Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LPPA) mencatat ada 36 kasus pelecehan seksual terhadap anak atau di bawah usia 17 tahun terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dalam kurun waktu selama 2013.

"Data pelecehan itu yang berhasil terungkap karena ada korban yang melapor kepada lembaga kami dan kepolisian," kata Ketua LPPA Garut, Nitta Wijaya kepada wartawan, Minggu (31/3).

Ia menjelaskan bentuk pelecehan di antaranya melakukan perbuatan hubungan intim terhadap wanita yang masih di bawah umur.

Perbuatan tersebut, kata Nitta, menimbulkan ketidaksenangan terhadap wanita yang bersangkutan atau korban, sehingga melaporkan pelakunya kepada kepolisian.

"Angka pelecehan yang tercatat sekarang ini harus menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk kami, dan terutama peran orang tua," katanya dikutip antara.

Ia mencontohkan salah satu kasus wanita di bawah umur yang menjadi korban perbuatan asusila disebabkan kurangnya perhatian atau pengawasan dari orang tua atau keluarga terdekatnya.

Akibatnya wanita tersebut, kata Nitta, terjerumus dalam pergaulan bebas, kemudian berani melakukan perbuatan seperti suami-istri dengan orang bukan muhrimnya.

Menurut dia peran orang tua merupakan bagian terpenting untuk terus mengawasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan anak untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) anak yang baik.

"Karena ada juga orang tuanya tidak peduli lagi kepada anak, karena sibuk, atau terlalu percaya kepada anak," katanya.

Sementara itu, LPPA telah melakukan upaya perlindungan dan penanggulangan terhadap korban pelecehan tersebut dengan pembinaan, pencerahan rohani untuk memulihkan kembali kejiwaan anak agar tidak trauma.

"Kita juga dari LPPA melakukan pendampingan hukum terhadap anak yang menjadi korban pelecehan seksual," katanya.