- Beranda
- The Lounge
Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"
...
![dannz463](https://s.kaskus.id/user/avatar/2012/08/29/avatar4678539_10.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
dannz463
Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"
Quote:
Hari Raya Nyepi tentu saja tidak terlepas dari adanya patung ogoh-ogoh. Sebuah patung yang mengambarkan kepribadian Bhuta Kala (Bhu: kekuatan, Kala: alam semesta dan waktu yang tidak terukur serta tidak terbantahkan). Biasanya, patung Bhuta Kala ini digambarkan dengan bentuk raksasa besar, ada pula ogoh-ogoh yang dibentuk menyerupai gajah, naga, garuda bahkan dewa. Karakter ogoh-ogoh pun tak jarang dibuat mengikuti perkembangannya, contohnya ogoh-ogoh para petinggi negeri yang korupsi bahkan ogoh-ogoh penjahat atau teroris. Pembuatan ogoh-ogoh ini dilakukan menjelang Hari Nyepi, dan akan diarak beramai-ramai keliling desa sehari sebelum perayaan Nyepi tersebut.
Di Kota Yogyakarta pun kita bisa melihat arak-arakan ogoh-ogoh ini, salah satunya di Pura Jagatnatha. Dari berbagai ritual yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi, bagi sebagian masyarakat yang bukan umat Hindu, pawai ogoh-ogoh ini lah yang paling mencuri perhatian. Seperti yang saksikan di Pura Jagatnatha malam ini (11/3). Saat itu saya baru tiba di Pura sekitar pukul lima sore hari. Saya sudah melihat banyaknya masyarakat yang berbondong-bondong datang ke Pura. Masyakarat yang datang ini bukan hanya mereka yang tinggal di sekitar Pura, bahkan dari penjuru Kota Yogyakarta.
Saya tidak datang terlambat, sebab saat saya tiba umat Hindu masih mempersiapkan ogoh-ogoh yang terletak di halaman samping Pura. Persiapan ini pun sudah mengundang para ‘penonton’. Tampak ada dua ogoh-ogoh berbentuk raksasa menyeramkan yang masih dipersiapkan di halaman tersebut. Tadinya saya fikir hanya ada dua ogoh-ogoh ini saja, tetapi saat saya berjalan mendekati Pura saya mendapati ogoh-ogoh yang telah siap. Dari beberapa ogoh-ogoh tersebut yang membuat saya tertarik adalah ogoh-ogoh putih berbentuk raksasa. Ukuran yang lumayan besar inilah yang membuat ogoh-ogoh tersebut berbeda dari yang lain. Saya pun mulai mengambil beberapa foto dari masing-masing ogoh-ogoh ini.
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i1287.photobucket.com/albums/a628/dannz4633/1363020011277805177_zps50257b3a.jpg)
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i1287.photobucket.com/albums/a628/dannz4633/13630206552133098658_zps8db90dbe.jpg)
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i1287.photobucket.com/albums/a628/dannz4633/13630217131799564131_zps0064bd2b.jpg)
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i1287.photobucket.com/albums/a628/dannz4633/13630219811767546952_zps1a2c26b2.jpg)
Tepat pada pukul enam sore umat Hindu memulai upacara adat sebelum pawai ogoh-ogoh dilaksanakan. Upacara adat ini tampak sedikit terganggu oleh sebagian fotografer yang memasuki area di dalam Pura. Awalnya saya ingin ikut memasuki area dalam Pura tetapi saya mengurungkan niat sebab saya ingin mengejar momen saat pawai ogoh-ogoh. Dan jika saya berada di dalam Pura, saya akan kesulitan merangsek kelua
Obor telah dinyalakan, dan satu persatu ogoh-ogoh mulai dibawa. Jalan yang sempit menjadi salah satu penghalang, terlebih semakin malam masyarakat semakin banyak yang datang menyaksikan pawai ogoh-ogoh ini. Hal ini mengakibatkan terjadinya desak-desakan saat ogoh-ogoh melewati area pawai. Yang menjadi ciri khas pawai ogoh-ogoh adalah saat ogoh-ogoh tersebut di gerak-gerakan. Tampak seperti hidup.
Ogoh-ogoh perlahan menghilang dari depan Pura karena mulai di arak keliling desa. Dan nasib saya hanya bisa menunggu ogoh-ogoh tersebut kembali ke Pura. Sebab setelah di arak, ogoh-ogoh akan dibakar. Kurang lebih setengah jam saya dan beberapa fotografer menunggu dengan sabar. Saya pun mencari tahu area pembakaran ogoh-ogoh ini, dan saya mulai mencari posisi yang enak agar tidak diusir saat upacara pembakaran. Niat hati pengen mendapatkan posisi yang enak untuk memotret, saya berdiri ditepian tembok. Tapi, selang 10 menit ada petugas yang melihat keberadaan fotografer yang duduk santai diatas tembok pembatas dan kami pun dimarahi termasuk saya yang hanya berdiri ditepian tembok. Dengan alasan tidak boleh ada yang berdiri diatas dikarenakan prosesi pembakaran ini salah satu upacara adat.
Satu persatu ogoh-ogoh kembali berdatangan ke area Pura lagi, sebagian ogoh-ogoh langsung dibawa ke area pembakaran tetapi sebagian lagi masih dibawa ke depan Pura untuk atraksi. Berhubung saya sudah tidak bisa kemana-mana, saya hanya bisa mengabadikan momen saat ogoh-ogoh dibakar. Saat api sudah mulai dinyalakan, puluhan fotografer pun sudah siap menyodorkan lensanya untuk mengabadikan moment tersebut. Api yang berkobar tak kalah silaunya dengan kilatan lampu kamera milik para fotograper.
Terbukti bahwa upacara adat selalu menarik minat masyarakat untuk ikut menyaksikan, terlebih pada pawai ogoh-ogoh ini. Malam ini saya melihat sendiri, bagaimana lebih banyak masyarakat luar daripada umat hindu yang datang di Pura Jagatnatha Yogyakarta
sumber
Di Kota Yogyakarta pun kita bisa melihat arak-arakan ogoh-ogoh ini, salah satunya di Pura Jagatnatha. Dari berbagai ritual yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi, bagi sebagian masyarakat yang bukan umat Hindu, pawai ogoh-ogoh ini lah yang paling mencuri perhatian. Seperti yang saksikan di Pura Jagatnatha malam ini (11/3). Saat itu saya baru tiba di Pura sekitar pukul lima sore hari. Saya sudah melihat banyaknya masyarakat yang berbondong-bondong datang ke Pura. Masyakarat yang datang ini bukan hanya mereka yang tinggal di sekitar Pura, bahkan dari penjuru Kota Yogyakarta.
Saya tidak datang terlambat, sebab saat saya tiba umat Hindu masih mempersiapkan ogoh-ogoh yang terletak di halaman samping Pura. Persiapan ini pun sudah mengundang para ‘penonton’. Tampak ada dua ogoh-ogoh berbentuk raksasa menyeramkan yang masih dipersiapkan di halaman tersebut. Tadinya saya fikir hanya ada dua ogoh-ogoh ini saja, tetapi saat saya berjalan mendekati Pura saya mendapati ogoh-ogoh yang telah siap. Dari beberapa ogoh-ogoh tersebut yang membuat saya tertarik adalah ogoh-ogoh putih berbentuk raksasa. Ukuran yang lumayan besar inilah yang membuat ogoh-ogoh tersebut berbeda dari yang lain. Saya pun mulai mengambil beberapa foto dari masing-masing ogoh-ogoh ini.
Quote:
Spoiler for :
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i45.tinypic.com/2mfj585.jpg)
Spoiler for :
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i1287.photobucket.com/albums/a628/dannz4633/1363020011277805177_zps50257b3a.jpg)
Spoiler for :
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i1287.photobucket.com/albums/a628/dannz4633/13630206552133098658_zps8db90dbe.jpg)
Spoiler for :
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i1287.photobucket.com/albums/a628/dannz4633/13630217131799564131_zps0064bd2b.jpg)
Spoiler for :
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i1287.photobucket.com/albums/a628/dannz4633/13630219811767546952_zps1a2c26b2.jpg)
Spoiler for :
![Tak Hanya Bali,Jogja Juga Mengarak "Ogoh-Ogoh"](https://dl.kaskus.id/i1287.photobucket.com/albums/a628/dannz4633/1363022649296182404_zpsc978cb42.jpg)
Tepat pada pukul enam sore umat Hindu memulai upacara adat sebelum pawai ogoh-ogoh dilaksanakan. Upacara adat ini tampak sedikit terganggu oleh sebagian fotografer yang memasuki area di dalam Pura. Awalnya saya ingin ikut memasuki area dalam Pura tetapi saya mengurungkan niat sebab saya ingin mengejar momen saat pawai ogoh-ogoh. Dan jika saya berada di dalam Pura, saya akan kesulitan merangsek kelua
Obor telah dinyalakan, dan satu persatu ogoh-ogoh mulai dibawa. Jalan yang sempit menjadi salah satu penghalang, terlebih semakin malam masyarakat semakin banyak yang datang menyaksikan pawai ogoh-ogoh ini. Hal ini mengakibatkan terjadinya desak-desakan saat ogoh-ogoh melewati area pawai. Yang menjadi ciri khas pawai ogoh-ogoh adalah saat ogoh-ogoh tersebut di gerak-gerakan. Tampak seperti hidup.
Ogoh-ogoh perlahan menghilang dari depan Pura karena mulai di arak keliling desa. Dan nasib saya hanya bisa menunggu ogoh-ogoh tersebut kembali ke Pura. Sebab setelah di arak, ogoh-ogoh akan dibakar. Kurang lebih setengah jam saya dan beberapa fotografer menunggu dengan sabar. Saya pun mencari tahu area pembakaran ogoh-ogoh ini, dan saya mulai mencari posisi yang enak agar tidak diusir saat upacara pembakaran. Niat hati pengen mendapatkan posisi yang enak untuk memotret, saya berdiri ditepian tembok. Tapi, selang 10 menit ada petugas yang melihat keberadaan fotografer yang duduk santai diatas tembok pembatas dan kami pun dimarahi termasuk saya yang hanya berdiri ditepian tembok. Dengan alasan tidak boleh ada yang berdiri diatas dikarenakan prosesi pembakaran ini salah satu upacara adat.
Satu persatu ogoh-ogoh kembali berdatangan ke area Pura lagi, sebagian ogoh-ogoh langsung dibawa ke area pembakaran tetapi sebagian lagi masih dibawa ke depan Pura untuk atraksi. Berhubung saya sudah tidak bisa kemana-mana, saya hanya bisa mengabadikan momen saat ogoh-ogoh dibakar. Saat api sudah mulai dinyalakan, puluhan fotografer pun sudah siap menyodorkan lensanya untuk mengabadikan moment tersebut. Api yang berkobar tak kalah silaunya dengan kilatan lampu kamera milik para fotograper.
Terbukti bahwa upacara adat selalu menarik minat masyarakat untuk ikut menyaksikan, terlebih pada pawai ogoh-ogoh ini. Malam ini saya melihat sendiri, bagaimana lebih banyak masyarakat luar daripada umat hindu yang datang di Pura Jagatnatha Yogyakarta
sumber
Diubah oleh dannz463 12-03-2013 03:05
0
1.6K
Kutip
4
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.4KThread•84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya