preman-preman tersebut. Mereka dipelihara untuk mendapatkan upeti. Di sini saya mau menembak kepala aparat tersebut dengan Pistol FN.
Memang iya saya kesal dengan preman-preman dari timur. Tapi apa iya kekesalan itu membuat saya mendukung pembasmian mereka dengan cara hukum rimba? Apa jadinya negara ini kalau warganya sudah tidak perduli dengan hukum. Menyelesaikan masalah dengan cara masing-masing. Alangkah kacaunya. Keamanan dan kenyamanan mungkin hanya tinggal dongeng. Lebih-lebih yang ikut memberlakukan hukum rimba adalah aparat sendiri. Kehidupan mungkin sengeri wilayah-wilayah Meksiko yang dikuasai genk-genk Narkoba. Atau seperti daerah-daerah Afrika dan Timur Tengah yang didera perang saudara.
Memang iya kalau di kota orang-orang dari Timur identik dengan dunia kriminal. Tapi saat saya teringat acara-acara TV yang menayangkan kehidupan asli mereka di daerah asal. Snaya jadi termangu. Mereka begitu lugu dan polos. Ramah dan lemah lembut menyapa. Terlihat tulus menyambut siapa saja yang datang. Senyum mereka lebar. Tawa mereka lepas. Walau hidup sederhana bahkan kekurangan. Mungkin hati mereka jauh lebih bersih dibandingkan dengan orang-orang asli penghuni kota. Ah…inilah orang tua dan keluarga preman-preman di Jakarta itu.
Ternyata semua ini bukan masalah daerah asal atau jenis kulit. Permasalahannya begitu rumit. Mulai dari masalah ekonomi, politik, budaya sampai sejarah. Namun janganlah permasalahan yang rumit tersebut dijadikan alasan pembenaran perilaku kriminal. Jangan seperti beberapa pendapat yang membela Hercules gara-gara dia mantan pejuang Timtim. Bagaimanapun juga mantan perampok itu lebih baik daripada mantan agamawan sekalipun. Kalau pada akhirnya sang agamawan tersebut berubah menjadi penjahat.
Sumber
Seandainya ada gerakan mengumpulkan koin. Untuk disumbangkan ke Kopassus untuk membasmi preman (terlepas dari benar tidaknya anggota Kopassus yang menyerang LP Sleman). Dengan senang hati saya ikut berpartisipasi. Bukan saja sebagai penyumbang tapi lebih dari itu. Sebagai sukarelawan pengumpul koin. Kalau jumlah koin yang terkumpul tidak banyak, berhutangpun saya rela.
Saya akan berteriak kegirangan tatkala Kopassus membasmi preman-preman Jakarta. John Kei dan anak buahnya ditembak kepalanya menggunakan AK 47 sampai hancur berkeping-keping. Hercules dan anak buahnya dimasukkan dalam satu ruangan kemudian digranat sampai menjadi abon. Mantap.
Pemikiran di atas terlintas ketika saya sedang terbawa emosi. Berfikir sempit dan dangkal. Ketika emosi terkendali dan fikiran mulai jernih argumenpun berubah.
Memang iya orang-orang dari timur yang ke kota identik dengan kriminal. Tapi mereka ke kota karena daerah asal mereka tidak bisa menjanjikan apa-apa. Kemajuan wilayah barat khususnya Jawa khususnya lagi Jakarta sangat mencolok. Secara manusiawi wajar jika orang-orang wilayah timur tertarik untuk mengadu nasib ke Jakarta. Siapasih yang tidak menginginkan kehidupan yang lebih baik?
Namun di balik keindahan Jakarta ternyata menyimpan kehidupan yang keras dan kejam. Terpaksa mereka yang sudah terlanjur ke Ibu Kota bertahan hidup bagaimanapun caranya. Termasuk dengan cara-cara kriminal. Terutama bagi mereka yang berasal dari daerah-daerah yang memang berkarakter agak keras.
Hidup di Jakarta tidaklah sesederhana hidup di daerah. Kalau mengingat ini. Rasa muak kepada pemerintahan Orba membuncak. Pemerintahan sentralistik, yang hanya memikirkan kemajuan pusat. Tidak perduli dengan ketimpangan pembangunan di daerah. Ingin mencaci maki Suharto, atau menembak kepalanya dengan AK 47.
Memang iya banyak orang-orang dari timur menjadi preman ketika sudah berada di kota. Tapi semua itu terjadi karena kebobrokan aparat keamanan. Masyarakat tidak percaya dengan kinerja mereka. Termasuk para pengusaha. Dipakailah preman sebagai alternatif. Hukum ekonomipun berlaku. Ada permintaan ada penawaran. Maka profesi preman semakin menggiurkan. Atau aparat sendiri yang memanfaatkan keberadaan preman-preman tersebut. Mereka dipelihara untuk mendapatkan upeti. Di sini saya mau menembak kepala aparat tersebut dengan Pistol FN.
Memang iya saya kesal dengan preman-preman dari timur. Tapi apa iya kekesalan itu membuat saya mendukung pembasmian mereka dengan cara hukum rimba? Apa jadinya negara ini kalau warganya sudah tidak perduli dengan hukum. Menyelesaikan masalah dengan cara masing-masing. Alangkah kacaunya. Keamanan dan kenyamanan mungkin hanya tinggal dongeng. Lebih-lebih yang ikut memberlakukan hukum rimba adalah aparat sendiri. Kehidupan mungkin sengeri wilayah-wilayah Meksiko yang dikuasai genk-genk Narkoba. Atau seperti daerah-daerah Afrika dan Timur Tengah yang didera perang saudara.
Memang iya kalau di kota orang-orang dari Timur identik dengan dunia kriminal. Tapi saat saya teringat acara-acara TV yang menayangkan kehidupan asli mereka di daerah asal. Snaya jadi termangu. Mereka begitu lugu dan polos. Ramah dan lemah lembut menyapa. Terlihat tulus menyambut siapa saja yang datang. Senyum mereka lebar. Tawa mereka lepas. Walau hidup sederhana bahkan kekurangan. Mungkin hati mereka jauh lebih bersih dibandingkan dengan orang-orang asli penghuni kota. Ah…inilah orang tua dan keluarga preman-preman di Jakarta itu.
Ternyata semua ini bukan masalah daerah asal atau jenis kulit. Permasalahannya begitu rumit. Mulai dari masalah ekonomi, politik, budaya sampai sejarah. Namun janganlah permasalahan yang rumit tersebut dijadikan alasan pembenaran perilaku kriminal. Jangan seperti beberapa pendapat yang membela Hercules gara-gara dia mantan pejuang Timtim. Bagaimanapun juga mantan perampok itu lebih baik daripada mantan agamawan sekalipun. Kalau pada akhirnya sang agamawan tersebut berubah menjadi penjahat.
Sumber
Quote:
TS mengucapkan Terima kasih buat agan/aganwati yang sdh berkena mampir ke treat ane ane ini
Semoga jogja dan skitarnya mjd lebih damai ,,,,,tidak ada lagi premanisme ,kekerasan yg terus merajalela
Semoga jogja dan skitarnya mjd lebih damai ,,,,,tidak ada lagi premanisme ,kekerasan yg terus merajalela
Pesan TS
Quote:
Jangan lupa y gan di komeng dan mhn bantuanya
kalo ada dermawan yang berkenan boleh minta ,y gan..
semoga jogja Damia selalu
Diubah oleh anakjaalanan 07-04-2013 12:48
0
4.5K
Kutip
59
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.9KThread•82.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru