Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rioforzia08Avatar border
TS
rioforzia08
Ekonomi Membelah Duren
PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia berdasarkan penjelasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berada pada posisi kedua di antara negara-negara sedunia. Peringkat pertama adalah China. Pada kawasan Asia Tenggara, kedudukan negara kita paling atas.
Penegasannya dikemukakan ketika menerima pengurus Perhimpunan Bank Umum Nasional di kantor kepresidenan dua hari lalu. Angka pertumbuhan tahun 2012 mencapai 6,1 persen, sedangkan tahun 2013 diproyeksikan menjadi 6,3 persen.
Cerita sukses tersebut diangkat dari laporan Bank Dunia (World Bank). Datanya memiliki akuntabilitas atau dapat dipertanggung jawabkan. Walau demikian untuk dapat memahami secara mendalam, terpaksa garuk-garuk kepala.
Maklum, ketika mendengar kabar tentang kehebatan pertumbuhan ekonomi, sekonyong-konyong bagai merasakan dengus napas kesengsaraan 29,13 juta jiwa sudara sebangsa dan setanah air.
Kerangka berpikir kita adalah pertumbuhan ekonomi 6,1 hingga 6,3 persen mestinya berefek positif setara terhadap pengurangan jumlah penduduk miskin. Nyatanya tidak seperti yang kita harapkan.
Badan Pusat Statistik mencatat jumlah warga miskin tahun 2011 sebanyak 30,02 juta, sedangkan tahun 2012 berkurang 0,53 persen atau menjadi 29,13 juta jiwa. Perbandingannya, ekonomi naik 6,1 persen : penduduk miskin hanya berkurang 0,53 persen.
Ilustrasi itu memperkuat anggapan bahwa pemerintahan masih terjebak pada praktek politik belah duren. Aromanya merebak kemana-mana. Penikmatnya hanya kerumunan orang sekitar kekuasaan.
Kesimpulannya, orang kaya semakin kaya raya. Orang miskin tak berdaya menghadapi gejolak harga bahan pangan. Nasib, ya … nasib!
Memasuki tahun politik sekarang ini, permasalahan serupa benang ruwet. Politisi yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan DPR sibuk mengurusi kepentingan sendiri. Kebangkitan ekonomi tak dibiarkan mengalir ke kantong rakyat banyak. Uang mereka sedot menggunakan facuum cleaner bermerek partai politik.
Kalangan pentolan birokrat tak ketinggalan. Selain rekening bank membuncit, aset seperti mobil mewah, tanah dan rumah megah terdapat di banyak tempat, dihuni sejumlah istrinya pula.
Pertumbuhan di China dirasakan rakyat karena penguasa berkometmen menegakkan economic justice. Tak pandang bulu, pelaku korupsi harus berhadapan dengan hukuman mati.
Di negara kita, tak punya keberanian setingkat itu. Entah sampai kapan penguasa terlena politik ekonomi membelah duren? Keadilan dalam bidang perekonomian terasa hanya mimpi.

Kapan Yak Negara tercinta kita ini Bisa tegas Seperti Negara China, Yang Korupsi Tanpa pandang bulu Langsng Dihukum Mati emoticon-Sorry emoticon-Sorry
dan doa Gue Hari ini Semoga Para Koruptor bajingan yang cuma mikirin perutnya sendiri di negara kita ini diberikan Hidayah agar pada tobat ..

Spoiler for Sumber:


kaskuser yg baik pasti memberikan komeng yang bermanfaat bukan hanya meninggalkan jejak saja emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)

Kalau berkenan silahkan di emoticon-Rate 5 Starato bagi emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh rioforzia08 15-03-2013 07:27
0
749
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.