بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرحْمَنِ اارحِيم
Kontroversi Hari Valentine
1. Warisan tradisi sesat kaum penyembah berhala
Hari valentine atau hari kasih sayang merupakan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan berlaku saban perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine berasal dari dua festival berbau seks di zaman Romawi kuno, yakni Lupercalia dan Juno Februata.
Quote:
Dirayakan tiap 15 Februari, Lupercalia (festival izin berhubungan seks) digelar orang-orang Romawi kuno buat menghormati Lupercus, dewa kesuburan dan pertanian. Lupercus juga dikenal sebagai dewa pelindung hewan ternak dan hasil panen, pemburu sangat hebat, terutama serigala. Orang-orang Romawi meyakini Lupercus bakal melindungi kerajaan mereka dari ancaman serigala.
Dibantu para perawan, Luperci (pendeta lelaki) memimpin upcara pemurnian dengan mengorbankan kambing-kambing dan seekor anjing dalam gua Lupercal di Bukit Palatine. Kemudian, mereka mengenakan cawat dari kulit kambing berlumuran darah. Lantas, Luperci mulai mencambuki para perawan itu dengan tali kulit kambing. Mereka percaya tindakan ini bisa membuat para perawan itu gampang memiliki anak dan melahirkan.
Inilah alasan kenapa Lupercalia diselenggarakan pada Februari. Nama bulan itu berasal dari kata februa, berarti pemurnian, seperti dilansir situs rcg.org.
Orang-orang Romawi juga mengadakan perayaan Juno Februata, dewi cinta dan perkimpoian. Pesta ini digelar saban 14 Februari. Tradisi berlaku adalah nama-nama gadis remaja ditulis di atas secarik kertas. Kemudian-gulungan-gulungan kertas itu dimasukkan ke dalam kotak. Lantas, remaja lelaki masing-masing mengambil secara acak gulungan kertas itu.
Mereka kemudian dipasangkan dan tampil dalam pelbagai permainan erotis sepanjang perayaan itu. Selepas festival Juno Februata, sejoli-sejoli dadakan ini tetap menjadi pasangan bercinta hingga akhir tahun. Tradisi syahwat sesat ini berlangsung berabad-abad di Kekaisaran Romawi.
Hingga kini, Hari Kasih Sayang terus dirayakan generasi muda, bahkan menjurus pada pesta berlumur dosa: seks bebas dan mabuk-mabukkan.
Dengan tradisi sesat ini, rasanya sungguh tidak pantas generasi muda muslim ikut merayakan Hari Valentine.
2. Kristen tidak kenal, Islam mengharamkan
Meski perayaan Hari Valentine merupakan warisan bangsa Romawi, Paus Gelasius pada 494 Masehi mengadopsi festival Juno Februata dengan nama baru Festival Purifikasi Perawan Maria. Tanggal pelaksanaannya sempat diubah dari 14 Februari menjadi 2 Februari kemudian dikembalikan lagi.
Quote:
Sejatinya, para pemimpin gereja ingin menggelar festival pagan itu setelah Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi. Lupercalia termasuk dalam prioritas, namun rakyat Romawi menolak.
Hingga akhirnya Paus Gelasius pada 496 Masehi mulai merayakan Lupercalia dengan diganti nama menjadi Hari Santo Valentinus. Nama ini merujuk pada Santo valentinus, orang suci dieksekusi kaisar Romawi pada 270 Masehi karena kepercayaannya.
Menurut Ensiklopedia Katolik, ada tiga orang bernama Santo Valentinus, satu adalah pastor dari Roma, seorang lagi uskup di Interamna, dan yang lain hidup di Afrika.
Untuk menghapus tradisi kaum penyembah berhala, Gereja Katolik Roma mengganti nama-nama perawan dengan nama orang-orang suci. Mereka menolak arisan seks.
Romo Benny Susetyo, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan di Konferensi Wali Gereja Indonesia, perayaan Hari Valentine memang tidak terkait agama tertentu. Dia menambahkan Gereja Katolik Roma juga masih memperdebatkan soal sejarah Santo Valentinus.
Menurut dia, Hari Kasih Sayang biasa dirayakan di rumah-rumah di Eropa, bukan dengan pesta-pesta. "Kalau ada gereja merayakan, cuma sekadar menggelar misa," kata Romo Benny saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Senin lalu.
Kalau Nasrani tidak mengenal tradisi Hari Valentine, Islam bahkan mengharamkan merayakannya. "Kalau merayakan berarti ikut mempromosikan kebatilan," ujar Ali Mustafa Yaqub, Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, ketika dihubungi secara terpisah.
3. Hari Valentine versi Yahudi
Perayaan Hari Valentine sebagai warisan tradisi kaum penyembah berhala kian terbukti lantaran agama Yahudi juga tidak mengenal soal Hari Kasih Sayang itu. Mereka memiliki hari sendiri buat menyatakan perasaan kasih dan sayang mereka.
Quote:
Hari Valentine versi Yahudi ini disebut Tu B'Av, diperingati saban tanggal 15 bulan av dalam kalender Yahudi. Perayaan Tu B'Av tidak hanya mendemonstrasikan kasih sayang, namun juga sebagai ajang mencari jodoh, seperti dilansir surat kabar the Jerusalem Post, Agustus tahun lalu.
Tradisi ini disebutkan dalam Talmud. "...(Di hari itu), para perawan Yerusalem keluar dengan pakaian serba putih, yang mereka pinjam untuk tidak membuat malu kaum papa...(mereka) keluar dan menari di kebun-kebun anggur seraya berseru: Hai pemuda, lihatlah siapa kau pilih untukmu. Jangan pilih karena kecantikan tapi lihat asal usulnya..."
Sayang tradisi itu hanya bertahan sampai Kuil Sulaiman kedua dihancurkan. Selepas itu, tidak ada cerita turun temurun atau bukti tertulis komunitas-komunitas Yahudi masih berpesta merayakan Hari Tu B'Av.
Yang terjadi saat ini di Israel adalah perayaan Tu B'Av dilakukan dengan cara memberikan bunga kepada orang disayangi dan makan malam romantis. Roti-roti berbentuk hati juga ramai dijual. Restoran-restoran menampilkan menu istimewa pada Hari Tu B'Av untuk sepasang kekasih. Klub-klub malam di seantero negara Zionis itu menggelar pesta dengan band dan pemandu musik khusus. Tu B'Av juga menjadi hari pilihan buat menikah.
Kalau Tu B'Av menandai permulaan panen anggur, Hari Yom Kippur mengakhiri panen anggur. Talmud menyatakan Tu B'Av dan Yom Kippur adalah dua hari suci paling gembira dalam perayaan Yahudi.
4. Meneladani kasih sayang Rasulullah
Dalam berbagai riwayat disebutkan Nabi Muhammad adalah panutan dalam hal kasih sayang. Saking cinta kepada istri pertamanya, Khadijah, Rasulullah begitu sedih ketika dia wafat. Ini menjadi salah satu alasan buat Allah memerintahkan Nabi Muhammad isra dan mikraj.
Quote:
Rasulullah juga tidak pernah melupakan Khadijah. Dia selalu menyebut nama Khadijah. Sampai-sampai Aisyah, istri termudanya, marah lantaran cemburu. Biasanya Aisyah bakal bilang, "Khadijah! Khadijah! Seolah-olah tidak ada perempuan lain di dunia ini selain Khadijah!"
Rasullulah juga penuh kasih terhadap musuh sudah tidak berdaya. Ketika kembali ke Makkah dari Madinah dengan pasukan kuat, dia tidak berniat balas dendam kepada kaum Quraisy yang telah mengusir dia dari kota kelahirannya itu. Nabi Muhammad malah mengatakan kaum kafir mau masuk Islam atau tidak tetap boleh menetap di Makkah asal tidak memusuhi kaum muslim.
Dia juga tidak marah terhadap orang-orang menghina dan mencaci dia. Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad menjadi orang pertama menjenguk orang Yahudi sakit padahal dia selalu melecehkan nabi sekaligus rasul terakhir itu. Akhirnya, orang Yahudi itu masuk Islam.
Di kisah lain, Nabi Muhammad saban hari menyuapi pengemis renta yang mangkal di sebuah pasar. Meski perempuan itu selalu menghujat nabi. Hingga akhirnya dia wafat, Abu Bakar menggantikan peran nabi, namun ditolak oleh sang pengemis. Selepas tahu penyuap setianya adalah Nabi Muhammad yang selalu diejek, dia menjadi muallaf.
Nabi Muhammad selalu rela berlapar diri demi memberi sedekah kepada orang membutuhkan. Sampai-sampai, pribadi mulia nabi ini dipilih sebagai tokoh paling berpengaruh sejagat dalam buku karya Michael H. Hart, ahli astronomi dan sejarah tersohor dari Amerika Serikat.
Kepribadian mulia Rasulullah ini juga dipuji oleh pemuka agama Hindu ternama, Swami Lakshmi Shankaracharya. Dia menegaskan Nabi Muhammad adalah manusia terhebat sepanjang sejarah. Jika orang ingin mengetahui Islam, harus menilai dari kehidupan dan ajaran nabi. "Nabi Muhammad selalu memaafkan musuh-musuhnya, sabar ketika dihina dan disakiti. Ini pelajaran moral membuat Islam menjadi agama internasional," katanya seperti dilansir abna.ir, Senin lalu.
Swami menyesalkan kebanyakan umat Islam sekarang sudah tidak mengikuti ajaran agamanya dan tidak mau belajar dari kehidupan Rasulullah. Padahal, Alquran menyebutkan Rasulullah adalah panutan terbaik menjadi manusia mulia.