- Beranda
- Berita dan Politik
KITA HANYA MEMERLUKAN SEDIKIT KOREKSI
...
TS
arietampubolon
KITA HANYA MEMERLUKAN SEDIKIT KOREKSI
teringatku akan 1789-1799
masa dmn tak seorangpun sadar kehilangan plg berharga dlm kehidupan melebihi harta duniawi, yaitu: JIWA
pernahkah penikmat kekuasaan itu berpikir bahwa kepala harus dipisahkan dari tubuh dgn GUILLOTINE?
pantaskah mereka menerima hal itu?
nuraniku berkata tak seorangpun berhak mengambil JIWA seseorang yang merupakan anugrah dari YG MAHAKUASA
tp bagaimana dgn yg kehilangan, kehidupan, harapan dan masa depan krn HEGEMONI sang raja?
nuraniku berkata biarlah TANGAN YANG MAHAADIL memutuskannya.
namun suara dari ujung berbicara:"biarlah kami jadi TANGANNYA, biarlah kami jadi takdir mereka YG MELUPAKAN, biarlah Bastille jd saksi bagi REVOLUSI"
bagaimana tanahku berpijak yg tak ubah dgn sang raja penikmat kekuasaan yg haus akan hegemoni?
bahkan lebih BURUK
membunuh kami perlahan dgn membunuh harapan, moral, dan jiwa.
berawal dari SI TOPENG-TOPENG KEADILAN yg berkhotbah di tgh jalan bersenjatakan pisau yang tak mampu memotong si PENIKMAT KEKUASAAN
dilanjutkan dengan dia yang BERLIDAH KOTOR berbicara sesuatu utk kebersihan MUKA PANJI-PANJI KEPALSUAN DAN KETIDAK ADILAN
warnanya seperti pelangi tp pelangi yg lahir dari KEBUSUKAN JIWA
TO BE CONTINUED
masa dmn tak seorangpun sadar kehilangan plg berharga dlm kehidupan melebihi harta duniawi, yaitu: JIWA
pernahkah penikmat kekuasaan itu berpikir bahwa kepala harus dipisahkan dari tubuh dgn GUILLOTINE?
pantaskah mereka menerima hal itu?
nuraniku berkata tak seorangpun berhak mengambil JIWA seseorang yang merupakan anugrah dari YG MAHAKUASA
tp bagaimana dgn yg kehilangan, kehidupan, harapan dan masa depan krn HEGEMONI sang raja?
nuraniku berkata biarlah TANGAN YANG MAHAADIL memutuskannya.
namun suara dari ujung berbicara:"biarlah kami jadi TANGANNYA, biarlah kami jadi takdir mereka YG MELUPAKAN, biarlah Bastille jd saksi bagi REVOLUSI"
bagaimana tanahku berpijak yg tak ubah dgn sang raja penikmat kekuasaan yg haus akan hegemoni?
bahkan lebih BURUK
membunuh kami perlahan dgn membunuh harapan, moral, dan jiwa.
berawal dari SI TOPENG-TOPENG KEADILAN yg berkhotbah di tgh jalan bersenjatakan pisau yang tak mampu memotong si PENIKMAT KEKUASAAN
dilanjutkan dengan dia yang BERLIDAH KOTOR berbicara sesuatu utk kebersihan MUKA PANJI-PANJI KEPALSUAN DAN KETIDAK ADILAN
warnanya seperti pelangi tp pelangi yg lahir dari KEBUSUKAN JIWA
TO BE CONTINUED
0
653
1
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.8KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru