Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tezosAvatar border
TS
tezos
Penggunaan Sumpit Sekali Pakai di China *diprotes!
Penggunaan Sumpit Sekali Pakai Sebabkan Penggundulan Hutan di China

Jakarta - Pemakaian sumpit kayu sekali pakai telah lama mengundang protes dari kelompok pecinta lingkungan. Pasalnya, banyak pohon harus ditebang. Apalagi setiap tahunnya permintaan sumpit kayu sekali pakai selalu naik.

Berdasarkan berita yang dilansir Huffington Post (11/03/13), permintaan sumpit sekali pakai di China naik hingga hampir 30 miliar beberapa tahun terakhir. Hal ini tentu membebani hutan Negara Tirai Bambu tersebut.

Menurut ketua Jilin Forestry Industry Group, Bai Guangxin, China menghasilkan 80 miliar sumpit sekali pakai per tahun. Ia memperkirakan 20 juta pohon berusia 20 tahun dibutuhkan untuk menutupi produksi sumpit tahunan di China.

Angka ini jauh meningkat dibanding laporan New York Times pada 2011. Berdasarkan statistik pada 2004-2009, badan kehutanan nasional China memperkirakan total produksi sumpit 57 miliar per tahun. Jumlah tersebut menyebabkan penebangan sekitar 3,8 juta pohon.

Hal ini memicu aksi dari beberapa kelompok pecinta lingkungan. Pada 2010, Greenpeace Asia Timur bekerjasama dengan seniman China, Yinhai Xu menciptakan hutan sumpit sekali pakai di tempat umum. Mereka melakukannya untuk menerangkan kepada masyarakat bahwa permintaan kayu untuk pembuatan sumpit di China semakin mengkhawatirkan.

Berbagai langkahpun telah diambil pemerintah China, seperti melahirkan kebijakan pembatasan produksi sumpit sekali pakai. Selain itu, pada 2006, pemerintah juga mengenakan pajak 5% untuk sumpit tersebut. Empat tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan peringatan bagi perusahaan yang gagal mengawasi produksi sumpit sekali pakai secara ketat.

China berencana menambah lahan hutannya menjadi 40 juta hektar sebelum 2020. Namun, meningkatnya produksi sumpit sekali pakai bisa jadi menghalangi niat mulia tersebut. "Kita harus mengubah kebiasaan konsumsi kita dan mendorong orang untuk membawa peralatan makannya sendiri," saran Bai pada rapat parlemen, Jumat (08/03/13).

Spoiler for sumber:

0
1.9K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.