senyumanmuAvatar border
TS
senyumanmu
Kekuatan Komoditi Indonesia
Potensi ekonomi Indonesia cukup memberi harapan pada masa mendatang, dimana pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata sekitar 6% beberapa tahun ini telah menghantar Indonesia hingga mencapai GDP USD 846 milyar, yang berarti telah menduduki peringkat ke 16 ekonomi terbesar dunia. Dengan jumlah penduduk hampir 260 juta, urutan ke empat terbanyak penduduknya di dunia, tentunya hal ini adalah sebuah potensi permintaan domestik yang sangat kuat untuk mendorong ekonomi lebih kuat lagi.

Secara demografi, maka permintaan domestik ini didorong juga oleh meningkatnya tingkat pendidikan dan angkatan kerja usia produktif yang terus melonjak, hal ini bila ditangani dengan benar oleh Pemerintah dan secara konsisten melakukan pengembangan infrastruktur untuk terus menciptakan lapangan kerja, maka potensi yang ada bisa berkembang dengan sangat bagus.

Dari sisi sumber daya alam, maka Indonesia melimpah dengan kekayaan mineral alam dan berbagai sumber daya alam. Selain itu Indonesia juga berperan sebagai negara yang memberi pasokan makan dunia melalui hasil-hasil pertanian dan perkebunan, diantaranya adalah kakao dan minyak sawit.

Data yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan menunjukkan pertumbuhan ekspor komodi olahan “Crude Palm Oil” (CPO), dimana periode January-Agustus 2012 mencapai 8,6 juta ton atau meningkat 48,82 persen dengan total nilai sebesar US 8,8 dollar. Sedangkan ekspor komoditi kakao pada periode yang sama meningkat sebesar 34,4 persen atau setara dengan 133.900 ton, sehingga nilai ekspornya mencapai US 339 juta dollar.

Komoditi Unggulan
Sebagai pemasok komoditi dunia, maka beberapa komoditi yang memberi kontribusi bagi pasaran dunia diantaranya :

Agriculture
Indonesia adalah produsen minyak sawit (Crude Palm Oil) terbesar di dunia dengan produksi 27.5 juta ton, dimana sekitar USD 2.5 milyar diinvestasikan untuk membangun industri sawit yang akan menggandakan jumlah kapasitas menjadi 47.39 juta ton, atau 80 persen total output dunia. Negara konsumen terbesar untuk minyak sawit adalah China dan India. Sebagai produsen terbesar CPO di dunia, Indonesia memiliki posisi yang strategis di pasar CPO. Menurut Kementerian Perdagangan, potensi CPO Indonesia akan masih dapat terus berkembang sebagai pemimpin pasar seiring dengan adanya keunggulan dari segi policy yang diberlakukan oleh Malaysia yang akan memberlakukan pajak ekspor kelapa sawit.

Penghasil karet terbesar kedua dunia setelah Thailand, dengan produksi 3 juta ton, tahuni ini produksi agak menurun karena curah hujan. Namun turunnya produksi tekompensasi oleh terus meningkatnya permintaan dari produsen ban yang memberi kontribusi sekitar 21% dari produksi karet. Pada tahun 2011, Indonesia tercatat menguasai 25% kebutuhan karet alam dunia dengan luas lahan mencapai 3,4 juta hektar.

Produsen terbesar ketiga di dunia untuk kopi robusta, dengan produksi 9.1 juta karung (60 kg), menurunnya produk global membuat harga naik sekitar 11% pada tahun lalu di pasar London, dimana pesaing Indonesia untuk kopi robusta kebanyakan negara-negara sekitar Asia dan Afrika.

Produsen beras terbesar beras ketiga di dunia, hasil 72 juta ton pada tahun 2012, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 65 juta ton. Perluasan sawah dan cuaca yang mendukung membuat produksi beras Indonesia meningkat sehingga import beras yang dilakukan oleh Bulog hanya 1.9 juta ton.

Produsen kakao terbesar ketiga di dunia, hasil 440.000 ton, dimana pada tahun 2012 sekitar 150.000 ton diekspor. Penghasil kakao 65% Sulawesi, 15% Sumatera, sisanya adalah dari Jawa, Bali, Kalimantan, Maluku, Papua. Permasalahan yang dialami oleh produsen kakao di Indonesia adalah usia tanaman sejak 1980-an yang perlu di replantasi, penyakit dan buruknya kualitas karena petani individu yang kurang pemupukan karena jatuhnya harga kakao. Namun disaat yang bersamaan, untuk menanggulangi permasalah tersebut, Kementerian Pertanuan dan Kehutanan pada tahun 2012 telah melakukan ekstensifikasi lahan terutama di wilayah Jawa dan Kalimantan seperti yang dilakukan pada provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang tahun lalu telag memperluas lahan kakao mencapai 100 hektar.

Produsen cengkeh terbesar dunia, dimana 80% produksi cengkeh dunia ada di Indonesia, yang kemudian adalah Tanzania, Madagascar, India dan Sri Lanka. Cengkeh digunakan untuk rempah, bumbu, aromaterapi, obat-obatan dan juga kretek.

lanjut ke post 3
Diubah oleh senyumanmu 30-01-2013 03:54
0
1.4K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.