Washington - Microsoft adalah raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) terbaru yang menjadi korban serangan cyber. Sama seperti yang dialami Apple, Facebook dan Twitter, serangan ini juga bermula dari celah di software Java.

Raksasa software ini melalui blognya mengonfirmasikan, sejumlah komputer milik karyawan mereka terinfeksi software jahat. Beruntung, tidak ada konsumen yang terkena dampaknya.

"Seperti yang dilaporkan Facebook dan Apple, Microsoft mengonfirmasikan bahwa mereka juga mengalami serangan keamanan yang sama," kata Matt Thomlinson, General Manager Trustworthy Computing Security.

Menurut pengakuan Microsoft, malware berhasil mengenai komputer mereka di unit bisnis Mac. Tak lama setelah terjadi serangan, Microsoft pun langsung melakukan investigasi.

"Konsisten dengan respons keamanan kami, kami memilih untuk tidak membuat pernyataan apapun selama proses pengumpulan bukti. Selama investigasi, kami menemukan sejumlah komputer, termasuk beberapa di antaranya unit bisnis Mac yang terkena serangan," jelas Microsoft seperti dilansir Softpedia, Senin (25/2/2013).

Baru-baru ini, berturut-turut sejumlah perusahaan Amerika Serikat (AS) menjadi korban hacking. Di antara korban tersebut, di antaranya ada perusahaan besar sekelas Facebook, Twitter dan Apple.

Selain tiga perusahaan tersebut, The New York Times, The Wall Street Journal, The Washington Post dan Departemen Energi AS pun jadi sasaran. Belum ada pernyataan resmi mengenai siapa di balik serangan ini. Sejumlah temuan, mengarahkan tudingan pada China.

Namun China segera membantahnya. Departemen Pertahanan China menyebut tudingan berdasarkan hasil penelitian firma keamanan cyber Mandiant itu salah besar.



mohon berikan

tidak menerima