selamat sore agan agan nubie numpang lewat nih

Jakarta - Realisasi pembanguan terowongan raksasa di DKI Jakarta (deep tunnel) masih lama, karena saat ini konsepnya belum jelas dan baru sebatas diskusi saja.

Demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak ketika ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (22/1/2013).

"Ini masih dalam diskusi. Tapi paling tidak...masih kita bahas," ujar Dardak.

Dia mengatakan, proyek terowongan ini adalah ingin membuat 'jalan tol'. Selai itu, untuk air dari kali Ciliwung langsung menuju laut di wilayah Pluit. Namun konsep terowongan ini masih belum dibuat.

Menurut Dardak, saat ini yang paling mendekati realisasi dan bisa cepat dibangun adalah sodetan dari Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT) yang saat ini kapasitasnya masih sangat memadai.

Jika hal ini dilakukan, maka volume air di Ciliwung bisa dialihkan ke BKT dan banjir bisa dapat dikurangi. Dikatakan Dardak, Kali Ciliwung di wilayah Otista Jakarta Timur bakal dialihkan ke BKT di wilayah Cipinang.

"Cipinang kan agak tinggi, jadi lari ke Banjir Kanal Timur. Nanti pada debit tertentu lalu air yang dari sodetan tadi masuk ke Banjir Kanal Timur," jelas Dardak.

Proyek sodetan senilai Rp 500 miliar untuk mengurangi tekanan air di Ciliwung ini. Menteri PU Djoko Kirmanto mengarapkan sodetan bisa dimulai tahun ini dan selesai di 2014.

Ide membangun terowongan raksasa yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya pernah digagas pada zaman Gubernur DKI Sutiyoso. Proyek ini juga dinilai meniru dari proyek terowongan serupa di Kuala Lumpur, Malaysia yang disebut Stormwater Management and Road Tunnel (SMART).

kaskuser yang baik selalu meninggakan jejak....