Sidoarjo (beritajatim.com) - Kenikmatan sembilan kali yang dirasakan Hari Budiman pemuda asal Desa Wonosari Kabupaten Kediri, dengan bekal rayuan gombal pada pacarnya, Bunga (14) asal Sidomukti Sidoarjo, mengantarkannya ke pengap bui Mapolres Sidoarjo.

Hukuman itu diterima Hari karena dia dilaporkan orang tua Bunga ke Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)Satreskrim Polres Sidoarjo. Orang tua Bunga tak menerimakan perbuatann Hari. Kasus itu terkuak setelah Bunga bercerita polos kepada kedua orang tuanya kalau pacarnya itu sering menyetubuhi di kos.

Menurut Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Andi Sinjaya, pencabulan itu mulanya terjadi Minggu (10/2/2013). Bunga diajak Hari ke kosnya di Desa Serujo Kota Sidoarjo. Sampai di kos, tersangka mulai merayu Bunga untuk melakukan hubungan badan. "Dengan modal rayuan pelaku sangat mencintai dan menyayangi korban, pelaku mengajak hubungan badan," ucapnya, Kamis (21/2/2013).

Mendengar bujuk rayu pelaku, korban mempercayainya dan akhirnya tersangka mulai menyetubuhi korban. Berjalan seiringnya waktu, tersangka sudah menggagahi korban sebanyak 9 kali. "Rayuan pelaku yang terakhir, pelaku berjanji akan menikahi korban, jika sampai korban hamil," lanjut mantan Kanit Tipiter Polrestabes Surabaya itu.

Orang tua korban mengetahui anak kesayangannya dicabuli pelaku hingga beberapa kali, orang tua Bunga memilih jalur hukum. "Hasil visum dari tindak lanjut laporan, bahwa korban benar telah dicabuli. Dari dasar yang ada, serta dikuatkan keterangan korban, pelanggar pasal 81 dan pasal 82 tentang perlindungan perempuan dan anak itu kami amankan," tegas Andi.

Ditanya soal pencabulannya, Hari hanya menjawab tidak tahu, dan hanya menggeleng-gelengkan kepala. "Saya tidak tahu," jawabnya sengit.