Diincar Demokrat Gantikan Anas, Ini Kata Mahfud MD
Mahfud mengapresiasi upaya Demokrat untuk memulihkan citra partai.
Senin, 11 Februari 2013, 09:39



VIVAnews – Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Sinyo Harry Sarundajang, mengusulkan partai untuk merekrut tokoh-tokoh antikorupsi, utamanya Mahfud MD yang per 31 Maret 2013 nanti resmi pensiun dari Mahkamah Konstitusi.

Sarundajang bahkan menilai Mahfud sangat cocok menggantikan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Kepribadian Mahfud dianggap sesuai dengan visi antikorupsi Partai Demokrat. Apalagi Demokrat sekarang sedang melepaskan diri dari tudingan “sarang koruptor” yang disematkan masyarakat setelah beberapa kader Demokrat tersandung perkara korupsi.

Mahfud MD sendiri memandang positif langkah yang sedang dilakukan Demokrat saat ini. “Secara umum bagus karena artinya Demokrat sedang berpikir untuk mengembalikan citranya. Ada keinginan dari teman-teman Demokrat untuk mengembalikan kepercayaan diri dengan mencari pemimpin yang bersih,” kata Mahfud kepada VIVAnews, Senin 11 Februari 2013.

Meski demikian, sampai saat ini Mahfud belum mendengar secara langsung soal adanya usul dari internal Demokrat untuk merekrut dia sebagai pengganti Anas yang kini kewenangannya diambil alih untuk sementara waktu oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

“Menyangkut saya, saya belum bisa menanggapi karena usul itu baru beredar di internal Demokrat. Saya belum berbicara dengan Demokrat, jadi kurang tepat berkomentar. Biar dulu saja usul itu berkembang di kalangan Demokrat,” kata Mahfud yang bersama-sama Anas duduk di Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam.

“Soal saya dianggap Demokrat bersih, itu tergantung catatan Demokrat sendiri. Jadi saya tunggu resminya dari Demokrat saja untuk berkomentar,” ujar Mahfud.




Marzuki: Majelis Tinggi Demokrat Tak Cari Pengganti Anas
"Anas kami bantu. Tak ada Pelaksana Tugas Ketua Umum," kata Marzuki.
Senin, 11 Februari 2013, 15:29

VIVAnews – Partai Demokrat membantah akan mencopot Anas Urbaningrum dari jabatan ketua umum. Pengambilalihan kendali Demokrat dari tangan Anas justru bertujuan untuk membantu Anas, dan Majelis Tinggi sama sekali tidak berniat untuk memecat Anas.

Anggota Majelis Tinggi Marzuki Alie mengatakan, apabila KPK tidak memperjelas status hukum Anas hingga akhir tahun 2013, maka selama itu pula Majelis Tinggi akan mendampingi Anas dalam mengendalikan partai. “Kami dampingi supaya dia tidak “digebuki” lagi, karena ketua umum itu sentral, ada isu sedikit langsung digebuki,” kata Marzuki di gedung DPR RI, Jakarta, Senin 11 Februari 2013.

“Tidak ada Plt (Pelaksana Tugas) Ketua Umum. Orang luar silakan menafsirkan seenaknya, tapi kami di dalam jelas. Mas Anas dibantu melaksanakan tugas-tugasnya oleh seluruh Majelis Tinggi,” kata Marzuki. Anas selaku Ketua Umum sendiri merupakan Wakil Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Tugas-tugas Anas sebagai ketua umum pun, menurut Marzuki, tetap melekat padanya. Sebelumnya, Anas sendiri mengatakan dia tetap Ketua Umum Demokrat. “Jangan diadu-adu (soal pengambilalihan kendali Demokrat). Ini bagian dari ikhtiar agar Partai Demokrat ke depan lebih baik. Ketua Majelis Tinggi pun mengatakan bahwa Anas Urbaningrum tetap Ketua Umum,” kata Anas.

Secara terpisah, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Sinyo Harry Sarundajang sempat melontarkan wacana Mahfud MD sebagai pengganti Anas. Sarundajang berpendapat Ketua MK itu pantas direkrut Demokrat karena ia punya visi antikorupsi yang sama dengan Demokrat.


jangan mau gabung ke parpol pak, mending independent aja