No Repost gan, karena ane 1 lab sama pelakunya.


Inovasi Motion Capture dengan Robot Humanoid
Tangkap gerakan manusia, ditirukan oleh robot

Agan-agan pasti inget dengan film Real Steel yang mana menceritakan dunia sudah cukup maju dan robot dapat dikendalikan oleh manusia dengan gerakan manusia. Ternyata teknologi tersebut bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata walau hanya dalam bentuk prototipe ujicoba. Dan jangan salah ini asli buatan anak bangsa sendiri gan, salah seorang kakak kelas ane bernama Tegar Palyus Fiqar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

So, gimana caranya robot menirukan gerakan manusia? Pasti pertanyaan itu yang pertama kali muncul. Yang diperlukan adalah sistem penangkap gerak atau Motion Capture.

Sedikit penjelasan tentang motion capture
Motion capture atau biasa disebut Mocap adalah teknologi yang merekam gerakan menjadi model digital. Teknologi ini sendiri telah digunakan pada bidang militer, hiburan, olahraga hingga aplikasi medis.

Dalam pembuatan film, mocap berarti merekam aksi gerakan dari manusia dan menggunakan informasi tersebut untuk meng-animasikan karakter digital ke model animasi dua dimensi atau tiga dimensi. Untuk melakukan mocap secara mendetail, pembuat film menggunakan bantuan marker (penanda) yang ditempatkan pada titik-titik tertentu pada badan manusia untuk ditangkap oleh kamera dan diolah menggunakan PC untuk menghasilkan bone atau struktur badan manusia yang ditangkap oleh kamera inframerah. Salah satu kamera infrared yang dapat digunakan dan paling ekonomis untuk proses mocap adalah camera Kinect.


Nao Aldebaran- Robot Humanoid dengan smart-sensor
Jika Kinect digunakan untuk menangkap gerakan manusia, maka pengolah data tetap dilakukan oleh PC atau laptop. Sedangkan untuk output tetap ke robot humanoid diguanakn bernama Nao. Robot dikembangkan oleh Aldebaran Robotic, sebuah perusahaan dari Perancis yang berkantor pusat di Paris.
Di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) adalah salah satu PTN yang memiliki NAO, selain itu ITB juga memilikinnya. Saat ini, Nao adalah robot humanoid terpintar dengan jumlah sensor yang cukup banyak.

Robot humanoid dengan tinggi 54 cm ini dibekali beberapa sensor seperti tactile sensor, pressure sensor dan juga network sensor. Untuk input data ke robot terdapat 2 kamera, 4 microphone, sonar rangefinder, 2 high-fidelity speaker dan 2 IR reciever. Dibadannya juga terdapat LED yang digunakan untuk mengindikasi emosi yang ditampilkan dalam bentuk warna. Kemudian perbedaan mendasar dari komponen yang memilik Nao dengan robot humanoid lainnya adalah sudah tersedia jari pada tangannya.
Nao juga dibekali dengan sebuah software programming bernama Choreographe yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengedit gerakan dari robot. Choreographe sendiri memiliki interface yang mudah dimengerti. Penggunanya pun mudah dengan melakukan drag/copy dari library yang ada, atau membuat sendiri fungsi programmnya. Choreographe dapat bekerja dengan bahasa pemprograman Urbi dan Phyton.

Integrasi Robot NAO dengan Sistem Motion Capture (Mocap)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kamera kinect dapat menangkap rekam gerak tubuh manusia menjadi sebuah file Biovision Hierarchy (BVH).

Salah seorang mahasiswa tingkat akhir dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), bernama Tegar Palyus Fiqar mengintegrasikan proses peniruan gerakan oleh robot Nao tersebut. Caranya dari file BVH tersebut akan diterjemahkan oleh program yang telah dibuat menjadi inputan untuk setiap anggota tubuh dari robot Nao. Penerjemahan gerakan secara sederhana untuk setiap sendi dari bone/skeleton tubuh manusia akan diketahui nilai XYZ dan juga nilai rotasi masing2 sendi terhadap sendi lainnya. Data-data tersebut akan dinormalisasi nilainnya untuk menggerakan setiap sendi dari robot tersebut. Sehingga robot dapat bergerak sesuai dengan gerakan manusia yang ditangkap melalui kamera Kinect.

No PICT gan, adanya langsung video yang udah diupload di youtube.



Ditunggu serangan cendolnya yah gan. dan bantu nanti ane kasih

Sumber dari komputek Edisi 814 Minggu ke 2 Februari (Ada wawancaranya dengan pembuatnya juga gan.)