Cerita berikut TS kutip dari buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangan-nya" karya Ajahn Brahm, seorang fisikawan universitas cambridge yang kemudian berubah haluan menjadi "bikhu hutan" di thailand...

semoga setelah membacanya agan dan sis dapat mengambil hikmah dibalik cerita ini

Nggak nolak cendolnya, kalau critanya bermanfaat...


"Ayam Atau Bebek"

Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka mendengar suara di kejauhan, "kuek! kuek!"

"dengar" kata sang istri, "itu pasti suara ayam"

"bukan, bukan, itu suara bebek" kata sang suami

"nggak, aku yakin itu suara ayam" si istri bersikeras

"mustahil, suara ayam itu kukuruyuk, bebek itu kuek kuek, itu bebek, sayang" kata sang suami dengan disertai gejala gejala awal kejengkelan....

"kuek kuek" terdengar lagi

"nah, tuh! itu suara bebek" kata si suami

"bukan, sayang...itu ayam,aku yakin betul kok!" tandas sang istri sembari menghentakan istri

"dengar ya, itu a...da...lah...be...bek.... B E B E K, tahu !!!?? " si suami berkata dengan gusar

"tetapi itu ayam" seru sang istri bersikeras....

"i...tu jelas jlas Bueebek, kamu ini" kata sang suami memarahi sang istri....

terdengar lagi suara "kuek kuek", sebelum sang suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya tidak dikatakan kepada sang istri

"tapi, iii tu....a..yam" kata sang istri dengan suara yang hampir menangis.....

akhirnya sang suami melihat air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata istrinya dan akhirnya teringat kepada dia menikahinya, wajahnya melembut dan katanya dengan mesra, "maafkan aku sayang, kurasa kamu benar, itu memang suara ayam kok".....

"terima kasih sayang" ujar sang istri sambil menggenggam tangan sang suami...

"kuek kuek: terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan dengan bersama sama dalam cinta...

Maksud dari crita ini adalah si suami akhirnya sadar adalah, siapa sih yang peduli itu suara ayam atau bebek ? yang penting adalah keharmonisan mereka yang membuta mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang indah itu.
Berapa banyak pernikahan yang hancur gara gara persoalan sepele, berapa banyak perceraian yang terjadi karena hal hal sepele seperi ayam atau bebek.

ketika kita memahami cerita tersebut di atas,kita akan ingat apa yang menjadi prioritas kita, pernikahan jauh lebih penting ketimbang mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek. lagipula, berapa sering kita merasa yakin, amat yakin, mutlak kita adalah benar, namun belakangan ternyata kita salah ?