Dalam situasi banjir seperti ini, meski berstatus pengungsi rupa-rupanya ada juga oknum yang memanfaatkan statusnya sebagai pengungsi untuk melakukan tindakan tak terpuji.
Tak jarang atas aksi tercela ini membuat kerepotan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau relawan. Alih-alih bersimpati, pihak-pihak yang menolong ini justru dirugikan oleh pengungsi tersebut.
Siapa saja mereka?
Spoiler for 1. Tak mau ngungsi:
Meski bermeter-meter rumahnya terendam, nyatanya masih banyak masyarakat yang enggan mengungsi. Tak tanggung-tanggung akibat aksi nekatnya ini beberapa terserang sakit. Yang lebih parah manula dan ibu hamil juga tetap tinggal demi menjaga harta mereka.
"Di kasih kelayakan tempat, banyak yang tidak mau, nyatanya mereka ga mau pindah alasannya karena harta. Untuk itu saya minta Polri mengamankan," kata Kepala BNPB, Syamsul Maarif di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (18/1).
Syamsul pun memberikan contoh dari kematian seorang manula beberapa waktu lalu. Oleh karena itu pihaknya pun mengajak warga jangan segan untuk mengungsi demi kesehatan dan kenyamanan mereka.
"Bagi ibu-ibu anak, lansia kalau jaraknya 2 km maulah datang ke sana (tempat pengungsian), kalau ngungsi diemper-emper itu kita siapkan MCK juga susah, jangan sampai merasa enaknya mereka tapi tidak layak," lanjut Syamsul.
Spoiler for 2. Ngaku belum terima bantuan:
Ada saja oknum yang curang dalam pembagian jatah makanan atau bantuan lainnya. Akibatnya, menurut BNPB hal ini menyebabkan masalah di posko banjir.
"Persediannya cukup asal pembagian yang benar kami mengundang masyarakat dan? relawan ikut membantu. Tolong wartawan memberikan edukasi kalau sudah mendapat pembagian logistik ditanya jangan bilang belum," terang Kepala BNPB, Syamsul Maarif? di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta (19/1).
Spoiler for 3. Mengaku sebagai pengungsi:
Dalam kesulitan yang dialami pengungsi ada beberapa orang yang mencari celah. Oknum ini mengaku menjadi pengungsi untuk mendapatkan makanan gratis dari posko banjir.
Selain mengakibatkan kacaunya stok makanan, oknum ini pun dinilai tidak punya moral.
"Kalau ada yang mengaku pengungsi itu aib. Itu kan semestinya untuk pengungsi. Semua pasti mau makan gratis tapi kita kan ga mungkin kasih makan gratis untuk seluruh penduduk Jakarta," kata Syamsul.
Spoiler for 4. Kembali tinggal di tempat yang sama:
Meski sudah berkali-kali permukimannya terkena banjir, rata-rata warga yang sudah bertahun-tahun di sana enggan pindah. Tentunya ini menyulitkan normalisasi sungai. Maka tak heran lagi-lagi mereka yang menjadi korban banjir.
"Rata-rata mereka sudah tinggal 23 tahun kalau kita beri peringatan mereka tidak hirau kita bantu agar masyarakat memperhatikan warning pemerintah pusat," tegas Syamsul Maarif.
Warga pun dipesan ke depannya bersahabat dengan lingkungan sehingga mereka tidak lagi berstatus pengungsi banjir.
"Khusus pengungsi kita perlu sampaikan ke masyarakat, bagaimana kita bersahabat dengan sungai. Kita segera menata masyarakat penduduk di bantaran Ciliwung," pesan Ketua BNPB Syamsul Arif
Buat agan-agan yang kena banjir, jangan ngeyel ya gan.
Kaskuser yang baik selalu kasih komen keren, , dan ngasih