Kasus keluarga indra azwan merupakan kasus hukum yang fenomenal yang pada waktu itu pada tanggal 9 juli 2010 seorang indra azwan melangkahkan kakinya pergi dari kampung halamannya dari malang, jawa timur menuju ibukota jakarta yang beliau tempuh dengan jutaan langkah selama 22 hari, dalam aksi jalan kakinya menuju ke istana negara, tak lain demi mencari keadilan atas meninggalnya putra tercinta rifky andika korban tabrak lari oleh oknum polisi.
Kasus yang menimpa keluarga indra azwan asal genukwatu barat kota malang tersebut terjadi pada tahun 1993 adalah putra pertamanya rifky andika (almarhum) yang pada saat itu berusia 12 tahun. Waktu itu 8 pebruari 1993 masih kelas 6 sd pulang belajar kelompok, ketika sedang menyeberang di tengah jalan letjen. S. Parman ditabrak sebuah mobil nopol l 512 bn yang kemudian langsung melarikan diri. Setelah tabrakan terjadi ada orang yang mengejar mobil tersebut yang ternyata langsung masuk kantor polwil malang, pada waktu itu di jalan jaksa agung suprapto malang, ternyata seorang polisi atas nama lettu djoko sumantri.

Setelah menelusuri dan mengetahui bahwa pelaku tabrak lari adalah polisi, proses hukum dilakukan oleh denpom v/3 mulai melihat tkp sampai penyidikan pelaku tabrak lari, namun pelaku tabrak lari tersebut tidak segera diproses secara hukum dan terkesan atasan polisi tersebut melindungi pelaku. Selanjutnya yang sangat menarik dalam kasus ini adalah; "keputusan yang dikeluarkan mahkamah militer adalah bebas karena kasus dinyatakan kadaluarsa"
Sungguh luar biasa pengorbanan beliau. Saya sangat terharu melihat pengobanan yang beliau lakukan itu. Membuat mata ini berkaca-kaca. Betapa beruntung si anak mendapatkan seorang ayah seperti beliau. Itu membuktikan bahwa kasih ayah juga sepanjang masa.
Saya baru sadar kasih sayang seorang ayah bisa sampai seperti itu. Mungkin selama ini saya kurang mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah. Jadi saya sempat menganggap seperti itu. Bagi saya awalnya kasih ibulah yang segalanya. Karena memang kasih sayang yang saya dapatkan dari sang ibu sungguh tak terhingga.
Namun sekarang saya baru sadar bahwa ternyata kasih sayang dari ayah itu juga luar biasa. Maafkan anakmu ini ayah.
Kasih ayah dan ibu sungguh tak terbatas…