Terpuruk, sedih dan menyesal. Itulah perasaan yang sekarang sedang dirasakan publisher terbesar didunia EA. EA yang yang telah menggarap lama game franchise Medal of Honor hanya bisa menyesal karena game tersebut telah benar-benar gagal dan hancur dipasaran. Tentunya kita sebagai fans yang telah mengikuti seri Medal of Honor juga sangatlah kecewa dengan penampilan franchise yang telah lama beredar tersebut. Kegagalan seri terbaru Medal of Honor: Warfighter tentu saja memberikan banyak sekali kekecewaan kepada para fansnya, apalagi game-game serupa sekaligus saingan dari Medal of Honor yaitu Call of Duty tampil sangat gemilang tahun lalu.



Activison berhasil tampil dengan sangat gemilang tahun lalu dengan seri Call of Duty: Black Ops 2 dan meraih keuntungan yang amat sangat berlimpah. Berbeda dengan COD, EA yang muncul dengan seri yang telah lama ditunggu-tunggu yaitu Medal of Honor: Warfighter malah mengecewakan. Gamer mana yang tidak sedih mendengar kabar pembekuan franchise Medal of Honor yang dilakukan EA setelah kegagalan Warfighter untuk tampil memukau di pasaran tahun lalu? Seri yang awalnya ingin memberi pukulan telak bagi pesaing beratnya yaitu COD ternyata malah tidak dapat memukul bahkan mencolek kepada Activision yang tampil gemilang lewat Call of Duty: Black Ops 2, malahan penjualan COD Black Ops 2 sangatlah melambung tinggi jauh melampaui Medal of Honor: Warfighter.

Dalam wawancaranya dengan situs gaming RPS, Chief Creative Director EA Rich Hilleman mengakui bahwa EA sebenarnya bisa menghasilkan game Medal of Honor: Warfighter yang lebih baik daripada yang mereka rilis tahun lalu. Nah loh terus apa masalah sebenarnya yang membuat Medal of Honor ini hancur? Ia secara terbuka mengakui bahwa EA memiliki masalah serius di tahap bagian akhir/finishing, strategi kepemimpian yang ada tidaklah cukup kuat untuk menciptakan sensasi Warfighter lebih keluar dan menciptakan sensai Wah. Di sisi lain, EA mulai kelimpungan dengan strategi “kuantitas”nya yang berusaha merilis sebanyak mungkin game andalannya ke pasaran, dengan dukungan quality control minim yang juga tidak mampu memastikan kesuksesan di pasaran.



Oleh karena itu, EA berusaha bertahan dengan satu franchise untuk ruang jual ini dan pilihan tersebut jatuh ke DICE dan Battlefield. Dengan kejadian gagalnya seri terbaru Medal of Honor: Warfighter tersebut, EA sementara akan memberhentikan seri ini. Memikirkan segala strategi pengembangan, inovasi, dan juga gameplay baru yang lebih fresh bagi seri ini. EA yakin bahwa dimasa depan franchise ini akan menjadi tumbuh berkembang lagi mengalahkan pesaing berat lainnya seperti Call of Duty. Mereka hanya butuh ide pengembangan baru, medan perang baru dan segala hal baru yang membuat seri ini berbeda dan mempunyai ciri khas tersendiri.



Apakah kejadian pembekuan ini akan dapat "memaksa" EA untuk mengubah kebijakan bisnis mereka untuk tidak terlalu money-oriented? Untuk memastikan tidak ada kejadian sama yang berulang, ini tentu saja menjadi harapan bagi semua gamer.

News Powered By Indonesiaamers.