- Beranda
- Berita dan Politik
(Timika, Papua) - DUA KELOMPOK WARGA BENTROK, 1 ASRAMA DIBAKAR
...
TS
dstudio.mc
(Timika, Papua) - DUA KELOMPOK WARGA BENTROK, 1 ASRAMA DIBAKAR
Quote:
Bagi-bagi info dari timur Indonesia.
Klo menarik, agan bantu :
Klo bisa sumban juga :
- nya
Klo kurang menarik, please jangan di ;
Selamat Membaca
Klo menarik, agan bantu :
Klo bisa sumban juga :
- nya
Klo kurang menarik, please jangan di ;
Selamat Membaca
Satu asrama dibakar oleh kelompok warga yang bertikai.Dalam kejadian tersebut 4 orang turut terluka akibat lemparan batu dan sabetan benda tajam.
Foto : Salam Papua / Saldi
Quote:
TNI Bantu Polisi Amankan Nawaripi
SAPA (TIMIKA)-Dua kelompok warga saling serang menggunakan senjata tajam (sajam) di belakang stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Nawaripi , Kampung Nawaripi Baru, Distrik Mimika Baru, Timika, Senin (11/2). Bentrokan dua kelompok ini terjadi diduga kuat berawal dari meninggalnya Maryanus Uweubun, pada 9 Februari 2013 yang dianiaya oleh orang tak dikenal.
Informasi yang dihimpun Salam Papua di lapangan menyebutkan, bentrok mulai terjadi pukul 08.15 wit, bertempat di depan kantor Yayasan Yu-Amako, belakang SPBU Nawaripi, tepatnya di Jalan Nawaripi Dalam. Kejadian berawal dari salah satu kelompok mendatangi Yayasan Yu-Amako dan langsung memasang simbol kedaerahan di pintu gedung. Namun karena ada yang menegur, sekelompok masyarakat tersebut, tidak menerima dan langsung melakukan pengrusakan terhadap Kantor Yayasan Yu-Amako. Setelah melakukan pengrusakan, masyarakat pun meninggalkan kantor tersebut.
Aksi pengrusakan memicu kemarahan warga Nararipi Dalam, bahkan mereka melakukan pemalangan di Jalan Raya Nawaripi dengan membakar kayu ditengah jalan. Aksi palang jalan membuat lalu lintas macet dan satu kendaraan tidak bisa melewati jalan di depan SPBU Nawaripi.Tdak hanya bakar kayu ditengah jalan, warga yang marah mulai melempar sejumlah kendaraan dengan batu dan memukul kendaraan lainya dengan kayu. Akibatnya beberapa kendaraan mengalami kerusakan kaca mobil. Warga Nawaripi Dalam melakukan pengejaran terhadap warga lain yang diduga melakukan pengrusakan terhadap kantor Yu Amako.
Peristiwa ini menyulut kemarahan dari satu kelompok hingga melakukan perlawanan terhadap masyarakat Nawaripil Dalam. Aksi saling serang dengan batu dan panah wayer pun tidak terelakkan lagi. Aksi perlawanan kedua kubu ini membuat daerah Nawaripi sempat tegang dan mencekam. Bahkan kelompok yang satu berhasil mendorong warga Nawaripi Dalam untuk kembali ke kampung mereka. Dari kejadian tersebut, aparat keamanan yang dipimpin oleh Wakapolres Kompol Mimika H Hutabarat, Kabag Ops Polres Mimika Kompol Albertus Adreana, dan Kapolsek Mimika Baru AKP Nur Bakti melakukan pengamanan di antara kedua warga yang saling bentrok. Aparaty kepolisian yang dibantu Detasemen Brimob dan TNI berusaha menutup ruang gerak kedua belah pihak agar tidak terjadi bentrok lagi.
Bentrok kedua kelompok warga ini berimbas pada terbakarnya asrama putri yang terletak di samping SPBU Nawaripi, dan beberapa orang menderita luka-luka. Seperti Denoks terkena panah di punggung sebeslah kiri, Agus terkena lemparan batu di kaki sebelah kiri, Yusak Tipagau mengalami luka pada pergelangan tangan kanan, dan Fredi Matamoka terkena anak panah pada pergelangan tangan kanan. Kabag Ops Polres Mimika, Kompol Albertus Adreana,SIK saat dihubungi Salam Papua, Senin (10/2) malam mengatakan, aparat keamanan sudah meredam situasi di lapangan dan mengumuplkan tokoh-tokoh dari kedua kubu ditambah dengan tokoh dari Moni untuk mempercepat penyelesaian masalah ini. Pengamanan di lapangan tetap dilakukan oleh kepolisian, Brimob dan TNI. Kemudian patroli rutin akan digelar oleh petugas keamanan.
“Saat ini kami masih melakukan pengamanan di area Nawaripi. Dimana selain aparat dari Polres Mimika, juga dibantu dari Detasemen Brimbob dengan 30 personil, dan TNI sebanyak 50 personel,” katan Albertus.
Lanjutnya, pihaknya juga akan memfasilitasi pertemuan kedua belah warga, dengan mendatangkan tokoh masyarakat dari kedua kelompok warga, baik Kamoro ataupun Kei. Sehingga diharapkan dengan dilakukannya pertemuan, permasalahan yang ada cepat terselesaikan. “Pertemuan antara kedua belah pihak akan dilakukan malam ini. Diharapkan setelah pertemuan tidak ada lagi saling serang antar keduanya,”ungkapnya.
Aparat TNI memberikan dukungan terhadap Kepolisian Polres Mimika untuk mengamankan bentrokan dari kelompok warga yang terjadi di belakang SPBU Nawaripi, senin (11/2). TNI mendukung dengan mengerahkan 50 personil bersama kepolisian dan Brimob yang ditempatkan di sekitar tempat kejadian bentrokan.Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Dwi Lagan, yang ditemui Salam Papua, di Nawaripi Dalam, Senin (10/2) mengatakan, terkait dengan pertikaian yang terkadi, kalau dilihat dari situasi yang ada, sebenarnya permasalahan bisa dicegah, apabila kedua belah pihak bisa menahan diri. Dalam artian, permasalahan yang terjadi pada Sabtu (9/2) dini hari kemarin, pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan dan penyidikan. Namun mungkin masyarakat ada yang belum mengetahui, bahwa kepolisian sudah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan. Sehingga ada beberapa oknum yang mungkin tidak sabar, hingga membuat keributan yang berbuntut pada bentrokan seperti ini.
“Permasalahan yang terjadi bisa dihindari, kalau kedua belah pihak saling menahan diri. Dimana, permasalahan pembunuhan yang dialami oleh satu kelompok, sudah diproses oleh kepolisian. Polisi sedang bekerja melakukan penyelidikan dan penyidikan sehingga masyarakat harus bisa memahami diri dan tidak main hakim sendiri,” kata Dandim.
Sementara dari kejadian ini, TNI selalu berkoordinasi dengan kepolisian, dalam hal ini Polres Mimika. Dimana pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolres, untuk bersama-sama mengambil tindakan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam arti, TNI dan Kepolisian akan melakukan patroli bersama untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Mengenai titik-titik mana yang menjadi sasaran patroli, kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Dimana pengamanan dan penjagaan akan dilakukan 24 jam, dengan system bergiliran yang melibatkan satuan-satuan yang ada,”jelasnya.
Lanjutnya, sementara personel TNI yang turun dari Satuan Brigif 20 IJK, Yonif 754, Kavaleri, dan Kodim 1710 Mimika sendiri. Dimana dari satuan-satuan yang ada, akan melakukan patrol secara bergiliran. Dari hal tersebut, pihaknya berharap tidak ada tindak lanjut dari kejadian yang sudah terjadi ini. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dari kedua belah pihakagar dapat membantu kepolisian dan TNI untuk meredam permasalahan ini dengan memberikan pengertian kepada kelompok masing-masing agar dapat menahan diri.
“Hasil pertemuan kedua tokoh masyarakat dari dua kelompok yang bertikai, kedua tokoh masyarakat sudah berjanji, dimana akan dilakukan pertemuan, yang difasilitasi oleh Polres Mimika, Kodim 1710 Mimika, dan Pemda Mimika. Dimana Wakil Bupati Mimika pun mengharapkan, agar permasalahan itu cepat terselesaikan,”ungkapnya.(SALDI)
SAPA (TIMIKA)-Dua kelompok warga saling serang menggunakan senjata tajam (sajam) di belakang stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Nawaripi , Kampung Nawaripi Baru, Distrik Mimika Baru, Timika, Senin (11/2). Bentrokan dua kelompok ini terjadi diduga kuat berawal dari meninggalnya Maryanus Uweubun, pada 9 Februari 2013 yang dianiaya oleh orang tak dikenal.
Informasi yang dihimpun Salam Papua di lapangan menyebutkan, bentrok mulai terjadi pukul 08.15 wit, bertempat di depan kantor Yayasan Yu-Amako, belakang SPBU Nawaripi, tepatnya di Jalan Nawaripi Dalam. Kejadian berawal dari salah satu kelompok mendatangi Yayasan Yu-Amako dan langsung memasang simbol kedaerahan di pintu gedung. Namun karena ada yang menegur, sekelompok masyarakat tersebut, tidak menerima dan langsung melakukan pengrusakan terhadap Kantor Yayasan Yu-Amako. Setelah melakukan pengrusakan, masyarakat pun meninggalkan kantor tersebut.
Aksi pengrusakan memicu kemarahan warga Nararipi Dalam, bahkan mereka melakukan pemalangan di Jalan Raya Nawaripi dengan membakar kayu ditengah jalan. Aksi palang jalan membuat lalu lintas macet dan satu kendaraan tidak bisa melewati jalan di depan SPBU Nawaripi.Tdak hanya bakar kayu ditengah jalan, warga yang marah mulai melempar sejumlah kendaraan dengan batu dan memukul kendaraan lainya dengan kayu. Akibatnya beberapa kendaraan mengalami kerusakan kaca mobil. Warga Nawaripi Dalam melakukan pengejaran terhadap warga lain yang diduga melakukan pengrusakan terhadap kantor Yu Amako.
Peristiwa ini menyulut kemarahan dari satu kelompok hingga melakukan perlawanan terhadap masyarakat Nawaripil Dalam. Aksi saling serang dengan batu dan panah wayer pun tidak terelakkan lagi. Aksi perlawanan kedua kubu ini membuat daerah Nawaripi sempat tegang dan mencekam. Bahkan kelompok yang satu berhasil mendorong warga Nawaripi Dalam untuk kembali ke kampung mereka. Dari kejadian tersebut, aparat keamanan yang dipimpin oleh Wakapolres Kompol Mimika H Hutabarat, Kabag Ops Polres Mimika Kompol Albertus Adreana, dan Kapolsek Mimika Baru AKP Nur Bakti melakukan pengamanan di antara kedua warga yang saling bentrok. Aparaty kepolisian yang dibantu Detasemen Brimob dan TNI berusaha menutup ruang gerak kedua belah pihak agar tidak terjadi bentrok lagi.
Bentrok kedua kelompok warga ini berimbas pada terbakarnya asrama putri yang terletak di samping SPBU Nawaripi, dan beberapa orang menderita luka-luka. Seperti Denoks terkena panah di punggung sebeslah kiri, Agus terkena lemparan batu di kaki sebelah kiri, Yusak Tipagau mengalami luka pada pergelangan tangan kanan, dan Fredi Matamoka terkena anak panah pada pergelangan tangan kanan. Kabag Ops Polres Mimika, Kompol Albertus Adreana,SIK saat dihubungi Salam Papua, Senin (10/2) malam mengatakan, aparat keamanan sudah meredam situasi di lapangan dan mengumuplkan tokoh-tokoh dari kedua kubu ditambah dengan tokoh dari Moni untuk mempercepat penyelesaian masalah ini. Pengamanan di lapangan tetap dilakukan oleh kepolisian, Brimob dan TNI. Kemudian patroli rutin akan digelar oleh petugas keamanan.
“Saat ini kami masih melakukan pengamanan di area Nawaripi. Dimana selain aparat dari Polres Mimika, juga dibantu dari Detasemen Brimbob dengan 30 personil, dan TNI sebanyak 50 personel,” katan Albertus.
Lanjutnya, pihaknya juga akan memfasilitasi pertemuan kedua belah warga, dengan mendatangkan tokoh masyarakat dari kedua kelompok warga, baik Kamoro ataupun Kei. Sehingga diharapkan dengan dilakukannya pertemuan, permasalahan yang ada cepat terselesaikan. “Pertemuan antara kedua belah pihak akan dilakukan malam ini. Diharapkan setelah pertemuan tidak ada lagi saling serang antar keduanya,”ungkapnya.
Aparat TNI memberikan dukungan terhadap Kepolisian Polres Mimika untuk mengamankan bentrokan dari kelompok warga yang terjadi di belakang SPBU Nawaripi, senin (11/2). TNI mendukung dengan mengerahkan 50 personil bersama kepolisian dan Brimob yang ditempatkan di sekitar tempat kejadian bentrokan.Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Dwi Lagan, yang ditemui Salam Papua, di Nawaripi Dalam, Senin (10/2) mengatakan, terkait dengan pertikaian yang terkadi, kalau dilihat dari situasi yang ada, sebenarnya permasalahan bisa dicegah, apabila kedua belah pihak bisa menahan diri. Dalam artian, permasalahan yang terjadi pada Sabtu (9/2) dini hari kemarin, pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan dan penyidikan. Namun mungkin masyarakat ada yang belum mengetahui, bahwa kepolisian sudah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan. Sehingga ada beberapa oknum yang mungkin tidak sabar, hingga membuat keributan yang berbuntut pada bentrokan seperti ini.
“Permasalahan yang terjadi bisa dihindari, kalau kedua belah pihak saling menahan diri. Dimana, permasalahan pembunuhan yang dialami oleh satu kelompok, sudah diproses oleh kepolisian. Polisi sedang bekerja melakukan penyelidikan dan penyidikan sehingga masyarakat harus bisa memahami diri dan tidak main hakim sendiri,” kata Dandim.
Sementara dari kejadian ini, TNI selalu berkoordinasi dengan kepolisian, dalam hal ini Polres Mimika. Dimana pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolres, untuk bersama-sama mengambil tindakan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam arti, TNI dan Kepolisian akan melakukan patroli bersama untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Mengenai titik-titik mana yang menjadi sasaran patroli, kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Dimana pengamanan dan penjagaan akan dilakukan 24 jam, dengan system bergiliran yang melibatkan satuan-satuan yang ada,”jelasnya.
Lanjutnya, sementara personel TNI yang turun dari Satuan Brigif 20 IJK, Yonif 754, Kavaleri, dan Kodim 1710 Mimika sendiri. Dimana dari satuan-satuan yang ada, akan melakukan patrol secara bergiliran. Dari hal tersebut, pihaknya berharap tidak ada tindak lanjut dari kejadian yang sudah terjadi ini. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dari kedua belah pihakagar dapat membantu kepolisian dan TNI untuk meredam permasalahan ini dengan memberikan pengertian kepada kelompok masing-masing agar dapat menahan diri.
“Hasil pertemuan kedua tokoh masyarakat dari dua kelompok yang bertikai, kedua tokoh masyarakat sudah berjanji, dimana akan dilakukan pertemuan, yang difasilitasi oleh Polres Mimika, Kodim 1710 Mimika, dan Pemda Mimika. Dimana Wakil Bupati Mimika pun mengharapkan, agar permasalahan itu cepat terselesaikan,”ungkapnya.(SALDI)
SUMBER
0
1.5K
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.7KThread•40.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru