Jakarta - Hary Tanoesoedibjo (HT) bersama mantan pengurus Partai Nasional Demokrat (NasDem) langsung tancap gas. Selasa (22/1/2013) siang ini, mereka akan rapat membahas pendirian embrio ormas. Ormas yang akan didirikan ini memiliki karakter perubahan, tidak basa-basi, dan tidak ada kepalsuan.

Rapat akan digelar di bangunan bekas museum Adam Malik yang saat ini sudah menjadi milik HT di Jalan Diponegoro nomor 29, Jakarta Pusat. "Kami akan menggagas embrio ormas, yang tidak ada kepalsuan," kata Ahmad Rofiq, sekjen NasDem yang mundur dari NasDem bersama-sama HT dan beberapa pengurus lainnya Senin (21/1/2013) kemarin.

Menurut Rofiq, rapat hari ini baru akan membahas tentang pembuatan tim-tim kecil untuk menggagas ormas baru. Tim kemungkinan besar akan diisi oleh para mantan pengurus NasDem, para aktivis LSM, budayawan, dan akademisi. "HT akan tetap di belakang kita," ujar Rofiq.

Apakah ormas baru itu nanti berujung menjadi parpol untuk 2019? Rofiq belum berani menjawab. "Nanti akan dibahas identitas jenis kelaminnya, ormas ini akan mengarah ke mana," kata politisi muda ini.

Pendirian ormas ini, lanjut Rofiq, merupakan salah satu dari tiga opsi yang disampaikan HT saat mengumumkan pengunduran diri dari NasDem. Ketiga opsi HT, yaitu mendirikan ormas, mendirikan parpol baru, atau bergabung parpol lama. "Masing-masing kami kaji nanti. Yang pertama, kami kaji pendirian ormas," jelas dia.

Menurut Rofiq, tim yang akan dibentuk untuk pembuatan ormas baru harus bersih dan kredibel. "Tim kecil ini untuk membahas lebih mendalam agar kelak gerakan ini tidak berbalik arah. Wadah baru ini harus penuh konsistensi menjadi bagian dari solusi bangsa," kata dia.

HT, Rofiq, Endang Tirtana, dan Saiful Haq mundur dari kepengurusan DPP NasDem sekaligus dari keanggotaan partai itu gara-gara tidak sepakat dengan Surya Paloh yang ingin menduduki jabatan ketua umum. Mundurnya HT dkk ini juga membuat Ketua DPW NasDem Jawa Barat Rustam Effendi juga mundur.


(van/asy)

sumber :
[url]http://news.detik..com/read/2013/01/22/111906/2149242/10/ht-dan-eks-pengurus-nasdem-kaji-pendirian-ormas-anti-kepalsuan?9911012[/url]