Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

putrasiibuAvatar border
TS
putrasiibu
Biografi john kei, yang belum tau masuk?
John Kei Profil dan Biografi John
Kei, nama di atas merupakan
salah satu nama yang paling
bayak di cari orang saat ini,
karena setelah kasus
penangkapan jhon kei beberapa
saat yang lalu bayak sekali orang
yang mencari tahi siapa jhon kei,
bagaimana profil John Kei
sebenarnya, meskipun pada
postingan saya beberapa saat
yang lalu telah membahas
mengenai sosok pemimpin
gerakan pemuda maluku ini kali ini
saya pengen memberikan lagi
kepada anda
Jhon Refra Kei atau yang biasa
disebut Jhon Kei, 40, tokoh
pemuda asal Maluku yang lekat
dengan dunia kekerasan di
Ibukota. Namanya semakin
berkibar ketika tokoh pemuda
asal Maluku Utara pula, Basri
Sangaji meninggal dalam suatu
pembunuhan sadis di hotel
Kebayoran Inn di Jakarta Selatan
pada 12 Oktober 2004 lalu
Seperti yang kita ketahui dua
nama tokoh pemuda itu seperti
saling bersaing demi
mendapatkan nama lebih besar.
Dengan kematian Basri, nama
Jhon Key seperti tanpa saingan.
Ia bersama kelompoknya menjadi
momok menakutkan bagi warga di
Jakarta.
Jhon Kei adalah pimpinan dari
sebuah himpunan para pemuda
Ambon asal Pulau Kei di Maluku
Tenggara. Mereka berhimpun
pasca-kerusuhan di Tual, Pulau
Kei pada Mei 2000 lalu. Nama
resmi himpunan pemuda itu
Angkatan Muda Kei (AMKEI)
dengan Jhon Kei sebagai
pimpinan. Ia bahkan mengklaim
kalau anggota AMKEI mencapai 12
ribu orang.

Biografi john kei, yang belum tau masuk?
melalui organisasi tersebut, Jhon
kei mulai mengelola bisnisnya
sebagai debt collector. Usaha
jasa penagihan utang semakin
laris ketika kelompok penagih
utang yang lain, yang ditenggarai
pimpinannya adalah Basri Sangaji
tewas terbunuh. Para ’klien’
kelompok Basri Sangaji
mengalihkan ordernya ke
kelompok Jhon Kei. Aroma
menyengat yang timbul di
belakang pembunuhan itu adalah
persaingan antara dua kelompok
penagih utang. Tudingan semakin
menguat ketika di pengadilan
terbukti pelaku pembunuhan itu
tak lain adalah beberapa anak
buah Jhon Kei.
Bahkan pertikaian besar-besaran
hampir terjadi tatkala ratusan
orang bersenjata parang, panah,
pedang, golok, celurit saling
berhadapan di Jalan Ampera
Jaksel persis di depan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan pada awal
Maret 2005 lalu. Saat itu sidang
pembacaan tuntutan terhadap
terdakwa pembunuhan Basri
Sangaji. Beruntung 8 SSK Brimob
Polda Metro Jaya bersenjata
lengkap dapat mencegah
terjadinya bentrokan itu.
Sebenarnya pembunuhan
terhadap Basri ini bukan tanpa
pangkal, konon pembunuhan ini
bermula dari bentrokan antara
kelompok Basri dan kelompok
Jhon Key di sebuah Diskotik
Stadium di kawasan Taman Sari
Jakarta Barat pada 2 Maret
2004 lalu. Saat itu kelompok
Basri mendapat ’order’ untuk
menjaga diskotik itu. Namun
mendadak diserbu puluhan anak
buah Jhon Kei Dalam aksi
penyerbuan itu, dua anak buah
Basri yang menjadi petugas
security di diskotik tersebut
tewas dan belasan terluka.
Polisi bertindak cepat, beberapa
pelaku pembunuhan ditangkap
dan ditahan. Kasusnya
disidangkan di Pengadilan Negeri
Jakarta Barat. Namun pada 8 Juni
di tahun yang sama saat sidang
mendengarkan saksi-saksi yang
dihadiri puluhan anggota
kelompok Basri dan Jhon Kei
meletus bentrokan. Seorang
anggota Jhon Kei yang bernama
Walterus Refra Kei alias Semmy
Kei terbunuh di ruang pengadilan
PN Jakbar. Korban yang terbunuh
itu justru kakak kandung Jhon
Key, hal ini menjadi salah satu
faktor pembunuhan terhadap
Basri, selain persaingan bisnis
juga ditunggangi dendam pribadi.

Tidak hanya itu, pada Juni 2007
aparat Polsek Tebet Jaksel juga
pernah meminta keterangan Jhon
Key menyusul bentrokan yang
terjadi di depan kantor DPD PDI
Perjuangan Jalan Tebet Raya
No.46 Jaksel. Kabarnya
bentrokan itu terkait penagihan
utang yang dilakukan kelompok
Jhon Key terhadap salah seorang
kader PDI Perjuangan di kantor
itu. Bukan itu saja, di tahun yang
sama kelompok ini juga pernah
mengamuk di depan Diskotik
Hailai Jakut hingga memecahkan
kaca-kaca di sana tanpa sebab
yang jelas.
Sebuah sumber dari seseorang
yang pernah berkecimpung di
kalangan jasa penagihan utang
menyebutkan, Jhon Kei dan
kelompoknya meminta komisi 10
persen sampai 80 persen.
Persentase dilihat dari besaran
tagihan dan lama waktu
penunggakan. ”Tapi setiap
kelompok biasanya mengambil
komisi dari kedua hal itu,” ujar
sumber tersebut.
Dijelaskannya, kalau kelompok
John, Sangaji atau Hercules yang
merupakan 3 Besar Debt
Collector Ibukota biasanya baru
melayani tagihan di atas Rp 500
juta.
Menurutnya, jauh sebelum
muncul dan merajalelanya ketiga
kelompok itu, jasa penagihan
utang terbesar dan paling
disegani adalah kelompok
pimpinan mantan gembong
perampok Johny Sembiring,
kelompoknya bubar saat Johny
Sembiring dibunuh sekelompok
orang di persimpangan
Matraman Jakarta Timur tahun
1996 lalu.
Kalau kelompok tiga besar itu
biasa main besar dengan tagihan
di atas Rp 500 juta’an, di
bawah itu biasanya dialihkan ke
kelompok yang lebih kecil.
Persentase komisinya pun dilihat
dari lamanya waktu nunggak,
semakin lama utang tak terbayar
maka semakin besar pula
komisinya,” ungkap sumber itu
lagi.
Dibeberkannya, kalau utang yang
ditagih itu masih di bawah satu
tahun maka komisinya paling
banter 20 persen. Tapi kalau
utang yang ditagih sudah
mencapai 10 tahun tak terbayar
maka komisinya dapat mencapai
80 persen. ”Mekanismenya
sama, kelompok penagih
mendapatkan surat kuasa dari
pemilik piutang, lalu kelompok itu
bergerak mengintai pihak atau
orang yang ditagih Pengintaian
bisa makan waktu berminggu-
minggu untuk mengetahui seluruh
aktifitas orang yang akan ditagih
itu. Mulai dari keluar rumah di
pagi hari sampai puluang ke
rumah lagi pada malam hari atau
dini hari besoknya,” terangnya.
Dalam ’dunia persilatan’
Ibukota, khususnya dalam bisnis
debt collector ini, kekerasan
kerap muncul diantara sesama
kelompok penagih utang. Ia
mencontohkan pernah terjadi
bentrokan berdarah di kawasan
Jalan Kemang IV Jaksel pada
pertengahan Mei 2002 silam,
dimana kelompok Basri Sangaji
saat itu sedang menagih seorang
pengusaha di rumahnya di
kawasan Kemang itu, mendadak
sang pengusaha itu menghubungi
Hercules yang biasa
’dipakainya’ untuk menagih
utang pula. Akibatnya kedua
kelompok itu berhadapan di Jalan
Kemang IV itu sehingga terjadi
bentrokan dan pembunuhan.
”Hercules sempat ditembak
beberapa kali, tapi dia hanya
luka-luka saja dan bibirnya
terluka karena terserempet
peluru. Dia sempat menjalani
perawatan cukup lama di sebuah
rumah sakit di kawasan Kebon
Jeruk Jakbar. Beberapa anak
buah Hercules juga terluka, tapi
dari kelompok Basri seorang anak
buahnya terbunuh dan beberapa
juga terluka,” tutupnya.
Selain jasa penagihan utang,
kelompok Jhon Kei juga bergerak
di bidang jasa pengawalan lahan
dan tempat. Kelompok Jhon Kei
semakin mendapatkan banyak
’klien’ tatkala Basri Sangaji
tewas terbunuh dan anggota
keloompoknya tercerai berai.
Padahal Basri Sangaji bersama
kelompoknya memiliki nama besar
pula dimana Basri CS pernah
dipercaya terpidana kasus
pembobol Bank BNI, Adrian
Waworunto untuk menarik aset-
asetnya. Tersiar kabar, Jamal
Sangaji yang masih adik sepupu
Basri yang jari-jari tangannya
tertebas senjata tajam dalam
peristiwa pembunuhan Basri
menggantikan posisi Basri
sebagai pimpinan dengan dibantu
adiknya Ongen Sangaji.
Berita mengenai jhon kei
ditangkap bersama artis wanita
Indonesia ini juga menjadi salah
satu berita yang bayak di cari
orang saat ini, oleh karea itu saya
memberikan postingan mengenai
profil john kei ini
0
5.9K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.