Alkisah ada seorang pria yang sudah memiliki kekasih. Kekasihnya saat ini bisa dibilang cantik, sabar, dan penuh pengertian. Walaupun tentu ada kekurangan-kekurangan. Yah namanya juga manusia.
Namun pria ini merasa sulit sekali untuk bisa setia. Bukan, bukan karena dia tidak mencintai kekasihnya. Hanya saja begitu banyak wanita-wanita menarik disekelilingnya. Dan dia menikmati hal itu.
Karena hal itu akhirnya dia pergi ke seorang guru bijak dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengar permasalahannya, sang guru berkata :

"Di belakang rumahku ada petak kebun bunga. Kamu harus berjalan lurus ke dalamnya dan kamu boleh mengambil satu bunga yang menurutmu paling indah. Ingat hanya satu bunga. Ingat juga kamu harus berjalan lurus sampai ke ujung kebun dan tidak boleh berbalik. Aku akan menunggumu di ujung kebun tempat keluarmu kelak"

Akhirnya si pria menuruti perkataan sang guru. Sang guru pun dengan sabar menanti si pria sampai keluar dari kebun.
Tidak lama kemudian si pria keluar dari kebun tersebut dan bertemu sang guru. Namun, pria itu tidak membawa bunga apapun.

Guru : Kau telah keluar dari kebun itu tapi kenapa kamu tidak membawa apapun yang aku suruh?
Pria : Guru menyuruhku mengambil sebuah bunga.
Guru : Ya, tapi kenapa kau tidak membawanya? Apa yang terjadi di dalam sana?
Pria : Saat aku beranjak masuk ke dalam kebun aku menemukan sebuah bunga yang sangat indah. Aku belum pernah melihat bungan seindah itu. Aku ingin memetiknya tapi aku ragu. Aku berpikir pasti ada bunga yang lebih indah di depanku.
Lalu aku meninggalkannya dan melanjutkan perjalananku. Aku menemukan bunga indah lainnya. Lagi-lagi aku urung mengambilnya karena aku pikir aku akan menemukan yang lebih indah didepan.
Begitu seterusnya sampai aku sampai diujung kebun. Disana aku menemukan sebuah bunga yang tidak kalah indah. Tapi saat aku ingin memetik aku sadar bahwa bunga terindah di kebun ini adalah bunga yang pertama kali aku jumpai. Dan aku tidak boleh kembali kan. Maka akhirnya aku keluar tanpa membawa apapun.