Jakarta - Bukan hakim konstitusi Akil Mochtar kalau tidak pintar nyeletuk. Bahkan saat sidang sekalipun, dia kerap kali memotong komentar saksi dan menimpali dengan potongan kalimat yang terkadang mengundang senyum tipis. Sampai-sampai, seorang saksi kebingungan hingga tak sengaja menyebut Akil sebagai Pak Sosis. Loh kok?
Insiden menggelikan tersebut terjadi saat Akil Mochtar mendengar seorang saksi pada sidang lanjutan gugatan Pilkada Jawa Barat di Gedung MK, Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Saat itu, saksi yang berasal dari Bekasi memaparkan kejanggalan Pilkada Jabar yang menyudutkan pasangan Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki. Dia diberi sosis dan uang Rp 100 ribu dalam sebuah acara di kecamatan
"Siap Pak Hakim. Jadi ada simpatisan pasangan nomor urut 4 memberi sosis merek so nice, dan uang Rp 100 ribu," kata saksi. Sebagai catatan, Wagub Jabar terpilih Dedi Mizwar sempat menjadi bintang iklan ini.
"Oh sosis itu. Saya sih tidak pernah makan. Berapa banyak? Enak enggak?" potong Akil.
"Siap Pak Sosis, eh Pak Hakim, dapat 2 kantong," jawab saksi karena tidak menduga akan ditanya soal rasa makanan itu.
Sontak, para pengunjung sidang mesam-mesem menahan geli. Sebab, logat si saksi sudah unik dari awal mengenalkan diri dan setiap kali mau menjawab, selalu diawali dengan Pak Hakim.
"Makanya nggak usah Pak Hakim atau Yang Mulia dulu.. Langsung ke keterangan saja," sergah Akil spontan.
Pada saksi selanjutnya, seorang pria asal Bekasi juga terlihat gugup menghadapi suasana sidang yang formal. Maklum, seorang saksi yang hanya pekerja serabutan barangkali tidak pernah menghadapi sidang seformal sidang MK.
"Tadi apa pekerjaanmu?" tanya Akil.
"Serabutan, Yang Mulia," jawabnya.
"Kok ini bekerja di Himpunan Tani. Tadi menyebut di LMD," kejar Akil.
"Maap Pak Haji, eh Pak Hakim, enggak pasti (pekerjaan saya)," jawabnya gugup.
Gaya ceplas ceplos Akil tersebut memang berbeda dengan Ketua MK Mahfud MD yang serius. Bahkan pada kesempatan sidang yang lain, Akil sempat mencandai grup band Slank untuk nyumbang sebuah lagu dalam sidang MK. Saat itu Slank hendak menguji UU Kepolisian namun ditangguhkan.
Jadi, enak dipanggil apa Pak? Pak Sosis, Pak Haji atau Yang Mulia?