Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Mr.KethipAvatar border
TS
Mr.Kethip
Jokowi Tinggalkan Sistem Ganjil Genap?
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan pimpinan DPRD membahas transportasi di Ibu Kota. Jokowi membahas kesiapan penerapan sistem nomor polisi ganjil genap juga menyinggung penerapan jalan berbayar elektronik atau eletronic road pricing (ERP).

"Soal transportasi, beliau (Jokowi) jelasin bagaimana 3 in 1 tidak efektif. Lalu sasaran antara 3 in 1 ke ERP," tutur Wagub Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang ikut dalam pertemuan di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2013).

Ahok menuturkan, Pemprov DKI tidak dapat memaksakan penerapan sistem nopol ganjil genap bila sarana transportasi belum memadai. "Kalau jumlah busnya belum siap ya tidak benar juga kalau kita paksakan," ujarnya.

Karena itu, Pemprov mulai mengalihkan fokus cara mengurai kemacetan dengan memberlakukan ERP. "Jadi kelihatannya setelah mengkaji, beliau memutuskan untuk langsung ke ERP," kata dia.
Tapi Pemprov masih menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk membeli perangkat pendukung sistem.

"Bisa ditempuh dengan cara investasi. Seperti orang pakai kartu kredit, bisa kita kerja sama dengan bank konsorsium bank," terangnya.

Untuk memuluskan rencana ini, Pemprov DKI akan bertemu dengan pihak Bank Indonesia termasuk sejumlah bank. "Dia mesti satu sistem karena duitnya tidak dipasang di mesin. Kita ketemu BI menyatukan persepsi," kata Ahok.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono sebelumnya mengatakan, sistem nopol ganjil genap baru dapat terlaksana usai pengadaan bus TransJakarta tahun ini.

"Sesuai prosedur 2013, akan ada tambahan 450 bus TransJakarta plus 234. Jadi totalnya akan ada 684 bus," kata Pristono, Rabu, 20 Maret lalu.


(fdn/nrl)

[URL="http://news.detik..com/read/2013/03/26/134618/2203996/10/beralih-ke-erp-jokowi-tinggalkan-sistem-ganjil-genap?991101mainnews"]SUMBER[/URL]

Spoiler for Krodit parah:

Spoiler for Thamrin krodit:

Spoiler for sisi lain:

Spoiler for emang dasarnya udah kebanyakan orang koq, mo bilang apa???:

Spoiler for emangnya yang diatas itu gak bayar karcis??... /:(/:


Nih, sedikit pendapat ane :
- ERP menurut ane bagus, orang motor udah banyak, regulasi di harga bensin ga mungkin.ya udah-bikin aja jalan berbayar
- realisasikan TOL khusus motor (kendaraan roda 2). 2 meter aja cukup koq, alasane, sebanyak apapun motor, kalo jalan2 di Jakarta itu masih sanggup. bener ga ya..emoticon-Bingung (S). ini juga akan mengurangi penggunaan mobil/roda empat di jalan2 non TOL di Jakarta
- 3 in 1 kurang luas area operasinya. contoh, ga cuma dari kuningan aja-tapi terapkan dari masuk cawang, bahkan kebon nanas kalo perlu. trus yang ke arah sudirman, mulai casablanca udah 3 in 1,dll, jamin pada takut mobil.emoticon-I Love Indonesia (S)
- perbanyak KRL ekonomi. Lha ini malah mo dihapus. GILE aje nie KAI Jabodetabek. Kalo alasannya sparepart dah ga da, ya udah jual rongsok aja, beli baru, dibanyakin armada yang AC dengan harga ekonomi. jadi jangan cuma ngelarang orang duduk di atap KRL kalo ga siap kasih solusinya emoticon-Najis (S)
- Realisasikan MRT n nambah armada busway sebanyak mungkin. MO GIMANA LAGI, orangnya udah bejibun... emoticon-Cape d... (S)
- Kalo ga ngaruh juga - walau gak mungkin nyuruh pindah kantor2 swasta di Jakarta, yang paling mungkin itu justru mindahin pusat pemerintahan dari Jakarta, minimal kantor2 Pemerintah itu di pindah keluar Jakarta

budayakan...
Jokowi Tinggalkan Sistem Ganjil Genap?
Diubah oleh Mr.Kethip 26-03-2013 23:21
0
3.7K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.