(Berita Daerah - Kalimantan) Sky Aviation menerbangi rute barunya yakni Pekanbaru-Medan menggunakan armada pesawat Boeing 737 seri 300 berkapasitas 130 tempat duduk yang terdiri dari kelas bisnis dan ekonomi serta menambah rute yang telah ada.

"Tadi sekitar pukul 17.00 WIB terbang dari Pekanbaru dengan membawa penumpang. Mulai besok jam 06.50 Wib dari Medan dan pukul 16.40 Wib dari Pekanbaru," ujar Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Ibnu Hasan, di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan pesawat Sky akan menginap di Bandara Internasional Polonia Medan dari sebelumnya menginap di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Nantinya pihak Sky akan menggunakan pesawat yang sama untuk menerbangi Medan-Pekanbaru, kemudian Pekanbaru-Batam, Batam-Natuna dan begitu juga sebaliknya terbang sampai Medan.

"Dengan beroperasinya Pekanbaru-Medan, maka 'around' pesawat Sky yang tadinya dua menjadi tinggal satu yakni Fokker 50," katanya.

General Manager Marketing Sky Aviation Sutito Zainuddin sebelumnya mengatakan untuk rute Medan-Pekanbaru pihaknya memberlakukan harga tiket promosi yang dimulai dari harga Rp249 ribu per penumpang.

Rute Medan-Pekanbaru dinilai cukup bagus karena permintaan pasar selalu ada dan terlihat antusias penumpang berdasarkan data menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun yang cukup signifikan.

"Paling penting bagi kami pada rute ini, sudah ada salah seorang pengusaha dari Pekanbaru yang menanggung kerugian kami. Jadi, amanlah buat Sky sendiri karena kerja sama yang dilakukan bersifat saling menguntungkan," katanya.

Sky Aviation telah memiliki tiga rute penerbangan masing-masing Pekanbaru-Tanjung Pinang, Pekanbaru-Batam dan Pekanbaru-Malaka, Malaysia.

Rute Medan-Pekanbaru telah dilayani oleh tiga perusahaan maskapai yakni Lion Air dan Sriwijaya Air yang terbang satu kali setiap hari, sedangkan Air Asia setiap Selasa, Kamis dan Sabtu.

Sebelumnya terdapat Mandala Airlines dan Riau Airlines yang melayani rute ini, namun karena kesulitan finansial akhirnya kedua maskapai tersebut terpaksa menghentikan kegiatan operasional perusahaan.