Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

b.e.t.eAvatar border
TS
b.e.t.e
LAGU ANAK INDONESIA YANG "KONTROVERSI / SALAH"
"LAGU ANAK-ANAK Yang KONTROVERSI/SALAH"

mudah2an NO REPOST



Kita semua pasti pernah mengalami masa kecil, mungkin kita masih ingat sampai sekarang beberapa lagu anak-anak yang ngetop di masa kecil kita.

Tapi sadarkah kita, bahwa beberapa lagu top tersebut sebenarnya mempengaruhi psikologi kita karena kata-katanya yang “tidak benar”.

Riset membuktikan bahwa apa yang kita ucapkan itulah yang akan mempengaruhi otak bawah sadar kita sehingga membentuk diri kita. Dan dengan bernyanyi, akan lebih mudah masuk ke otak bawah sadar kita.


Coba saja perhatikan lingkungan Agan2 semua, bisa-bisanya seseorang menghafal begitu banyak lagu dari pada ilmu pengetahuan. Bahkan ada yang hafal lagu bahasa Inggris maupun Jepang tanpa mengerti artinya. Dan bahayanya.. Semua itu akan mempengaruhi otak bawah sadar kita dan secara otomatis akan membentuk diri kita.

Berikut beberapa kalimat dari lagu anak-anak yang mungkin masih kita hafal sampai sekarang:


1. ”Balonku ada 5… rupa-rupa warnanya… merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru… meletus balon hijau, dorrrr!!!”

Perhatikan warna-warna kelima balon tersebut, kenapa tiba2 muncul warna hijau? Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5 ?!

2. “Aku seorang kapiten… mempunyai pedang panjang…kalo berjalan prok..prok..prok… aku seorang kapiten!”

Perhatikan di bait pertama, bercerita tentang seorang kapiten dengan pedangnya, tapi di bait kedua malah cerita tentang sepatunya (inkonsistensi). Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi : “mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang)… kalo berjalan prok..prok..prok..”
nah, itu baru klop! jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi : “mempunyai pedang
panjang… kalo berjalan ndul..gondal..gandul.. atau srek.. srek.. srek..” itu baru sesuai dg kondisi pedang panjangnya!

3. “Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu membersihkan tempat tidurku..”

Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat anak- anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!

Jangan heran melihat anak-anak sekarang suka telanjang sehabis mandi.. Hehe

4. '“Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali..kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara.. 2X”

Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau ngapain, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!

Dan realitanya, ketika kita mendaki gunung, bukankah kita malah bisa melihat pemandangan indah dan karya Tuhan? Bukan hanya pohon cemara kan? Bukannya lebih baik jika kata-katanya: “Kiri kanan, kulihat banyak pemandangan yang indah.”

5. “Naik kereta api tut..tut..tut.. Siapa hendak turut, ke Bandung.. Surabaya.. bolehlah naik dengan naik percuma..ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama”

Nah, yg begini ini yg parah! Mengajarkan anak- anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu. Pantesan PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta-Bandung dan Jakarta- Surabaya!

6. “Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul2 sepanjang hari dg tak jemu2.. mengangguk2 sambil bernyanyi tri li li..li..li..li..li..“

Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit..cuit..! kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang, bukan burung!

7. Nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk

Menurut psikolog: jadi sekian tahun anak-anak Indonesia diajak tidur dengan lagu yg “mengancam”.

8. Bintang kecil dilangit yg biru…

Bintang kan adanya malem, nah pernah lihat ngak langit di malam hari itu biru atau hitam? Bukankah ini kesalahan besar?

9. Ibu kita Kartini… harum namanya.

Mungkin ini masalah penempatan kata saja, tetapi tetap saja menjadi “kesalahan”. Namanya Kartini atau Harum?

Sumber: http://www.e-samarinda.com/forum/ind...ter&f=5&t=3597

Tapi setelah Ane Cek “kasus” ini.. hehe, ternyata lirik asli lagu balonku ada lima (awalnya) memang bukan warna merah tetapi hijau. Jadi dari lirik aslinya ngak ada masalah, tapi "kupegang Erat-erat"...ini mengajarkan anak untuk menjadi Pelit. emoticon-Big Grin

Baca: http://id.wikibooks.org/wiki/Lirik_L...onesia#Balonku

Hanya saja yang berkembang di masyarakat sudah banyak berubah. Dan salah satu yang merubah adalah penyanyi bernama Tompi dalam albumnya jazznya.

Ada banyak alasan tentang “perubahan warna”. Tapi menurut Ane pribadi (sedikit unik dan lucu): Dulu liriknya memang “Hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru”, cuma karena balon warna hijau meletus, ini menyebabkan banyak anak-anak takut dengan balon warna hijau, jadinya liriknya diubah dari warna hijau menjadi merah, tapi tetap balon hijau yang meletus. Nah inilah sumber “kesalahan” pada lagu ini menurut hasil investigasi ane pribadi. Hehe.

Seharusnya liriknya diubah menjadi: “Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya, hijau kuning kelabu merah muda dan biru. Meletus satu balon.. door”

Bukankah itu lebih rasional? Hehe.

Sama juga dengan “Bintang kecil di langit yang biru”, sebenarnya “Bintang kecil di langit yang tinggi”

Mungkin penyebab perubahan dari tinggi ke biru, karena orang tua dulu menganggap warna langit biru sampe kelupaan kalo malam itu hitam dan bintang cuma nongol di malam hari.

Atau asumsi kedua adalah yang dimaksud bintang adalah matahari. Karena matahari kan termasuk salah satu bintang. Nah kalo ini, baru cocok, bintang kecil (matahari) di langit yang biru. Tapi masalahnya matahari tuh ngak kecil. Hehe.

Terlepas dari hal itu, dari beberapa contoh lagu tersebut, sudah seharusnya kita sadar dan mulai menghilangkan kebiasaan menyanyikan lagu-lagu yang mengandung kata atau kalimat yang kurang baik bahkan cenderung negatif.

Penelitian Dr. Masaru Emuto tentang air yang akan berubah menjadi kristal cantik ketika kita mengucapkan kata yang baik (positif) dan air akan membentuk pola berantakan ketika kita mengucapkan kata negatif.

Dan riset Dr. Masaru Emuto membuktikan bahwa reaksi air tersebut terjadi walaupun kita mengucapkan kata positif maupun negatif dalam bahasa apa saja. Bukankah 80% tubuh kita terdiri dari air?

Terlepas dari kontroversi riset Dr. Masaru yang masih ditolak beberapa ilmuan lain, kita bisa memetik hal positifnya.

Kita tidak akan rugi koq ketika mengatakan sesuatu yang positif dan membangun termasuk menyanyikan lagu-lagu yang liriknya memotivasi diri. Seperti lagu “I have a dream”

Jadi, mulailah memilah-milah lagu yang akan kita nyanyikan. Jangan sampai kita menyanyikan lagu “Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku” dan benar-benar terjadi di pernikahan Anda nanti emoticon-Smilie

Khusus untuk lagu dari luar (bahasa lain) sebaiknya sempatkan waktu untuk mencari arti lagu tersebut.

Akhir kata, marilah kita menjadi generasi yang Positif. Sehingga melalui kita, bangsa dan negara kita akan semakin baik di tahun-tahun mendatang.


Ada yg Mau Nambahin ??emoticon-Kiss (S)

emoticon-No Sara Please

emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)
0
18K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.